Vol.2 Seonghwa [Alasan]

119 13 2
                                    

Sosok lelaki bertubuh ramping sengaja berjalan cepat, sedikit menabrak pundak ini hingga langkah ku terhuyung. Park Seonghwa — kakak kelas menyebalkan itu lewat dengan tidak tau sopan santun.

Ada alasan di balik semua tindakan dan sikap, seperti mengapa aku membencinya.

Alasan pertama, dia selalu mengganggu ku. Mengacaukan dan mengoceh tentang apa yang kulakukan.

Suatu hari, ketika aku mulai mengikuti kelas melukis ... Entah tertakdir atau apa, pria Park itu juga ada dalam ekstra kurikuler sama. Dia memuji setiap karya anak-anak di dekatnya kecuali aku, dan mulai berkata, “Soo haa, karya apa ini? Lukisan mu ini lebih buruk dari kanvas kosong, tapi jika melukis ku kau akan sedikit tertolong.”

Soo haa! Soo haa! Soo haa!

Sebuah kata yang seringkali ia gunakan ketika ia terpukau dengan sesuatu, tapi untuk ku itu lebih seperti ejekan. Entahlah, orang normal akan lebih senang memakai kata ‘Wow’ daripada kata aneh yang dia ciptakan sendiri untuk memanasi kuping ku.

Suatu hari ... Ketika aku sedang menyukai bermusik, dia dan kumpulan satu gengnya mengambil alih semua posisi di kelas musik hingga tak tersisa. Beruntung sekali karna ada seorang teman yang ingin berhenti dan memintaku menggantikan nya.

“Hei, mau mencari bakat baru? Musik tidak tepat untuk mu! Kau lebih baik--”

“DIAM!!!” Aku menyela ucapan Seonghwa dengan berteriak hingga seisi ruangan terdiam, termasuk pelatih yang sedang memberikan penjelasan.

Kesalahan fahaman terjadi hingga akhirnya aku di keluarkan dari kelas musik. Hari itu aku pulang dengan menangis, dan masih teringat jelas dalam memori bahwa Seonghwa meminta maaf hari itu. Namun kemarahan mengakar hingga kebencian terlahir. Meski tak bisa memaafkan, akupun tak bisa mendendam. Hanya, menghindar dan menghindar.

Entah sampai kapan aku bisa menghindari pria itu.

༺𝘼𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣༻

Sebuah pagi cerah tanpa kehadiran si pengganggu, melihat beberapa murid berkumpul di depan mading dekat lobi, rasa penasaran memuncak. Melangkah mendekat, semakin jelas terlihat sebuah kertas berisi pengumuman. Tentang apa?

“Bisa geser sedikit?”

Aku mendekat, menatap lekat kertas yang ternyata pembukaan member untuk ektrakurikuler Taekwondo sekolah. Jantung berdebar, senyum tak lagi tertahan. Ini sebuah kesempatan baru untuk aku memperbaiki keadaan. Selain mendapat nilai ekstrakurikuler, jika bisa Taekwondo tak perlu khawatir dengan kejailan Park Seonghwa.

Jadi, keputusan ini sudah kupikirkan matang-matang. Setelah lama mengikuti ekstrakurikuler melukis, aku akan berhenti dan memilih Taekwondo. Meski berada di hari berbeda, aku hanya ingin menghindari Park Seonghwa dan fokus pada ekstrakurikuler baru yang ku ambil.

Aku tau ... Jika keluar dari ekskul melukis lebih awal, pria payah itu pasti akan mengikuti dan mengusik ku. Jadi, aku akan mendaftar di hari-hari akhir dekat penutupan dan Park Seonghwa tidak akan punya kesempatan mendaftar.

༺𝘼𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣༻

Berlari terburu-buru, aku menuju tempat pendaftaran ektrakurikuler Taekwondo yang berada di ruangan OSIS. Dengan jantung berdebar dan senyum lebar akhirnya hari-hari menyebalkan dengan segala gangguan Park Seonghwa akan berakhir. Pelarian ini tak sia-sia.

“Kenapa terlambat? Kami hampir menutup pendaftaran.”

“Maaf kak, aku tidak melihat mading dan baru tau berita ini dari teman. Sungguh, aku tertarik dengan ekskul ini … jadi berikan aku kesempatan. Hmm?”

ONESHOOT [ATEEZ x YOU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang