💴05💴

1K 199 5
                                    

Sifat (Y/n) dan Hajime yang samaan...







Hari ini Mr. Kokonoi kebetulan libur dan bisa mengunjungi kedua anaknya dirumah. Karena tuntutan pekerjaannya, membuat dirinya harus menetap diluar kota bersama sang istri. Meninggalkan (Y/n) dan Hajime dirumah.

Dan satu rahasia besar, Hajime takut pada ayah tirinya. Bukan karena Mr. Kokonoi itu kejam, melainkan auranya itu.

Saat ini Hajime tengah bermain catur bersama sang ayah. Toh Hajime tidak keberatan, waktu berdua mereka juga jarang.

"Kenapa taktikmu selalu sama Hajime?", tanya sang ayah menatap anak laki-lakinya itu.

"Yah itu.."

Lihat? Bahkan hanya ditanyai begitu Hajime kehilangan kata-kata. Dimana Hajime yang jago berkata-kata?!

"Malam ini kau tidak boleh keluar", lanjut sang ayah sambil memajukan sebuah pion catur.

"Eh?", Hajime tersentak.

"Kau menjemur baju gengmu, itu tandanya kau akan keluar malam ini. Kudengar gengmu itu terlibat dalam beberapa tindak kriminal.
Kuharap putriku tidak terlibat, Hajime",

"Ya otou-san", jawab Hajime.

<><><><><><><><><><>

'Krek'

(Y/n) keluar dari kamarnya karena panggilan alam, ia kebelet pipis.

Gadis itu segera turun dari tangga, berjalan sambil memegang dinding rumahnya takut jatuh. Soalnya dianya masih setengah tidur.

Hingga siluet putih mengagetkannya, (Y/n) memfokuskan pandangannya. Dan terlihatlah jelas, Hajime yang mengenakan pakaian BD tengah berniat keluar dari rumah.

"Hayo! Apa tuh Hajime-chan!!", seru (Y/n) pada Hajime. Tangannya yang membentuk pistol ia arahkan pada Hajime sehingga terlihat seperti penyergapan.

"Shuushhh bising! Aku ada urusan geng", jawab Hajime dengan suara sekecil mungkin.

"Kan kata ayah gak boleh keluar?! Nanti marah loh", ucap (Y/n), sudah ada niat mau ngecepuin Hajime ke ayahnya.

"Jangan bilang, kalo ayah tau ya bakal marah"

"Bayaran kalo gak mau diaduin", ucap (Y/n), seringaian jahil terpasang diwajahnya.

"Eeuu dasar mata duitan", Hajime merogoh kantong bajunya. Ia mengeluarkan segulung duit 10.000 yen-an.

"Wuih lagi berduit", respon (Y/n).

"Akumah setiap saat berduit", jawab Hajime.

"Nah selembar aja"

"Yah kurang, 3 lembar dong!"

"Dikasih hati minta jantung..!"

"Ku aduin ke ayah ya..!"

"Yaudah nah 3 lembar", Hajime mengambil 3 lembar dari gulungan itu.

"Eh kurang! 6 lembarlah biar genap!"

"Nah 6 lembar!!", Hajime mengeluarkan 3 lembar lagi.

(Y/n) menerima uang itu dengan senang hati, "hehe Hajime-chan baik deh, calon papah gula wangy wangy"

Hajime sendiri mendengus kesal. Kemudian remaja itu keluar dan langsung menutup pintu.





Yaitu suka memalak...

ANEKI || HAJIME KOKONOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang