03

3 0 0
                                    

📌 Chapter : Penjelasan ✨



Vote dulu yuk, vote itu gratis dan berpahala karena bikin aku makin semangat🤗



Kasih love biru di sini 💙



"Acha, nanti mau pake gaun yang mana?" tanya Shila antusias. Saat ini Acha telah disuguhkan beberapa pertanyaan sekaligus contoh gambar yang sangat harus ia jawab serta ia pilih. Dimulai dari MUA, dekorasi gedung, sampai gaun pengantin.

"Ih, Omah. Kok tanyanya sama aku, sih? Kenapa gak tanya sama yang mau nikah aja?" tanya Acha frustasi. Dirinya sudah jengah dengan semua ketidakjelasan yang ada di kehidupannya.

"Lah, 'kan yang mau nikah kamu. Ya Omah tanya kamu," balas Shila seadanya.

Tiba-tiba Acha tersedak air liurnya sendiri, ia bahkan kesulitan menghentikan batuknya. Sampai sekitar tiga menit, Acha mulai membaik tapi dengan keadaan mata memerah serta air mata yang mengalir dengan sendirinya.

Aji yang melihatnya jadi khawatir. "Gimana keadaan kamu? Udah mendingan batuknya?" tanyanya lembut.

Shila berdehem dan berkata, "Duh, kok tiba-tiba panas, ya?" ucapnya mendramatisir keadaan. Padahal udara pagi ini sangat dingin. "Omah tinggal dulu, ya. Nanti kita bahas ini lagi," lanjutnya kemudian segera berlalu dari pasangan bucin tersebut.

Acha menatap sengit seorang lelaki yang kini statusnya sedikit naik jabatan, yaitu, 'calon suami'. Benar, seperti yang dikatakan Aji kemarin ketika mereka bertemu dengan situasi yang tidak estetik.

"Kamu hutang penjelasan, Mas." Acha menatap nyalang lawan bicara di hadapannya. Membuat Nyali Aji sedikit menciut. "Buset, aslinya lebih serem daripada pas chattingan." ucapnya dalam hati.

🌸•🌸•🌸

"Jadi, aku sama kamu tuh dijodohin, Yang," ucap Aji menjelaskan.

"Kok kamu tau?" tanya Acha penasaran.

"Aku dikasih tau Bunda. Tadinya aku nolak tapi pas Bunda kasih liat fotonya, aku langsung berubah pikiran," balas Aji yang diakhiri kekehan.

"Kenapa Omah sama Bundamu bisa jodohin kita? Saling kenal, 'kah?" tanya Acha masih penasaran.

"Jadi, Bunda dulu pernah diasuh sama orang tua Omah. Omah sama Bunda juga berteman baik. Cuma semenjak nikah dan pindah rumah, mereka udah gak pernah ketemu atau hal lainnya. Waktu seminggu yang lalu, Omah pergi ke daerah deket tempat tinggalku. Diperjalanan, ban mobilnya kempes. Kebetulan kempesnya depan rumah aku, aku tawarin dulu buat mampir karena waktunya udah mau maghrib. Dari situlah mereka ketemu lagi," ucap Aji menjelaskan secara rinci dan panjang-lebar.

"Kenapa Mama atau Omah gak kasih tau aku, ya?" monolog Acha.

"Mungkin mau kasih kejutan atau biar kamu gak nolak perjodohannya," balas Aji.

Acha menganggukkan kepalanya, pertanda paham atas penjelasan yang diucapkan Aji. "Terus kamu di sini dari kapan?" tanya Acha bingung.

"Dari satu hari sebelum kamu sampe di sini, Yang. Tapi aku gak keluar rumah, kok. Jadi gak ketemu cewek manapun kecuali anggota keluarga di sini," ucap Aji menjelaskan secara rinci, hal itu ia lakukan untuk menghindari kecurigaan Acha.

Ternyata Dia JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang