6

297 47 10
                                    

Keesokan pagi nya saat seonghwa dan Yunho akan berangkat kuliah, orang tua Yunho sudah pulang dari rumah saudaranya. "Mah, kok udah pulang?" tanya Yunho heran.

"Gak suka mamah pulang ha?" ucap ibu nya sambil menaruh tangannya di pinggang "engga dong, seneng banget eh engga ya seneng banget". Ibunya menggeleng kan kepala "sana sarapan, hwa ayo sarapan dulu nak" ajak ibu Yunho.

"Iya tante, makasih hehe" Ibu Yunho hanya tersenyum, sebenarnya ia sudah tau bagaimana keadaan seonghwa dari anaknya.

Setelah sarapan seonghwa berangkat duluan daripada Yunho, karena semalam Wooyoung mengatakan kalau hari ini di tempatnya seonghwa akan bekerja sudah membuka lowongan.

Jam 8 pagi seonghwa sudah berada di restoran untuk mengajukan lamaran kerjanya. "mau ngelamar kerja ya dek" kata salah satu satpam yang melihat seonghwa sedikit kebingungan.

"Hehe iya pak, ini sudah buka resto nya?" tanya seonghwa, karena kalau dilihat ini masih sangat sepi, seperti belum buka. "ohhh sebentar lagi buka dek. Bagaimana kalau suratnya dititip ke bapak saja, nanti kalau sudah buka bapak bisa langsung kasih surat lamarannya".

Seonghwa mengangguk senang, tidak lupa senyum nya yang lebar "makasih ya pak, ini saya titip, kalau begitu saya permisi" setelah menitipkan seonghwa akan pergi dahulu mengantarkan satu lamaran kerja lagi.

Tempatnya cukup jauh melewati kampusnya, perumahan yang cukup elite yang di dalam nya terdapat minimarket.

"Halo, pagi kak" sapa seonghwa kepada salah satu pegawai yang sedang membersihkan kasir "oh iya pagi dek ada apa ya?" tanya nya.

"Apa benar disini ada lowongan kerja?" Yang ditanya pun mengangguk "ada dek, ada surat lamarannya?" Seonghwa langsung memberi surat lamarannya.

"Nanti kakak telfon ya dek, soalnya atasannya belum datang" setelah mengucapkan terimakasih, seonghwa pun bergegas menuju kampus.

Sesampainya di kampus, Yunho sedang menunggunya di lorong menuju kelas "darimana aja hwa?" tanya Yunho ketika seonghwa sudah di depannya "habis dari toilet, mules Yun hehe".

Sedikit tawa canggung agar Yunho sedikit percaya omongannya "anjir kenapa kagak bilang. Makanannya kepedesan apa gimana sampe lu bisa sakit perut??".

"Emang lagi ada panggilan alam aja Yun, masakannya enak kok udah ayo ke kelas" lalu menarik lengan Yunho.

'nih perasaan dari dulu gua temenan, tangan gua ditarik mulu ntar kalo melar gimana coba' batin Yunho yang tangannya ditarik semakin kencang karena seonghwa berjalan dengan cepat.

"Lu mau ngambil sembako apa gimana sih? Cepet banget jalannya" protes Yunho dengan sedikit emosi "hehe, takut kesiangan hari ini jadwal nya pak Hongjoong kan?".

Yunho menghela nafas dan mengangguk seadanya. Saat memasuki kelas, seonghwa sedikit mendapat tatapan heran dari temannya namun ia hiraukan.

"Lu mirip Kendall Jenner apa ya sampe orang orang liatin lu begitu" kata Yunho yang baru duduk di samping bangkunya.

"Kendall Jenner, gua mah sendal nya Kendall Jenner Yun ah lu mah" Yunho tertawa geli mendengar ucapan seongwha.

Hongjoong memasuki kelasnya, pakaian terlalu kasual untuk dosen muda, lebih terlihat seperti mahasiswa pada umumnya.

"Selamat pagi" lalu semuanya berjalan denga normal bagi yang lain, kalau seonghwa jangan ditanya lagi. Walaupun muka seriusnya seperti orang yang memahami materi.

Padahal dalam hatinya, ia sedang menetralkan detak jantung nya, kalau dari dekat, detak jantung seonghwa terdengar cepat detakannya. Sambil menahan senyum, seperti di perutnya ada kupu kupu yang berterbangan.

Bahkan kupingnya sampai memerah 'anjir anjir, ga bisa gua gini lama lama, bisa mampus dengan tidak elite ini mah' batin seonghwa menahan senyumnya.

"Baik saya cukupkan sampai disini, terimakasih yang sudah hadir" entah hanya perasaan seonghwa saja tetapi Hongjoong seperti memperhatikannya.

Karena tidak ingin semakin percaya diri, seonghwa mengalihkan pandangannya, pipinya sedikit memerah malu. Saat mencuri pandang Hongjoong memberikan senyum kecilnya.

Sungguh seonghwa sekarang ingin salto, kayang, sikap lilin, apapun untuk menjabarkan perasaannya. Yunho menyenggol sedikit kaki seonghwa.

"Ehem, pepet teros hwa jangan kasih kendor haha" bisik yunho, seonghwa sedikit menunduk malu, pipinya terlalu merah seperti banyak memakai blush on.

"Hwa, gua gak pulang bareng lo gapapa kan?" Seonghwa mengangkat pandangannya "tumben lu mau kemana dulu?" Yunho tersenyum lalu membisikan "gua mau nge date dulu sama calon suami" lalu terkikik geli.

"SAMA MINGI?!" teriak seonghwa spicles, untung saja kelas sudah agak sepi, hanya beberapa saja yang masih di kelas.

"Ya jangan teriak juga lah oneng, gua menyebut ini adalah keajaiban tuhan, gak ada angin gak ada hujan mingi nge chat gua awalnya tuh basa basi terus terakhir ngajak nge date avv gua udah mikir mau honeymoon kemana" sambil matanya menatap atap kelas, seperti menerawang.

"Hoki bange lu Yun, kapannya gua kaya gitu jodoh gua mana nyangkut lagi di kakak gua" kata seonghwa sambil memajukan bibirnya. "Sabar ya beb, jodoh gak akan ketuker kecuali yang mau ngerebut pake susuk" lalu Yunho tergelak.

"Ngeledek lu anjir dahlah gak bestie lagi" tidak lama ada mingi yang menghampiri kelasnya "tuh Yun mas crush lu udah di depan pintu, gua juga mau main dulu deh self healing" Yunho pamit ke seonghwa lalu menghampiri mingi.

Seonghwa yang masih memperhatikan menggerutu kecil "bagian sama mas crush nya aje lembut banget, bagian sama gua berasa anak pungut" selesai menggerutu seonghwa pun pulang.

Seonghwa juga bingung sih sebenarnya mau main kemana, orang dia punya temen cuma Wooyoung sama Yunho. Saat berjalan menyusuri trotoar, ada sebuah mobil sport yang mengikutinya.

Saat jendela nya dibuka, nafas seonghwa sedikit tercekat 'anjing ma sugar daddy' batin seonghwa menahan jeritnya. "Mau pulang hwa?" Seonghwa mengangguk pelan.

"Ayo, bareng saya aja kebetulan kita searah" seonghwa menggeleng "terimakasih pak, saya jalan saja lagian tidak jauh" seonghwa menolak karena malu, jaga image biasalah.

"Gapapa ayo, emang kamu gak panas jalan di siang hari gini?" Sedikit berfikir lalu seonghwa masuk ke mobil nya Hongjoong.

Sedikit hening di setengah perjalanan, sebelum Hongjoong membuka obrolan "gimana hari ini?" Seonghwa mengangguk kecil "baik baik aja pak, masih stres" lalu Hongjoong tertawa kecil.

"Masih keluar bersama top lain?" seonghwa terkejut, kok bisa Hongjoong tau masa lalu nya sih, kan jadi malu.

"Sudah tidak pak, itu masa lalu saya" seonghwa lalu menunduk, Hongjoong yang melihat itu sedikit merasa tidak enak karena telah bertanya seperti itu. "Maaf saya tidak bermaksud" seonghwa mengangguk pelan.

"Turunin saya di depan ya pak" Hongjoong mengernyit "bukannya rumah kamu masih agak jauh?" Seonghwa agak sedikit gelagapan "ada kerja kelompok pak" lalu Hongjoong menepikan mobilnya di tempat yang seonghwa maksud.

"Terimakasih ya pak" sebelum seonghwa turun Hongjoong menahan tangan seonghwa "jangan panggil saya bapak kalau lagi berdua, saya tidak setua itu seonghwa" seonghwa mengangguk lalu buru buru turun.

Mobil Hongjoong kembali melaju, seonghwa yang melihat situasi yang sepi meloncat loncat "AHHH ANJIR APAAN TADI IDIH IDIH, terimakasih Tuhan engkau telah mengabulkan doa anak yang terzolimi ini" ucapnya sambil mengangkat tangannya seperti berdoa. lalu berjalan ke taman di dekatnya menunggu sore hari, lalu pulang.

_________
Ada yang nunggu gak nih?? Maaf ya baru update lagi, tugasnya agak numpuk dari sekolah jadi bingung mau kerjain yang mana dulu hehe.

Vote nya readers.

My Lecturer (JOONGHWA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang