Chasing Paths

1.2K 180 21
                                    

Hello up lagi 👋🏻 aku mau kebut tamatin work ini 2 chapter lagi sebelum aku hilang ketertarikan lagi untuk menulis yang berujung hiatus selama beberapa bulan. Aku udah mulai ngerasain tanda - tandanya 😭

—————————————————————————

Nafas Kai berhembus dengan berat, Ia merasa takut dengan apa yang akan terjadi padanya saat Ia hanya dapat melihat kegelapan disekelilingnya. Kai duduk pada sebuah kursi kayu dengan kedua tangannya terikat kebelakang, kedua kakinya masing - masing terikat pada kaki - kaki kursi, Kepalanya tertutupi oleh kain berwarna hitam sementara mulutnya ditutupi oleh tape. Kai mempertajam pendengarannya, Ia hanya dapat mendengarkan keheningan yang ada disekitarnya saat itu.

Suara derit pintu yang terbuka berbunyi nyaring dan membelah kesunyian yang ada diruangan itu, detak jantung Kai berdetak semakin kencang kala mendengar ada suara langkah kaki yang berjalan mendekatinya.

Hingga

Kedua langkah kaki itu berhenti tepat di depan Kai, nafas Kai tercekat kala Ia bisa mencium aroma parfum yang sangat familiar.

Kain hitam yang menutupi kepala Kai itu terbuka, kedua mata Kai memicing karena menyesuaikan dengan cahaya yang ada diruangan itu.

"Hello, My dear little brother."

Kai menatap horor pada Yeonjun yang telah berdiri di depan Kai dengan senyuman tipis yang terukir dibibirnya.

Aura Yeonjun nampak berbeda dari sebelumnya, Ia hampir memiliki aura yang sama dengan Tuan Choi.

Kai merintih tertahan saat merasakan tangan Yeonjun menyentuh dagunya, Yeonjun membuka tape yang menutupi bibir Kai.

"H-hyung" Ucap Kai dengan suara yang terdengar bergetar.

"Miss me?" Yeonjun tertawa kecil, Ibu jari Yeonjun mengusap pelan bibir bawah Kai.

"Hyung, sebaiknya Kau hentikan saja semua tindakan gilamu ini." Ucap Kai.

"Aku melakukan ini semua untuk kita, Kai. Agar kita bisa tetap bersama."

"Dengan menghancurkan organisasi keluargamu sendiri?!"

"Itu adalah harga yang harus dibayar oleh Ayahku karena telah membuat kita berpisah. Aku akan menghancurkannya dan membuatnya tidak memiliki kekuatan untuk melakukan hal itu lagi pada kita."

Kai menatap Yeonjun yang nampaknya sudah hilang kewarasan itu.

"Hyung, apa yang Kau lakukan pada Beomgyu?"

"Kau tidak ingin tau tentang hal itu."

"Apakah Kau membunuhnya?!"

Yeonjun tertawa kecil.

"Kau tau seberapa pengecutnya dia?Aku baru menyiksanya sedikit tapi Ia sudah membocorkan segala hal tentangmu. Aku akan menyiksa dengan perlahan hingga akhirnya Ia meminta kematiannya sendiri."

Sedikit menurut Yeonjun itu pasti berlebihan bagi orang lain.

Kai tau betul betapa gilanya Yeonjun dalam hal menyiksa orang, Ia pernah menyaksikan hal itu dengan kedua matanya sendiri. Ia merasa takut bahwa Yeonjun akan melakukan hal sama yang Ia lakukan pada Beomgyu juga padanya.

Kai menatap sekelilingnya yang nampak seperti sebuah gudang kosong yang sudah lama tidak ditinggali. Ada beberapa box - box berukuran besar yang tertumpuk terletak di sudut ruangan.

"Hyung, apa yang Kau lakukan pada WonYoung?"

Rahang Yeonjun mengencang.

"Sepertinya ada yang cukup bersenang - senang selama aku tidak ada." Ucap Yeonjun menatap tajam pada Kai.

Perfect Hyung ~ Yeonkai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang