3 - Flashback

2 1 0
                                    

Flashback On

Senin pagi, hari yang menyebalkan bagi anak sekolah. Hari pertama masuk setelah libur sekian lama.

Jam yang telah menunjukkan pukul 06.45, namun wanita ini belum terbangun dari tidurnya yang panjang (hibernasi mungkin?).

tok .. tok .. tok ..

"dek .. geulis.. bangun", panggil Varel sambil mengetuk pintu.

...

"loh? kok gada yg nyaut?", tanyanya pada diri sendiri, karena penasaran ia pun masuk ke kamar yang tak terkunci itu.

"Astagfirullah anak gadis, bangun heh", perintah Varel sambil membuka jendela kamar dan menepuk punggung pelan adiknya.

"aaa 5 menit lagi", gerutu Vanna sang adik dengan berusaha menutup wajah dan kupingnya menggunakan bantal kesayangannya.

"5 menit? dek, ini udah hampir jam 7. kamu ga sekolah?", tanya Varel bercampur omelan.

"HAH?! JAM 7? AKU LUPA HARI INI SEKOLAH", jerit Vanna yang membuat sang abang kaget.

Vanna pun berlari ke toilet dengan mengambil handuk serta ponsel yang tak akan ia lupakan untuk dibawa kemana-mana, bahkan ke toilet saja ia bawa ponselnya.

30 menit ia memakan waktu untuk mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya itu. Setelah semuanya selesai, ia berlari menuruni tangga dan pergi ke dapur untuk menemui papa, mama, serta abangnya itu.

"Pagi ma, pa, monyet", ucap Vanna dengan senyum manisnya, tak lupa pula ia menekan kata 'monyet' yang ia tujukan pada abangnya itu.

"Pagi anak kesayanganku", sahut papa dari meja makan.

"Pagi sayang, sini sarapan dulu, nanti laper pas di sekolah", lanjut mama.

"Lo mau bareng gue apa papa? Atau bawa mobil sendiri?", tanya Varel tanpa melihat sang adik.

"Bareng lo aja, kalau sama papa, kasian nanti papa kena macet. Biarin papa mama nanti di mobil berduaan", ledeknya.

"Yaudah buruan, lu udah te ..", ucap Varel yang terpotong karena membuat Vanna menjadi panik sendiri.

"EH? IYA LUPAAA! AYO BERANGKAT SEKARANG AA! Papa mama, Vanna pamit ya, Assalamualaikum", potongnya dengan menarik tangan Varel dan langsung berpamitan serta mencium tangan kedua orang tuanya itu.

"Ett ni anak, iyaiya tunggu. Pergi ya ma, pa", lanjut Varel sambil mengucapkan salam dan mengikuti tarikan tangan adiknya itu.

"Wa'alaikumussalam, iya hati-hati nak", jawab kedua orang tuanya bersamaan.

20 menit kemudian ..

Kota Bandung yang termasuk padat karena ini adalah hari Senin, membuat jalanan menjadi macet panjang. Jam yang telah menunjukkan pukul 07.30 membuat Vanna panik karena takut dihukum di hari pertamanya karena telat di sekolah barunya itu.

"aa, ini masih lama ya?", tanya Vanna dengan menahan tangis karena ketakutannya itu.

"masih dek", jawabnya singkat.

"berarti aku telat dong? aa sih lama", rengek Vanna.

Varel yang sedari tadi menahan emosi karena jalanan yang macet, dan juga keadaan yang sedikit membuat sesak, serta mendengarkan rengekan sang adik membuatnya tak tahan untuk menahan emosinya lagi. Akhirnya ..

"yang nyuruh lo buat bangun siang siapa? gue udah bangunin lo, seharusnya lo jangan nyalahin gue, gue juga mau cepet ke kampus. kalau lo mau cepet, lo turun naik angkutan umum sana, jangan ngeluh disini", bentak Varel yang membuat tangis sang adik pecah.

"l - loh? kok aa bentak ade?", isaknya tanpa menatap Varel.

"ya lo lagian bawel banget, tinggal duduk manis aja, ribet", tambah Varel.

"y - yaa m - maaf", tangisan Vanna tak dapat ditahan lagi, dan telah membuat pipinya sangat basah.

Vanna yang tak kuat dengan kata-kata itu, akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari mobil dan pergi meninggalkan Varel tanpa berbicara satu patah katapun.

Varel yang hanya bisa menahan emosi, ia hanya melihat punggung sang adik hilang dari tatapannya. Ia tak bisa mengejarnya, karena itu akan membuat keributan disaat macet seperti ini.

Vanna berkeliling mencari tukang ojek ataupun angkot, namun tak dapat ia temukan satupun. Kebetulan di depannya ada halte bus, dan akhirnya ia memutuskan untuk menunggu di halte bus dan meminta tolong kepada teman-temannya.

Vanna:
Guys, udah di sekolah yaa?

Azel:
Gue udah, Gatha belum tuh. Gatau kemana tu bocah

Gatha:
Hadirr, gue masih siapin buku. Kesiangan hehe

Azel:
Ngaret lo berdua

Gatha:
Cuih, iya deh yang paling rajin mah

Vanna:
Hehe sorry, Tha jemput gue dong? Di halte bus deket cafe biasa. Gue abis ribut ma aa, jadi gue turun aja daripada tambah ribut

Gatha:
Tunggu, bentar lagi gue otw

Vanna:
Okeii !

Azel:
Lama gue cepuin ke guru BK lo berdua

Vanna:
Aelah, iya ga lama Zel xixi

Pesan terakhir itu hanya dibaca oleh kedua temannya, akhirnya ia memutuskan untuk mendengarkan music menggunakan airpods. Namun, siapa sangka kejadian sial lagi-lagi menimpa seorang Vanna?

- - - - - -

hai lagi deh !!

Kira-kira kesialan apa ya selanjutnya ? Duh kasian si Vanna wkwk

Kalau ada typo atau gimana comment aja yaa, jangan lupa vote dan tunggu kelanjutannya !

Thank u !!

- ell_yasha -

Memories With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang