part 16: accident rain

11 1 5
                                    

Darren saat ini sedang ada di dalam kamar tercinta nya, kalau kalian tanya ngapain Darren ada di dalam kamar? Jawaban nya ia lagi BERAK....

Tapi boong

Ya engga lah Darren sekarang lagi gambar, selain belajar hobby dari seorang Darren itu melukis atau mengambar baik itu karakter seseorang atau kalau lagi gabut dia akan menggambar komik

Bicara soal Darren dia itu anak pertama dari 2 bersaudara, ibu nya adalah seorang desainer baju yang lumayan terkenal disini. sedangkan ayah nya bekerja sebagai pengusaha di tambang batu bara.

Sedari kecil Darren itu anak yang ambis dan mempunyai cita cita yang tinggi, bagi nya tidak ada yang lebih penting dibandingkan keluarga dan pendidikan nya.

Tokk tokk tokk

" abang, bunda boleh masuk sayang? " dia adalah Evita bunda nya Darren, beliau masuk karena khawatir kenapa anak bujang nya itu tidak keluar untuk makan malam bersama.

"Hmm " Darren hanya berdehem sebagai tanda bahwa sang bunda boleh masuk, dia tetap sibuk dengan coretan kertas yang ada di meja belajar nya.

" abang kenapa gak turun untuk makan malam sayang? " ujar wanita dewasa yang masih terlihat cantik itu.

"Gak laper bun"  jawab Darren yang tetap setia mengukir garis demi garis yang ada di buku sketsa nya.

" tapi di bawah ada ayah, nak ayok makan malam dulu yah sayang" bujuk bunda nya Darren

"Bunda juga udah masakin ayam kecap kesukaannya abang nih, yakin abang gak mau makan? "

"Gak bun , nanti kalau laper abang bakal turun"

"Hmm baiklah kalau begitu, bunda turun dulu yah sayang"

Hufft Evi juga bingung kenapa anak laki-laki nya ini kelewatan dingin, perasaan suaminya gak terlalu dingin dibandingkan sang anak.

Bunda Darren menutup pintu kamar sang anak, tak lama dari kepergian bunda nya dering telpon Darren pun berbunyi.

Kringgg kringgg

"Ck ganggu, siapa sih nelfon malam malam begini? " gerutunya kesal

Klik Darren mengeser tombol berwarna hijau yang ada di handphone nya.

"Hmm"

"......... "

"Ya"

".......... "

"Ck, iya gw otw"

Klikk

Darren mematikan secara sepihak sambungan telepon dari orang di sebrang sana, dia menutup buku nya dan mengambil jaket serta kunci motor yang ada di atas meja belajar.

Tap..

Tap..

Tap..

Suara derap langkah kaki Darren dari atas tangga menghentikan acara makan malam yang keluarga nya sedang lakukan. ayah nya melihat Darren sang putra sulung nya dari atas sampai bawah 'huh putraku sudah besar ternyata'

"Where are you going, soon? "  tanya Fedrick kepada sang putra

"Keluar" jawabnya sambil bergegas keluar

"Abang sarapan dulu sayang" ujar sang bunda

"Nanti.. "

"Gak.. Gak kalau kamu gak sarapan jangan harap bunda izinin kamu keluar hmm" bunda mengambil kunci motor yang ada di saku putra nya tersebut

Darren: enemy or loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang