Kringg... Kringg...
Bel istirahat berdering nyaring memekakan telinga. Wajah wajah girang berlarian keluar kelas. Mentari bersinar begitu terik di puncak kepala. Rasa haus dahaga menggerogoti kerongkongan yang kering.
Dua remaja lelaki berparas sama persis keluar dari salah satu kelas. Mereka kembar identik SMA Bintaro Bangsa. Siswa Famous di sekolah. Paras yang sama tidak menutup kemungkinan kepribadian yang sama. Keduanya sangat bertolak belakang.
"Kak kula.. Aku bawain makanan dari rumah. Kak kula mau kan?",
"Wah apanih?"Nakula Abhimanyu sang adik yang cenderung ramah tamah dan murah senyum.
"Ada deh.. Aku bikin sendiri loh kak!"
"Wah beneran,coba liat-"
"Buruan!"Sadewa Abhimanyu sang kakak, berbeda seratus persen dengan sang adik. Dingin, cuek,dan pendiam.
"Aduh apaansi.. Bentar kak!"
"Eh kak kula! Kak kula!"
"Nanti lagi ya!".
~•~•~•~
Kantin siang ini benar benar padat. Mereka semua menghabiskan waktu istirahat bersama,bercengkerama,dan saling bertukar cerita.
Begitupun dengan sang kembar. Mereka sibuk menyantap makanan masing masing.
"Na, lo yakin ngga mau masuk gang Zereus bareng abang lo tuh!"tawaran itu sudah terlontar ribuan kali dari mulut Langit, Nakula jengah mendengarnya.
"Ngapain ikutan begituan? Ngga guna. Mendingan gue ngehabisin waktu di perpus dari pada ikut lo semua!"netranya masih tertuju pada makanan didepannya.
"Ngga capek belajar terus?"suara dingin Sadewa keluar, pandangannya sama dengan Nakula masih menatap lekat makanannya.
Setelah diam sejenak merenung.
Nakula berdiri, sebelum beranjak pergi ia berbisik pada saudaranya,"Nakula takut".Sang kakak mematung.
Tatapan Sadewa kosong mencerna butiran kalimat dari adiknya. Ia menatap lekat punggung Nakula yang perlahan menjauh.
"Dia kenapa si? Ngga bosen emang. Setiap hari makan buku. Pagi baca buku,siang baca buku,sore baca buku,mandi pun bawa buku!"pertanyaan yang dipendam seluruh anggota inti Zereus,kini terlontar oleh Galang.
Nafsu makan Sadewa menyurut,ia hanya sibuk memainkan garpu di tangannya.
"Ya bagus lah! Biar pinter"ujar Arsen sembari memainkan ponselnya.
Sadewa berdiri,membangunkan seluruh atensi di sana.
"Fuck!"ia berlalu begitu saja.
"Nah kumat noh dia!"ucap Saka.
~•~•~•~
"Nakula"
Sang empu menoleh. Bu Sinta guru konselingnya mendapat tugas untuk membagikan lembar kertas hasil ulangannya.
"Iya bu?"
"Ini.. Tadi bu Maika nitip lembar kertas hasil ulangan matematika kamu. Tadi katanya bu Maika cari kamu di kelas ngga ada,terus dia nitip ke ibu. Siapa tau kamu lagi di perpus,taunya beneran".
Nakula terbelalak melihat hasil ulangan sendiri.
"I..itu beneran punya Nakula bu?"
"Iya! Selamat ya! Kamu jadi yang tertinggi di kelas".
Ia menerimanya,kemudian bu Sinta pamit pergi.
Dirinya menggeleng tak percaya. Ini pasti ada kesalahan dalam mengoreksi. Nilainya tidak sempurna,ia mendapat 90.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diverso ma uno
HumorMereka yang bersama tak harus selalu sama. Ada kala dimana mereka harus hidup dengan dunia masing masing. "Kak Dewa pulang ya?" "Nggak!" "Gue takut.." "Lo udah gede nggak usah manja!". Dunia selalu sulit di tebak. Mereka yang kini di naikan hingga...