Chapter O1 | Kabar Duka

52 21 0
                                    



Happy reading!




"Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian Kepala Perusahaan dHK Group."



"Polisi mengaku kewalahan sebab sang pelaku dinilai sangat ahli dalam meluncurkan aksi jahatnya."



"Berita kematian Kepala Kim yang masih belum diketahui penyebabnya ini menggiring beberapa opini netizen."



"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Kabar mengenai cucu perempuan satu-satunya 'A. Isabella Y/n' terlihat begitu terpukul saat mengikuti upacara pemakaman sang kakek tersayang."



"Demikian—"



Klik!



TV dengan ukuran 65 inci itu tiba-tiba mati. Bukan karena listrik padam, melainkan sengaja dimatikan seseorang melalui kabelnya yang dicabut dari stop kontak.



"Orang-orang rumah sedang berduka tapi kau menyalakan tv dengan volume sekeras itu, apa kau waras?!" amuk seorang wanita dewasa.



Tidak merasa demikian, wanita yang lebih muda dari wanita dewasa tersebut mencoba untuk membela diri. "Apa? Aku mengatur volume-nya di bawah sepuluh, ku yakin sekali suaranya tak akan terdengar dari kamar bibi."



"Sudah salah masih mengelak, dasar anak tidak tau diri!"



Bukannya tersinggung, wanita yang lebih muda itu. malah merasa tertantang. "Jika aku salah, di manakah letak kesalahanku?"



Sebelum membalas wanita yang lebih muda darinya itu, seorang pria dewasa datang melerai cek cok antara bibi dan keponakan tersebut.



"Sudahlah, sayang, kamu butuh istirahat. Jangan berbicara dengan intonasi tinggi seperti itu, anggota keluarga lainnya nanti akan terganggu."



"Biarkan anak itu melakukan apa yang dia mau, jangan pedulikan dia."



Wanita dewasa tersebut mendecih. "Hey, dengar ya. Kau ini di sini hanya menumpang. Kakek tersayangmu itu telah tiada, jadi kedudukanmu sebagai putri di sini telah usai. Kau bukan lagi bagian dari keluarga ini!"



"Ahh... bukan lagi bagian dari keluarga ini ya?" beonya. "Hm, tak masalah... aku bisa menikmati warisan itu sendirian. Aku mampu kok untuk menghabiskannya sendiri," senyuman licik itu terukir pada bibirnya.



Wanita itu baru mengingat jika 'seluruh' warisan yang ditinggalkan ayah mertuanya itu beratas nama wanita ini–A. Isabella Y/n.



Bagaimana dia bisa melupakan fakta itu?



Sebuah fakta yang membuat dirinya– ah, bukan hanya dirinya tetapi hampir semua keluarga besar Kim Hyunki membenci wanita ini.



"Kau ini!" telunjuk wanita itu menuding anak dari kakak iparnya itu.



Sebelum tambah mengamuk, pria dewasa tersebut menjauhkan paksa sang istri dari ponakannya.



"Sikap kalian inilah yang membuat kakek enggan membagi sama rata warisannya," monolog Y/n sembari menatap kepergian paman dan bibinya.






























To be continue.

a/n :

Dianjurkan follow acc penulis untuk mengetahui kelanjutan buku ini dan buku penulis yang lainnya.

Follback? boleh nanti iv fb.

Visual Y/n bisa kalian bayangkan sendiri. Wanita pada cover buku ini maupun buku lainnya hanya untuk ilustrasi.

Dimohon tidak melupakan kewajiban kalian sebagai pembaca sebagai bentuk apresiasi karya penulis dengan dengan memencet tombol '🌟' dan komentar.

Terima kasih atas pengertian dan kerja samanya.

tertanda,
yves b.

Winged Victory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang