07||

26 10 4
                                    

Hai,apa kabar?sehat sehat terus.

Seperti biasa sorry kalo banyak typo. Semoga suka.

_______

Seorang gadis turun dari angkot dengan tergesa-gesa, ia mengeluarkan selembar uang berwarna hijau dari saku rok abu-abunya, tanpa berfikir panjang gadis itu langsung melesat pergi. Ia melupakan kembaliannya. Rambut gadis itu terlihat berantakan, karena ia tidak sempat untuk menyisirnya.

"Neng, kembalian nya ini," teriak pak sopir.

Namun terlambat Zeyn sudah cukup jauh, untuk mendengar teriakan itu. Gadis itu berjalan setengah berlari menuju gerbang sekolah. Sial, di hari senin pertama setelah ia pindah, ia harus kesiangan. Semalam ia tidak bisa mengajak mata nya untuk berkompromi agar ia bisa tidur lebih awal. Hingga ia baru bisa tidur di jam 3 pagi. Dan ia lupa untuk memasang alarm nya. Sebenarnya ia bisa saja pergi dengan sopir yang bekerja di rumahnya. Namun ia bilang ,menaiki angkot jauh lebih baik. Siapa bilang lebih baik? Justru menunggu angkot adalah hal yang membosankan. Dan kini disinilah gadis itu berdiri, didepan gerbang sekolah nya yang sudah tertutup rapat.

Napas Zeyn tersengal, karena ia setengah berlari tadi. Ia membuang napas nya kasar.

"Shitttt!!!" umpatnya. Ia mengacak rambutnya karena kesal.

Dari kejauhan Zeyn bisa melihat pak Ilyas ---satpam,yang sedang berjaga di depan posko. Ia hendak memanggil Pak Ilyas, siapa tau ia akan berbaik hati dan membukakan pintu gerbang untuknya. Meski itu mustahil, dan ia akan mendapat hukuman untuk itu. Belum sempat ia meneriakinya, seseorang membekap mulutnya dan menarik tangan nya, menjauh dari gerbang. Membuat sang empu menoleh, Zeyn terkejut melihat sosok laki-laki itu.

Ia mengerutkan dahinya. "Kidal..." ucapnya. Dengan cepat Zeyn menepis kasar tangan Arga."Apa-apaan si lo!!? Maen tarik-tarik aja, ga sopan? Gue udah telat. Ga liat lo,orang udah pada upacara," lanjutnya.

Arga melangkah maju,menatap malas ke arah Zeyn."Ga usah banyak bacot!! Ikut gue," ajaknya. Ia menarik tangan Zeyn kembali, namun ia tepis lagi.

"Apa-apaan si lo ? Ikut kemana? Ga usah macem-macem ya kadal," teriak Zeyn kesal.

Arga kembali melangkah maju, menatap dalam manik mata gadis itu."Nama gue Arga bego bukan dal,dal. Berhenti bilang gue kadal," ujar Arga dengan geram.

"Apakah gue peduli? Oh jelas engga, mau gue manggil apapun itu bukan urusan lo, ga usah buang-buang waktu berharga gue," sewot Zeyn. Ia hendak pergi menuju depan gerbang lagi, namun lagi-lagi tangan nya di tarik oleh Arga.

"Ikut guee," ajak Arga lagi, sembari menarik tangan Zeyn dengan kasar. Gadis itu hanya pasrah dan mengikuti langkah kaki Arga yang akan membawanya ntah kemana.

"Arga sinting,ga jelas," pekik Zeyn.

Dan disinilah dia sekarang, Arga membawanya ke belakang sekolah. Disana juga sudah ada Calvin,Raga, dan Theo yang sedang asyik berbincang.

Ketiga nya menoleh, saat mendapati Zeyn dan Arga.

"Ngapain lo ngajak ni bocah kesini?" tanya Raga.

Zeyn menatap tajam ke arah Raga."Apa lo?! Bocah-bocah pala lo," sewotnya. Raga hanya terkekeh geli.

"Mau gue unboxing," jawab Arga santai.

CALZEYN(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang