Hai, seperti biasa sorry kalo banyak typo.
Sehat-sehat terus orang baik.
______
Happy reading.....
Bel istirahat berdengung dengan nyaringnya. Membuat para murid-murid dengan antusias keluar dari kelas.Di ujung koridor Calvin,Gara,Theo,dan Arga berjalan beriringan menuju kantin. Pergerakan mereka tak lepas dari pandangan murid -murid,termasuk kaum perempuan. Calvin dengan paras nya yang tampan. Arga tidak kalah tampan, bisa dikatakan Arga adalah yang paling manis diantara ke-Empat nya itu.Theo dengan gaya Cool nya, dan Raga dengan segala kerecehan nya. Mereka cukup dikatakan susah di atur, buktinya lihat saja. Calvin membuka dua kancing seragamnya,memperlihatkan kaos dalaman nya. Dengan dasi yang di ikatkan di dahinya. Sedangkan Arga ia mengunakan jaket Calgathear yang ia lilitkan di pinggangnya.kata nya itu akan menambah kesan nya menjadi lebih kece.
"Anjir... Lah, ka Arga ganteng banget,"
"Theo cool banget aelah,"
"Calvin....yuhuuu kece banget cowo gue,"
"Cowo gue itu,"
"Ka Arga, izinkan diri ini untuk mendampingimu,"
Begitulah para murid perempuan akan menyoraki Calgathear.
Seorang siswa perempuan berteriak histeris kala dirinya berpapasan dengan Arga. Seperti biasa Arga akan tersenyum manis,membuat para kaum hawa salah tingkah karena nya.
"Siang... Ka Arga," sapa seorang siswi dengan rambut hitam lurus yang di gerai.
Arga menoleh ke arah sang gadis."Siang. Cantik banget si lo hari ini," ujarnya. Tanpa Arga sadari pipi gadis itu menghadirkan semburat merah.
"Kebiasaan lo,Ga," ujar Theo. Ia mendelik malas mendengar rayuan Arga yang basi.
Arga terkekeh, ia melirik Theo sekilas sebelum akhirnya ia menatap ke arah depan lagi."Salah gue apa? Orang tu cewe yang nyapa duluan, ya gue jawab lah. Emang nya lo,Yo. Irit kata banget kalo disapa," ujarnya.
"Bacot aja lo,Ga,"
Calvin hanya terkekeh, melihat tingkah teman nya itu.
"Vin, lo tau si Nathan? Kemarin malam nge dm gue. Katanya ngajak lo balapan," kata Raga memulai percakapan.
Calvin terlihat berfikir sejenak."Serius lo,Ga?" tanya nya dengan dahi berkerut. Yang di angguki oleh Raga."Ialah anjirrr. Yakali gue boong, katanya pulang School, sabi ga?" kata Raga lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALZEYN(Tahap Revisi)
Fiksi Remaja"Gue cuman takut Ga. Gue takut di saat dia bikin gue nyaman. Gue takut jatuh cinta sendirian Ga," ujar Calvin. Arga melirik tajam arah Calvin."Sampe kapan Vin? Sampe kapan? Lo sengaja terluka. Hanya karna takut kehilangan," teriak Arga prustasi."Dan...