03. Berkuasa

45 38 51
                                    

Melihat itu Alva dan temannya hanya diam di tempat menunggu reaksi dari Althara, ya perempuan yang sekarang ada di sana adalah Althara. Kemudian Altahra bertanya kepada siswi yang berada di sana tentang kejadiannya.

Siswi itu menjelaskan bahwa adek kelas itu tidak sengaja menyenggol Byanca dan menumpahkan makanannya ke lantai, setelah mendengar itu Althara pun mengerti.

“Adek kelas kita nggak sengaja, Bee. Lo nggak usah besar-besarin masalah deh,” kata Althara

“Nggak sengaja gimana orang dia itu memang sengaja nabrak gue,” kata Byanca

“Terus lo mau apa?” tanya Althara

“gue mau dia minta maaf dengan suara yang keras agar mereka semua denger!” pinta Byanca

Althara menoleh kearah adek kelasnya itu dan mengangguk pertanda untuk menyruhnya melakukan permintaan Byanca.

Akhirnya dengan suara yang lantang adek kelas itu pun memita maaf pada Byanca, sedangkan Byanca hanya tersenyum penuh kemenangan.

“Sekarang kamu ke kelas mu ini masih jam pelajaran” kata Althara menyuruh adek kelasnya itu untuk masuk ke kelasnya.

“ehh tunggu mau ke mana loe” cegah Byanca pada adek kelasnya itu.

“Apalagi sih Bee diakan udah minta maaf sama loe,” geram Althara.

“Itu belum cukup Ra, gue mau dia sujud di kaki gue” ucap Byanca membuat semua orang terkejut termasuk Alva dan teman temannya yang hanya diam memerhatikan mereka.

“Wah gila si Byanca apa perlu sampe segitunya sama adek kelas, orang nya aja udah minta maaf dan kesalahan itu kan ngga disengaja” kata Ardiaz

“Bener bener tu mak lampir seenaknya aja sama Adek kelas” sambung Nevan.

Sedangan Alva hanya diam memerhatikan apa reaksi selanjutnya dari Althara, wanita yang ia kenal dengan ke bar bar annya.

“Loe gila be, dia udah minta maaf sama loe dan lo masih mau dia bersujud di kaki lo” bentak Althara

“Ya karna kedudukan gue lebih tinggi dari dia” sombong Byanca
Di saat Althara ingin berbicara adek kelas itu mencegahnya

“Udah nggak papa kak lagian memang aku yang salah kok” ucap adek kelas itu dan bersiap untuk bersujud.

Dengan senyum kemenangan Byanca menatapan adek kelas yang akan bersujud di hadapannya, namun sebelum lutut adek kelas itu sampai di lantai Althara segera menarik lengan adek kelas itu untuk berdiri.

“Loe apa apaan sih Bee, loe nggak bisa seenaknya gitu sama orang lain” tegas Althara.

“Loh memangnya kenapa, dia itu memang harus patuh sama gue selain karena gue kakak kelasnya, level dia itu juga di bawah gue, jadi wajarlah” ucap enteng Byanca

“Terus kenapa kalau level dia di bawah loe, jadi lo bisa seenaknya nyuruh dia gitu. Nggak Bee derajat dan kekayaan seseorang itu bukan dinilai dari harta benda yang mereka punya, tapi dari kebaikan hati mereka. Dan orang yang berhak di hormati adalah orang yang baik bukan busuk kayak loe” kata Althara.

Byanca yang mendengar itu mulai terpancing emosinya oleh Althara, dia mengepalkan tangannya bersiap untuk menampar Althara, namun gerakannya terbaca oleh Althara dan berhasil menghentikan tangan Byanca.

Saat mereka tengah berdebat dari belakang ada yang berteriak memanggil nama Althara, ya mereka adalah Keisya dan Helen. Mereka terpaksa menyusul Althara kerena Althara hanya izin ke toilet sebentar tapi setelah beberapa saat mereka menunggu, namun Althara belum juga kembali. Jadi guru memerintahkan mereka menyusulnya, tak mereka sangka orang yang mereka cari sedang berada di kantin.

“Althara lo ngapain disini Bu Sinta nyariin lo tu” kata Keisya

Helen yang melihat adek kelas sedang ketakutan dan menangis sudah mengerti bahwa telah terjadi keributan sebelum mereka datang yang mneghambat Althara.

“Helen , Keisya kalian antar adek kelas kita ke UKS!. Gue masih ada urusan sama nih cewek” perintah Althara

“Lo gimana Ra?” tanya Keisya

“Ntar gue nyusul kalian”

“Emmm... Len lo aja yang nganterin dia gue mau disini, siapa tau Althara lepas kontrol” ucap Keisya pada Helen, yang disambut anggukan Helen.

Setelah mereka berdua pergi Byanca yang dari tadi sudah terpancing emosi mulai membentak Althara.

“Suka suka gue mau apa, loe nggak ada urusan di sini” bentak Byanca

“Lo..” ucap Keisya terpotong saat Althara menyuruhnya diam
Althara memejamkan matanya kemudian menghele napas.

“Jadi tolak ukur lo dari kekayaan, iya?” kata Althara

“Yes, dan gue punya hak untuk ngelakuan apa aja” ketus Byanca

“Oke kalau itu mau lo”

“sekarang gue nyuruh lo sujud di kaki gue” kata Althara.

ALTHANDRA ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang