"Aku, Aninda Johansti"-Aj
"Oek oek oek"
Terdengar suara tangisan bayi yang begitu nyaring, bersamaan dengan helaan nafas lega dari beberapa orang yang ada disana.
Pada hari minggu pagi tanggal 18 Juli 2004 sekitar jam 02:30 WIB,di provinsi kepulauan riau ibukota tanjung Uban,tempatnya di RSUD tanjung uban,telah lahir seorang bayi berjenis kelamin perempuan, dengan berat 2,9 KG, terlahir secara normal dan tidak ada cacat sedikit pun.
Bayi itu terlahir dari seorang wanita hebat,yang berani mempertaruhkan nyawanya agar bayi tersebut dapat melihat dan merasakan indahnya dunia.
Terlihat pancaran kebahagian dengan sedikit berkaca kaca dari kedua bola mata sepasang suami istri tersebut,mereka adalah Umar Johan Nas dan Hastuti.Mereka masih belum dapat mempercayai bahwa mereka sudah menjadi orang tua sekarang.
"Mas akan kita beri nama apa anak kita? " Tanya ibu muda itu dengan senyumannya yang indah.
"Bagaimana dengan nama Aninda? " Jawab sang suami dengan semangat.
"Nama yang bagus mas, Aninda artinya kesayangan"jawab si ibu
"Lalu apa kita tambahakan saja singkatan nama kita diakhirnya,seperti johansti?" Lanjut si ibu"Boleh juga,jadi namanya adalah Aninda Johansti" Ucap sang suami
"Wah nama yang bagus" Ucap sepasang nenek dan kakek yang sedari tadi hanya memperhatikan saja,dan akhirnya ikut nimbrung juga untuk menyambut cucu mereka.
Beberapa orang yang ada disana nampak begitu bahagia dan bersuka cita menyambut bayi itu, apalagi pasangan suami istri yang baru saja menjadi orang tua.
Dan berita yang lebih baiknya, bayi itu adalah aku.Ya aku, Aninda johansti.
****
Setelah beberapa hari dirumah sakit, bunda diperbolehkan pulang. Pada saat itu rumah kami berada di tanjung pinang, kepulauan Riau.Jadi perjalanan dari RSUD ke rumah sekitar 1 jam 16 menit.
Awalnya aku bingung,kenapa orang tua ku memilih rumah sakit yang berada jauh dari rumah. Ternyata setelah di tanyakan, pada saat itu ayah dan bunda sedang pergi berkunjung kerumah teman lama mereka, dan saat baru saja sampai dirumah itu, perut bunda terasa mules dan tiba tiba air ketubannya sudah pecah. Untung saja jarak dari rumah itu ke RSUD cukup dekat, jadi mereka segera pergi kesana.
Saat masih bayi, aku seperti bayi normal pada umumnya yang hanya bisa menangis ketika lapar dan saat bab.
Pada saat usia ku memasuki 7 bulan untuk pertama kali nya aku bisa telungkup, dilanjutkan dengan belajar merangkak, dan mulai bisa mengucapkan sedikit kata.
Dan saat usia ku memasuki 1 tahun, aku mulai bisa berjalan selangkah demi selangkah dibantu oleh ayah dan bunda.
Pada usia 2 atau hampir memasuki 3 tahun aku mulai berhenti minum ASI ekslusif dari bunda dan diganti dengan susu formula.Kata bunda awalnya aku sempat merasa asing dan tidak ingin minum susu formula, tapi pada akhirnya aku si bayi yang tidak tau apa apa itu hanya bisa pasrah saja dan lama kelamaan mulai terbiasa.
Orang tua ku selalu mengawasi pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada ku, tanpa melewatkan sedikit pun momen yang terjadi.
Karna menurut setiap orang tua, perkembangan dan pertumbuhan seorang anak adalah hal yang mereka tunggu dan nantikan.
Pada saat itu mereka akan merasa menjadi orang tua yang paling bahagia, karna bisa menyaksikan dan merasakan menjadi orang tua sesungguhnya.
****
TBC✨
*bab(buang air besar)
Terima kasih telah membaca cerita ku.
Jangan lupa vote and coment ya, satu vote and coment kalian menentukan nilai saya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of My Life
RandomMohon bantuannya ya,karna ini tugas sekolah saya. Jangan lupa vote dan comment sebelum membaca. : ) **** Ini kisah tentang hidup ku. Aku Aninda Johansti,gadis remaja biasa, sederhana dan apa adanya. Aku memang tidak punya banyak pengalaman...