Diagon alley

456 55 0
                                    

Setahun berjalan cepat dan tak terasa, kini pansy sudah berusia 11 tahun. Dimana diusianya yang sekarang ia akan bersekolah di sekolah sihir Hogwarts.
Hogwarts adalah sekolah sihir paling terkenal diseluruh peradaban sihir,banyak penyihir yang bersekolah disana termasuk keluarga parkinson. Kata perseus kepada pansy.

Pagi hari itu, Pansy terbangun dan mendapat sebuah surat yang diberikan tobby si peri rumah kepadanya

"Dari siapa ini?" tanya pansy
"Dari sekolah nona" jawab siperi rumah
"Hogwarts?" Pansy antusias

Lalu ia langsung bergegas dari ranjangnya menuju lantai bawah untuk memberi tau ibunya.
"Buu" teriak pansy
"Oh dear, pagi pagi sekali ada apa ini?"
"Look mom"
"Aku dapat surat dari sekolah" jelasnya sambil memperlihatkan surat yang ia bawa
"Lihat dia ivory, dia bahkan sangat senang dengan itu" kekeh perseus yang duduk disofa
"berhenti mengganggunya perseus" bela ivory
"Kalo begitu,cepat lah bergegas" perintah sang ibu
"Ingin kemana?" Tanya pansy bingung
"Bukan kah kau ingin bersekolah, kita harus membeli perlengkapan sekolahmu terlebih dahulu" jelas ivory
"Kita akan membelinya di Diagon alley" lanjutnya

Dari kediaman parkinson,mereka bertiga pergi ke Diagon Alley untuk membeli semua perlengkapan sekolah putrinya. Mulai dari jubah,syal,baju hangat untuk musim dingin, buku buku yang diperlukan saat pelajaran nanti, pena bulu dan masih banyak lagi.
Disalah satu toko, pansy dan kedua orang tuanya masuk kedalam dan mendapati seorang laki laki tua dengan rambut yang hampir memutih seluruhnya.

"Hallo mr.Olivander" sapa perseus
"Oh hallo mr.Parkinson dan nyonya Parkinson"
"Dan kau pasti Parkinson junior" lanjut nya saat melihat pansy.
"Aku ingin membeli tongkat sihir untuk putriku mr olivander" kata ivory
"Oh tentu, sebentar kucarikan" ucapnya
Kemudian ia berjalan menuju rak yang menyimpan banyak sekali kotak tongkat sihir, lalu mengambil salah satunya.

"Kurasa ini cocok untukmu nona kecil"
"Coba gunakan ini" pintanya
Pansy memegang tongkat sihirnya untuk pertama kali dan kilauan sihir muncul dari tangannya, ia nyaman dengan tongkat ini, seolah olah tongkat itu memilihnya sebagai tuannya.
"Sangat cocok" celetuk mr olivander
Akhirnya tongkat sihir dengan inti bulu dan darah unicorn itu menjadi milik pansy.

Setelah membeli tongkat sihir, pansy mendatangi toko yang menjual binatang peliharaan, hogwarts memberi tahu bahwa murid baru boleh membawa peliharaan mereka, entah itu kucing, burung hantu dan lainnya. Tapi mata pansy terfokuskan pada salah satu burung hantu disana. Ia memliki bulu coklat kehitaman dengan corak sedikit putih disayapnya,mata burung itu juga sama dengan pansy yaitu warna hazel. Pansy jatuh hati pada burung itu,dan langsung menanyakan pada orangtuanya.

"Ayah, boleh kuambil burung ini?"
"Aku menyukainya" kata pansy pada perseus
"Tentu putriku" jawabnya singkat
Lalu mereka membayar burung hantu itu dengan beberapa keping galeon, dan pulang kerumah dikarna pansy sudah membeli semua perlengkapan sekolahnya.

"Oh melelahkan sekali" keluh pansy sesampai dirumah. "Lelah tapi menyenangkan" lanjutnya
Perseus dan ivory terkekeh melihat putri mereka
"Pans, pakailah selalu kalung yang diberikan nenek padamu, ibu tidak ingin kekuatanmu melukai seseorang di sekolah" kata ivory
"Yaa buu,"
"Dan jangan biarkan semua orang mengetahui tentang kemampuanmu, ini rahasia kita" jelas ivory lagi, ia cemas karna akan jauh dari pansy.
"Yaa bu, lagi pula tidak ada yang mau berteman dengan anak aneh sepertiku" jawab pansy dengan wajah lesu, tersirat wajah yang kecewa dengan dirinya sendiri, kecewa karna ia berbeda dan aneh.

"Baiklah bu, aku ingin istirahat"
"Dahh ayah, buu" kata pansy lalu naik kekamarnya
Ivory dan perseus menganggukan perkataan putri mereka dan tersenyum.
Disisi lain ivory sangat cemas pada putrinya, akan kah putrinya baik baik saja nanti, akan kah kemampuannya itu bisa dikontrol dengan baik, hanya itu yang sang ibu pikirkan.
"Akan kah dia baik baik saja tanpa kita?" tanya ivory pada suaminyaa.
"Dia sudah terlatih, dia akan baik baik saja dengan kemampuannya" jawab perseus tenang.

Pansy parkinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang