Slytherin

484 50 0
                                    

Pansy sekarang masuk ke asrama slytherin.
Yang mana itu juga asrama orangtuanya dulu saat bersekolah disini. Malam saat penyortiran murid pansy berkenalan dengan seorang anak perempuan, rambutnya sedikit pirang. Ia bernama Dephne ngergrass, keluarganya juga termasuk ke 28 suci yang dimana ia juga seorang pureblood.

Hari pertamanya disekolah, ia memilih kelas terbang. Terlihat disana juga ada harry potter dan banyak anak dari asrama lainnya. Dan juga Malfoy...
Kelas ini dipegang oleh madam hood. Profesor yang berpenampilan seperti laki laki dan mempunyai dua warna mata yang berbeda.
"Okee semua, berdiri disamping sapu terbang kalian masing" perintah madam hood
"Jika kalian terbang, maka hati hati lah, karna ini kelas terbang pertama kalian" lanjutnya lagi

Semua murid lalu berdiri disamping sapu terbang mereka masing masing.
"Oke, katakan UP"
Terdengar semua murid mengatakan itu untuk mendapatkan sapu terbang mereka, ada yang sampai meneriakinya berkali kali.
"UP" kata pansy, dan sapu itu langsung menemui tangannya
"Bagaimana bisa" kata Daphne yang dari tadi belum selesai dengan sapunya.
"Lakukan dengan lembut" saran pansy padanya.
Setelah semua murid mendapat sapunya masing masing. Mereka lalu menaikinya tapi belum diperbolehkan untuk terbang.
"Baiklah. Semua sudah menaiki sapu, sekarang hentakkan kaki kalian perlahan untuk terbang dan mengendarainya" ucap madam hood

Dan tak disangka seorang anak laki laki, tiba tiba terbang perlahan, namun ia tidak bisa mengendalikan sapunya. Tawa semua anak dilapangan pecah saat anak laki laki itu terbang tinggi lalu terpental kebawah.
Nama anak laki laki itu Neville longbottom.
Tangannya patah karna jatuh dari ketinggian, lalu madam hood membawanya ke hospital wings.

"Kau lihat sibodoh itu, dia bahkan tidak bisa mengendalikan sapunya" ejek Draco
"Diamlah Malfoy"! Sambut harry
"Mereka bahkan sepertinya akan bermusuhan" ucap Daphne
"Biarkan saja" ucap pansy

"Kenapa kau potter, tak senang jika aku mengejek temanmu yang bodoh itu" katanya
"Berikan itu padaku" pinta harry saat melihat rememball milik neville yang tak sengaja jatuh.
"No, ambil saja jika kau bisa" ucap draco
Harry yang terselut emosi lantas mengejar Draco dengan sapu terbangnya. Draco melempar rememball itu acak agar tak bisa dimiliki oleh Harry, namun dengan cepat Harry menangkapnya. Hal itu disambut tepuk tangan oleh semua murid
Tapi saat Harry ingin mendarat, tiba tiba ia kehilangan kendali sehingga rememball nya jatuh dari ketinggian. Pansy yang melihat itu lantas buru buru naik ke sapunya lalu menangkapnya.

"Terimakasih, Parkinson" ucap harry saat ia mendarat dan menerima rememball itu dari pansy
"Yaa" jawabnya
Kelas terbang hari itu berakhir, pansy masuk ke kelasnya yang lain yaitu kelas pertahanan terhadap ilmu hitam. Disana ia duduk bersebalahan dengan Draco.
"Kenapa kau membantunya tadi pans" tanya draco
"Memangnya kenapa?" tanya pansy balik
"Aku tak suka padanya"
"Potter, kau tau" lanjut draco dengan nada tak suka
"Apa seperti ini caramu mendapatkan teman Malfoy" tanya pansy tiba tiba
"Dengan cara mengejek yang lemah, hanya karna kau seorang pureblood" jelas pansy
"Yaa memangnya kenapa,"
" aku tak pernah punya teman, begini lah caraku mendapatkan teman" jawab draco
Ada nada sedih saat ia mengatakan kalimat tersebut, pansy bisa melihat itu dari matanya.
"Dulu kau bahkan tak mau berteman denganku"
"Apa aku buruk bagimu pans" tanya draco
"Bahkan sampai sekarang kau tak mau berteman denganku" lanjutnya lagi
"Aku hanya tidak suka berteman dengan siapa pun" jawab pansy membuat draco diam.

Draco, sifat sangat berbeda saat bersama dengan pansy, mengapa demikiann?
Kelas pun dimulai dengan seorang profoser yang memiliki wajah datar tanpa ekspresi, rambut hitam panjang sebahu dan juga memakai jubah.
"Profesor severus snap" bisik draco
"Kepala asrama kita" katanya lagi
Setelah menyelesaikan semua kelasnya hari ini. Menjelang malam pansy hanya duduk sambil membaca buku bukunya di ruang rekreasi asrama.

"Masih suka membaca buku muggle, parkinson?" Celetuk seorang anak perempuan dihadapannya.
Pansy awalnya tak memperdulikan anak itu, lalu tiba tiba bukunya direbut paksa oleh si anak, barulah pansy melihatnya. Ternyata ia anak yang pernah pansy lukai dulu dengan sihirnya.
Viona hold..
"Apa urusanmu viona" jawab pansy dingin
"Kembalikan dan pergilah" lanjut pansy
"Ck, sombong dan masih seperti dulu" ucap viona
"Kau tau pans, semua orang menjauhimu karna kau aneh sedari kecil, pendiam dan tak punya teman. Kau bahkan seharusnya dilahirkan sebagai muggle bukan penyihir" ucap viona kasar
Kata kata itu sama seperti yang diucapkannya dulu, kata kata itu sekarang berputar dikepala pansy dan ia terus mengingat kejadian masalalu itu. Kepalanya sekarang pusing dan emosinya tak karuan
Tenang! Itulah yang harus ia lakukan sekarang agar tak memunculkan kemampuannya disini. Ia lebih baik diam dan menstabilkan perasaannya
"Kenapa pans, perkataan ku benar bukan" ejek viona disana
Lalu tak disangka, Draco datang dan membela pansy yang sedang diam dikursinya
"Apa maumu hold?" Kata draco
"Oh Malfoy, kuberitahu padamu bahwa parkinson ini anak aneh. Karna itulah dia tak punya teman"
"Aku temannya" jawab draco lantang
"Kau? Berteman dengannya" kata viona bingung
"Yaa, dia temanku"
"Hahaa, kuberitahu malfoy dia aneh."
"Dulu bahkan dia hampir membunuhku" kata viona lagi
Kesabaran pansy sudah habis saat itu.
"PERGI" bentak pansy, membuat viona dan seisi ruangan terdiam.
"Kembalikan bukuku"! Pansy menarik buku yang direbut oleh viona tadi lalu membawanya keluar dari ruang rekreasi, pansy lalu menuju toilet perempuan dan meninggalkan jadwal makan malamnya di aula besar.

Di toilet, saat ia sedang menatap kaca besar itu. Ia melihat dirinya sendiri disana
"Ya memang aku aneh, apa itu salah?" Gumamnya sendiri.
"Aku bahkan ingin punya teman seperti kalian, tapi aku tak yakin kalian bisa menerima ku" katanya lagi. Saat itu ia mendengar suara tangisan seorang murid disana. Didalam kamar kecil.

"Apakah ada orang" tanya pansy
"Ya, aku" jawab gadis itu, tak lama murid berjubah asrama gryfindor keluar dengan muka yang basah
"Kau menangis" tanya pansy
"Iya, sedikit sedih" jawabnya
"Ron mengejekku dikelas ramuan, dia bilang aku sok pintar dan berusaha menunjukkan kemampuanku pada semua orang agar dapat pujian" jelasnya tanpa diminta pansy
"Oh" singkat dan terdengar tidak peduli
Menurut pansy memang benar, anak ini bernama Hermione, memang sedikit sok pintar menurut semua orang.
Saat ingin keluar dari toilet, tiba tiba terdengar suara erangan dan suara itu sangat dekat dengan toilet perempuan.
"Sembunyi" perintah pansy

Tak lama terlihat TROLL!
Bagaimana bisa troll masuk kedalam kastil,
"Troll?" Tanya hermione
"Diam, dia bisa mendengarmu"
"Apa yang harus kita lakukan" tanya hermione lagi
"Sssttt, kubilang diamlah" jwab pansy
Entah sial atau bagaimana troll itu mendengar suara mereka, lalu mengamuk dan menghancurkan toilet tersebut
"Kemari"! Pansy menarik tangan hermione
"Aku tak bawa tongkat, bagimana ini"
"Tenanglah" teriak pansy
Lalu dari arah pintu terlihat Harry dan Ron, mereka pasti ingin menyelamatkan temannya.
"Ron, lakukan sesuatu" perintah hermione
"Goyangkan tongkatmu"!
Kayu yang dibawa troll itu jatuh dan patah karna mantra yang di serang oleh harry dan ron.
Tapi troll itu masih bisa melukai mereka, troll tersebut marah dan semakin menghancurkan toilet tersebut. Pansy bahkan hampir terkena hantaman dari troll itu.
Saat troll  ingin menghantamkan tangannya pada pansy dan ketiga murid gryfindor itu. Pansy reflek menghadangkan tangannya, seolah olah melindungi mereka. Saat itu ia berkata
"Close your eyes" perintah pansy
Lalu kilauan sihir menerangi ruangan itu,
Ya kemampuannya kini melindungi pansy. Sihir itu seketika membunuh troll, tapi tangan pansy sedikit terluka, hanya sedikit robek karna terkena sayatan kuku troll.

Setelah kejadian itu, para profesor datang dan menemukan mereka.
"Oh tuhan, apa yang kalian lakukan pada troll sebesar ini" tanya profesor Mganagall
"Aku yang memanggil troll itu prof" kata hermione
Ia mengaku karna tak ingin memperpanjang masalah.
"Oh tuhan"
"Parkinson kau tak apa?" Tanyanya pada pansy
"Tak apa profesor"
"Ayo, ikut aku ke hospital wings"
"Kita akan menyembuhkan lukamu lebih dulu"
"Dan kalian bertiga, kembali ke asrama"
"10 poin dikurangi untuk gryfindor, itu karna ulahmu hermione" kata profesor Mgnagall

Pansy parkinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang