Terungkap

254 31 0
                                    

Diruang reksreasi, pansy duduk sendiri di dekat perapian. Menyendiri sekarang menjadi teman dalam kesehariannya.
Jika biasanya ada Draco yang menemaninya, kini laki laki itu tak lagi ada disaat pansy membutuhkan teman. Sedih rasanya menyendiri, seperti kehilangan sesuatu yang berharga dihidupnya, walau ia pernah merasakan kehilangan cedric tapi sepertinya kehilangan pertemanan dengan Draco lebih menyakitkan.
Apakah ia mulai jatuh cinta? sama seperti yang draco rasakan terhadapnya.

Setelah kelas ramuan berakhir, pansy pergi menyusuri danau hitam, tempat dulu ia pernah diselamatkan oleh cedric,
Sambil memainkan dan melatih sihir yang ia punya, ia terus melamun dengan tatapan kosong.

Setelah kelas ramuan berakhir, pansy pergi menyusuri danau hitam, tempat dulu ia pernah diselamatkan oleh cedric,Sambil memainkan dan melatih sihir yang ia punya, ia terus melamun dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cedric memang sudah pergi, dan kenangannya pun hanya bisa disimpan oleh gadis itu, namun perlahan pansy sudah rela akan kepergian laki laki tersebut. Ia selalu ingat perkataan Draco saat di pemakaman.

"Kau juga harus bahagia pans, biarkan dia pergi tapi kenangannya tetap ada disini. Jangan menyakiti dirimu sendiri"
•draco

Saat sedang memainkan sihirnya, tiba tiba pansy mendengar suara langkah kaki dari belakang, tapi saat ia menoleh tak ada siapapun disana.
Memang biasanya tak ada murid yang kesini dikarnakan sepi. Tapi pansy yakin tadi itu suara langkah kaki.
Pansy lalu bergegas pulang ke asramanya, karna takut ada yang melihat sihir yang ia rapalkan tadi.

Sesampai di ruang asrama. Ada tatapan aneh dari teman teman seasramanya, tak terkecuali Daphne si teman sekamar pansy.
Pansy tak terlalu menghiraukan mereka, lalu langsung pergi kekamarnya. Ia bingung kenapa mereka melihatnya seperti  itu.

____________________________________

Esok hari saat setelah ia keluar dari Aula besar, seseorang menariknya kekamar mandi perempuan di lantai bawah.
Itu Daphne.

"Ada apa" tanya pansy
"Diam lah, aku ingin memberitahu sesuatu" ucap daphne seperti sedang bersembunyi dari seseorang
"Tapi jangan dekat dekat denganku setelah ini" lanjutnya

"Baiklah, beritahu aku" jawab pansy acuh

"Pans, aku tak tau apakah ini benar atau tidak.
Aku sudah sekamar denganmu dari tahun pertama kita bersekolah dan aku tak pernah melihat tingkahmu yang aneh kecuali sifatmu yang memang suka menyendiri, hanya itu bukan" ucap gadis rambut pirang itu

"Lalu?" Tanya pansy

"Kemarin, viona hold bilang pada semua orang, jika dia melihatmu di danau hitam dan kau sedang merapalkan sihir aneh dengan tanganmu,"
"Dia bilang ia melihatnya sendiri, bagaimana cahaya sihir keluar dari tanganmu itu, dan dia bilang dia juga pernah melihat cahaya itu dulu saat kecil, disaat kau mendorongnya dan hampir saja ia kehilangan nyawa"
"Namun ada beberapa orang siswa yang tidak percaya akan hal itu, mereka bilang tak mungkin kau bisa sihir tanpa tongkat, itu mustahil. lalu viona berusaha keras untuk masuk ke kamar kita demi membuktikan pada semua orang bahwa perkataannya benar, dan memang kau tak memakai tongkat saat itu"
"Dan ternyata benar, tongkat sihir mu ada diatas meja kamar kita." Jelas daphne panjang lebar.

Pansy parkinsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang