2

13 4 19
                                    

Untuk ke asrama perempuan ada di pojok kiri, asrama laki laki ada di pojok kanan.

Ziva mulai meneliti setiap bangunan yang dia lewati, setelah 10 menit akhirnya dia menemukan asrama perempuan, dengan cepat dia berteleportasi kearah lantai 5, setelah berteleportasi dia menengok kanan kiri dan menemukan tulisan lantai 5.

"benar ini tempatnya" gumam ziva kepada diri sendiri

setelah menelusuri beberapa detik akhirnya dia menemukan nomor 5, dia mengambil kunci yang disediakan lalu masuk ke kamar tersebut, setelah masuk ziva tercengang, karena tempatnya sekarang bisa dibilang seluas rumahnya. Saat asik memandang kamarnya, tiba tiba ada suara yang memanggilnya.

"Hey!"

Ziva mencari cari asal suara tersebut, dan menemukan 2 orang perempuan sedang duduk di sofa

"archvelia zivanka, ras phoenix?" lanjut gadis itu

ziva hanya mengangguk, dia sedikit takut berteman dengan orang asing

"tak perlu takut begitu, perkenalkan aku keila wilia zeander, anak dari kepala sekolah, ras rubah agung"

ziva mulai memperhatikan gadis yang terus berbicara itu, menurutnya keila ini memiliki sifat ceria dan mudah diajak berbicara, dengan rambut putih ke ungu unguan mirip seperti mrs wilia.

"aku clavia argaenza, merupakan ras naga agung"

ziva memperhatikan clavia, menurutnya gadis ini sedikit pendiam namun selalu tersenyum.

"iya, salam kenal aku archvelia zivanka, jika boleh tau dimana ruangan tempat tidur ku ya?"

"pojok kanan dengan cat warna merah, lebih baik kau bergegas siap siap karena akan ada penyambutan murid baru, pakailah pakaian yang berwarna putih coklat!" ucap keila

"baiklah terimakasih, aku pamit undur diri" lalu ziva bergegas ke kamar tidurnya, membuka pintu dan menaruh semua barang yang ia bawa, dia dengan cepat mandi dan berganti pakaian, lalu merapihkan rambutnya dengan model kuncir biasa namun sedikit keatas(gatau namanya)

"ZIVAAAAAAAAAA" teriakan menggelegar terdengar dari luar, ziva menutup telinganya lalu keluar

"ada apa?"

"kau lama" balas keila

"ya maaf, ini sudah selesai kok"

"yasudah ayo!" clavia dengan cepat menarik keila dan ziva keluar menggunakan kedua tangannya, saat sedang di tangga tiba tiba suara keila memberhentikan clavia

"tunggu, kenapa tidak teleportasi aja?"

"oh iya ya" clavia dengan santai membalas tanpa ada rasa bersalah

jebret, keila menjambak clavia karena kesal

"AAAA IYA IYA AMPUN KEILA MAAF ADUHH SAKIT ANJ" teriakan itu hampir mempenuhi lantai 5, untungnya hanya ada mereka

ziva sendiri melongo melihatnya, dia akan menarik kata kata bahwa clavia itu pendiam, akhirnya merasa bosan dengan kedua temannya ini, ziva memegang pundak mereka dan seketika clavia dan keila berteleportasi ke aula namun di bagian panggung, sementara ziva berteleportasi ke bagian murid baru.

Aksi jambak jambakan clavia dan keila ini menjadi tontonan untuk semua guru, kepala sekolah bahkan para murid, ada yang menahan tawa, menahan malu, serta ada yang tertawa kencang, kepala sekolah beserta pangeran dan putri menahan malu, guru dan para siswa menahan tawa.

Hingga akhirnya suara deheman mrs wilia membuat aksi kedua orang itu berhenti, mereka memperhatikan sekitar, mereka sadar bahwa mereka ada di panggung dan ditonton orang banyak, dengan cepat mereka turun lalu menghampiri para pangeran dan putri.

The Last PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang