ꗃ Chapter 11

991 91 2
                                    

Semuanya sudah kumpul dirumah Haechan, sekarang rumah Haechan menjadi tempat untuk mereka berdiskusi dan bersenang senang. Haechan ya seneng aja, dia disana bener-bener kesepian. Jaemin, Hyunjin, Junkyu dan Yoshi udah siap buat diskusi lagi malam ini.

"Langsung aja tanpa basa basi, acaranya bakal diadain tanggal delapan bulan agustus jam tujuh sampai jam sembilan malem. Kita punya waktu sampe jam sepuluh tapi menurut gue sampe jam sembilan juga cukup, dan gak ada bolos bolosan biar Hyunsuk gak curiga. Mulai besok Jaemin, gue sama Yoshi bakal bulak balik Jakarta-Bandung, gapapa capek yang penting bestie bahagia yegak?

Di hari itu kita semua sekolah, tamu dan pengurus acara bakal berangkat setelah jam makan siang berakhir jadi kita siap-siap disana. Hyunjin dan Hyunsuk nanti bakal Nyusul setelah pulang sekolah, kalo gak salah hari selasa besok itu guru bakal ngasih kita pulang cepet. Jihoon, lo tinggi disana bareng kita." jelas Junkyu

"Tamu, gue udah putusin siapa siapa aja yang bakal ikut. Gak semua, beberapa aja sebagai perwakilan" tambah Haechan, semuanya paham.

"Gue nganter kak Hyunsuk ketempat gitu?" tanya Hyunjin menyakinkan tugasnya agar tidak salah.

"Iya, jadi pas lo pulang nanti langsung ajak Hyunsuk kesana atau— gini aja deh, Kita semua bolos sekolah dulu kecuali Hyunjin, terus biarin si Hyunsuk penasaran sama kita kita dan baru lo bawa kecafe gimana? Setuju?" jelas Haechan dengan rencana baru.

"Boleh tuh, tapi kasian gue anjir"

"Gapapalah Jin, asal gue bahagia" saut Jihoon menaik turunkan alisnya meledek Hyunjin.

"Jadi? Gue cetak fotonya berarti besok?" tanya Jaemin

"Lo kalo mau malem ini juga gapapa, asal tuh foto bener-bener bagus dan enak diliat sama kita, dapet berapa foto lo Jaem?" jawab Junkyu

"Kurang lebih tiga puluh lima foto, dan sembilan puluh persen bagus semua" kata Jaemin, semua sudah sepakat dengan diskusi malam ini. Mereka harus kerja lebih ekstra mulai hari ini.

"Dekornya, gue sama Asahi udah siapin"

"Bagus, semua udah siap dan semoga berjalan dengan lancar begitu juga dengan hubungan gue sama dia" ucapnya penuh harapan, yang lain ikut mengaminkan.



Hyunsuk sedang berada di apartement Mark, dia kebangun waktu Mark mau nidurin dia dikasur. Mana dia sempet mikir aneh anehkan, tapi untungnya ada Renjun dateng. Sekarang mereka lagi nonton tv diruang tengah, Hyunsuk gak mau tidur karna gak bisa tidur.

"Kak, kakak udah suka sama Jihoon sejak kapan?" tanya Renjun memulai percakapan, lagi.

"Sejak dia masuk SMA kalo gak salah, gak kau deh lupa" jawab Hyunsuk yang terdengar main main.

"Oh, berarti sebelum Jihoon gay"

"Oh? Jadi Jihoon sebelumnya gak gay? Dia straight? Wah, sayang banget padahal udah bener straight malah belok, karna siapa dia gay?" tanya Hyunsuk

"Dia sering disakitin sama cewe kak, makanya dia trauma dan ya gitu" jawab Renjun

"Oh, kirain karna gue dia jadi gay, haha pede banget" balas Hyunsuk kembali fokus pada layar TV.

Iya kak, lo alasan pertama dia buat bangkit dan berubah, batin Renjun.

Setelah topik itu mati begitu saja, suasana jadi canggung. Bahkan Mark tidak berbicara dari tadi, anak itu seperti menyimpan sesuatu dari Hyunsuk dan ingin dibicarakan namun tertahan karna suatu hal.

Hyunsuk sama sekali tidak menyadari itu semua, Mark dan Renjun sudah tau kalau Jihoon akan menembak Hyunsuk. Dan beberapa waktu lalu, Haechan bilang mereka sudah menentukan tanggal dan tempat. Mark dan Haechan masih kontakan, gapapa kan. Haechan gak ada niat buat ngerebut dari Renjun.

"Suk, Senin sampai Rabu lo bareng Jihoon ya, gue mau ke puncak nemenin Renjun buat milih tempat untuk mama sama papanya anniversary" izin Mark, Hyunsuk terlihat agak bingung, tapi Renjun kan pacarnya Mark sekarang.

"Oh, yaudah, gapapa kok" balas Haechan

"Maaf ya kak, tapi aku butuh banget kak Mark" maaf Renjun, Hyunsuk tersenyum hangat lalu memeluk Renjun dengan hangat.

"Gapapa, itukan pacar lo, bertahan sampe punya anak ya, harus bersyukur punya Mark. Jangan kaya gue, haluin Jihoon gak tau sampe kapan" balasnya lalu melepaskan pelukan itu, Hyunsuk pergi kekamar kemudian.

Mark dan Renjun merasa tidak enak, tapi inikan demi kelancaran hari jadian Hyunsuk dan Jihoon. Mereka yakin kalau Jihoon serius sama Hyunsuk, buktinya saja baru jadian doang udah kaya mau lamaran. Tapi itu bukan bukti kuat.

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

Crush ¦ HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang