ꗃ Chapter 04

1.3K 147 1
                                    

"Hoon makasih ya" ucap Hyunsik setelah turun dari motor besar Jihoon, dia cukup senang hari ini. Hal yang membuatnya senang adalah Jihoon, sederhana tapi mampu membuat jantungnya hampir jatuh.

"Sama sama kak" balas Jihoon ditambah dengan senyum manisnya, aduh kalo gini terus Hyunsuk mau mati aja. Tapi kalo Hyunsuk mati, Hyunsuk beneran sama Haechan dong. Gak boleh.

"Oh ya, mau mampir dulu gak hoon?" tawar Hyunsuk, Jihoon nampak berfikir.

"Kapan kapan deh kak, gue buru buru soalnya" jawab Jihoon, Hyunsuk melunturkan senyumnya "Haechan ya?" tanya Hyunsuk, tidak menjawab Jihoon malah tertawa seperti mengejek.

"Gak kak, gue mau nongkrong" jawab Jihoon, Hyunsuk mengangguk senang.

"Yaudah gue pulang ya kak" ucapnya mengusak rambut Hyunsuk dengan gemas, Hyunsuk mengangguk ribut dengan senyum manisnya.

Setelah berpamitan, Jihoon kembali melajukan motornya dengan kecepatan yang cukup cepat. Motor Jihoon sudah tidak terlihat lagi, dia segera masuk kedalam rumah lalu bersiap siap untuk belanja bulanan karena stok dirumah hampir habis.

Walaupun Hyunsuk sering kerumah Mark, tetap saja temannya itu sering meminta bahan makanan kerumah Hyunsuk dengan alasan malas. Kadang juga Hyunsuk sebelum kerumah Mark membawa dulu bahan makananya untuk Mark. Mungkin akan ada yang berfikir, kenapa gak mereka tinggal bareng aja dari pada harus kaya gini kan. Ntahlah, biar itu urusan mereka.

Hyunsuk menjatuhkan dirinya disofa ruang tengahnya, melepas tas yang dia gendong, melepas sepatunya. Menghela nafas lelah, dia sadar sekarang bahwa sekolah itu melelahkan. Melihat kearah TV yang menunjukan layar hitam, mengambil remot TV itu lalu menyamakannya agar tidak terlalu sepi.

Hyunsuk melihat ke sekeliling rumah, berantakan. Dia malas untuk merapihkannya, nanti saja jika Mark berkunjung kerumahnya. Rumahnya dan apartement Mark sangat berbeda jauh, rumahnya sangat berantakan seperti habis ada perang tapi apartement Mark sangat rapih, Mark adalah orang yang rajin bersih bersih. Walaupun membutuhkan waktu dua hari untuk membersihkan semua itu.

"Mandi dulu kali ya" monolognya

Sudah mengambil keputusan dia langsung mengambil handuk lalu pergi mandi.



Malam sudah tiba, dia sudah siap untuk ke supermarket. Tadinya mau diantar Mark, tapi Mark nya lagi sibuk sama orang lain. Gak tau sama siapa, mungkin sama Lucas, temannya dari Hongkong sejak dua minggu akhir ini.

Hyunsuk tidak bisa naik motor, hanya bisa naik mobil. Tapi mobilnya berada di apartement Mark, jadi dia memilih untuk naik bis atau taxi saja. Tapi sudah kurang lebih sepuluh menit, tidak ada taxi yang lewat. Jadilah Hyunsuk menunggu bus dihalte.

Saat sedang menunggu dihalte, tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depannya. Hyunsuk mencoba tidak perduli, tapi sepertinya dia pernah melihat mobil ini disekolah. Apa ini mobil gurunya?

"Kak Hyunsuk?" tanya orang itu ketika membuka jendela mobil dikursi penumpang disamping pengemudi, Hyunsuk tidak kejut mengedipkan matanya tak percaya.

"Eh? Jihoon? Hai" sapa Hyunsuk

"Hai juga kak, mau kemana?" tanya Jihoon

"Mau ke supermarket, kamu sendiri mau kemana?" tanya balik Hyunsuk, Hyunsuk menunjuk seseorang yang duduk disampingnya "Mau ngater bunda juga ke supermarket" jawab Jihoon

"Eh tante, hehe maaf ya"

"Iya gapapa, nama kamu tadi siapa? Hyunsuk?" balas bunda Park. Hyunsuk mengangguk cepat.

"Kalau gitu mau bareng ga?" tawar Bunda Park, Hyunsuk ingin menerima tapi dia melirik dulu kepada Jihoon seperti menanyakan boleh atau tidak. Jihoon hanya tersenyum.

"Makasih ya tante, Hoon" ucapnya lalu masuk kedalam mobil hitam milik Jihoon.

Hyunsuk sudah masuk, mobil kembali jalan. Canggung, Hyunsuk, Jihoon maupun Bunda Park tidak ada yang berbicara sama sekali.

"Hyunsuk, kamu sekarang kelas 12 ya?" tanya Bunda Park membuka obrolan

"Iya tante" jawab Hyunsuk singkat, dia masih gugup di depan bunda nya Jihoon

"Ohh, kamu ke supermarket mau ngapain? Dan kenapa sendirian?" tanya Bunda Park lagi

"Mau belanja bulanan tante, bahan bahan soalnya udah habis semua" jawab Hyunsuk lagi

"Ohh, Bunda kamu ada dirumah?"

"Mama sama papa di Canada, mereka pulang dua tahun sekali atau aku yang kesana saat liburan tan" jelas Hyunsuk, Bunda Park mengangguk paham.

"Kamu tinggal sendiri? Gak takut?"

"Saya diIndonesia sama sahabat saya dari Canada, saya waktu empat tahun ke Canada dan pas SMP balik lagi sama sahabat saya, tapi beda rumah tan" jelas Hyunsuk.

"Bunda sama Jihoon juga mau belanja bulanan?" tanya balik Hyunsuk

"Iya suk, Jihoon makannya banyak banget sekarang dia" jawab Bunda Park

"Bukan aku bun, tapi Haechan" balas Jihoon gak Terima, bunda Park dan Hyunsuk tertawa bersama mendengar pembelaan Jihoon. Namun ada rasa perih saat Bunda Park menyebut nama Haechan.

"Haha iya deh Haechan yang makan banyak" Bunda Park masih tertawa renyah.

"Hyunsuk sama Jihoon sudah kenal lama?" tanya Bunda Park lagi.

"Udah tante, saya ini salah satu fansnya Jihoon disekolah juga lho tan" jawab Hyunsuk antusias

"Oh ya? Wah... Beruntung ya Jihoon punya fan yang manis kaya kamu, pasti saingannya banyak ya disekolah?"

"Iya tan"

Beberapa menit berlalu, mereka sudah sampai. Disepanjang jalan mereka —Bunda Park & Hyunsuk— berbincang banyak. Dan mereka melakukan aktivitas berbelanja di salam sana.

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

Crush ¦ HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang