Someday
.
.
.
.
"apa sayang? Kau ingin mengatakan apa, eum?"
"kajima..." Kyuhyun menitikan air matanya, hanya untuk berucap satu kata itu.
.
.
.
.
.
Im Yoona, wanita yang 14 tahun lalu mengubah secara resmi marganya menjadi Park. Merelakan usia mudanya yang masih wajar melakukan banyak hal dengan bebas demi menerima lamaran seorang pria Park yang sudah ia ketahui memiliki 2 istri dan 3 orang anak.
Ia yang terlalu polos saat itu hanya mampu membayangkan hal-hal indah yang dijanjikan dan kemungkinan akan didapat setelah ia menanggalkan gaun pernikahannya.
Tanpa ia sadari nasib tak mujur di hadapannya. Anak suami nya yang sudah ia anggap seperti buah hati sendiri dengan berani menaruh racun ke dalam tubuh Kyuhyun-nya. Membuat harta paling berharganya itu terbaring tak sadar diri selama empat hari lamanya.
Kau tahu vas bunga yang terjatuh dari ketinggian akan seperti apa jadi nya?
Seperti itu lah keadaan Yoona sekarang.
Ingin ia memeberontak pada takdir yang membuatnya terjebak ke dalam lubang penuh sengsara karena ketidakberdayaannya menjaga sang buah hati. Namun seberapa keras pun ia mencoba, rasanya selalu tak bisa menghilangkan rasa sesak di rongga dadanya.Lalu sore itu...sore yang tak bersemu dan basah, Kyuhyun sadar. Ia menitikan air mata yang sarat akan banyak makna.
Mulut putranya itu hanya dapat mengucap dua patah kata yang semakin meremukan hatinya.Tak ada binar ceria...
Tak ada senyum ...
Tak ada raut kehidupan ...
Putranya menyampaikan kelelahannya secara tersirat. Selang beberapa jam kemudian kondisinya sempat dinyatakan stabil sebelum tubuh kecil putranya itu mengejang hingga membuat berantakan alat-alat penunjang kehidupan yang sebelumnya terpasang apik di tubuh lemah itu dan berakhir dengan vonis dokter yang kembali tak ingin ia dengar. Kyuhyun kembali memasuki masa kritisnya, dan kini lebih parah dari sebelumnya.
Hari ini Kyuhyun bahkan ditempatkan di ruang kaca yang hampir serupa dengan yang pernah ia tempati saat terlahir ke dunia. Ruangan bersekat kaca yang menenpatkan Kyuhyun bak sebuah mawar rapuh di dongeng si cantik dan buruk rupa.
Yoona berdiri dan hanya dapat menempelkan telapak tangannya di permukaan kaca. Membayangkan seolah jemari nya mengelus tiap helai rambut lepek dan tangan kurus Kyuhyun. Penampilannya jauh dari kata baik. Mata yang memerah dan berkantung, kulit wajah yang kusam dan pucat, pakaian yang sudah tak ia ganti semenjak Kyuhyun masuk ke dalam sana.
Tak jauh dari tempat berdirinya Yoona, Jungsoo di sana. Ia seperti sudah tak memiliki wajah untuk bertemu dengan Yoona, bahkan hanya sekedar menenangkan tangis wanita yang paling ia cintai itu. Ibu dari anak kandungnya yang kini sedang berjuang sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY
FanfictionTak pernah ada yang tau tentang masa depan. Tak pernah ada yang bisa mengubah masa lalu. Dan sang waktu, adalah sosok yang paling kejam dan egois. Dimana ketika ia telah berlalu, ia takkan pernah berbalik untuk kembali. Takkan pernah -sekuat apapun...