Kyuhyun merindukan mereka...
Taeyon mommy, Heechul hyung, Donghae hyung, Sora mommy juga Kibum hyung. Tak lupa para pekerja dan suasana rumahnya yang lama.Namun setiap kali ia menyebut satu saja diantara semuanya, raut sang eomma seketika berubah, seolah lampu merah tanda berhenti untuknya berbicara.
Maka ia pun segan untuk bertanya perihal kabar mereka, seperti hari ini. Seharusnya sang appa, Jungsoo, datang berkunjung. Sekedar memberi pelukan atau membangun percakapan kecil. Namun hingga matahari mulai merangkak ke barat, pria berlesung pipi itu belum terlihat.
Semenjak ia sampai di toko kecil eommanya, yang ia lakukan hanya memainkan handphone, mengerjakan tugas dari guru homeschooling nya, menonton film dan sesekali membantu Yoona. Bukan karena dirinya adalah anak durhaka yang jarang membantu orangtua, melainkan sang eomma sendiri lah yang melarangnya banyak melakukan pergerakan, bahkan hanya untuk mengantar pesanan pelanggan dari dapur ke meja. Salahkan tubuhnya yang memang belum 100% pulih, terkadang ia masih dapat merasakan detakan aneh dan rasa kebas atau sedikit sakit di dadanya.
Sekarang Yoona sedang menggambar desain pakaian untuk butiknya, tepat di samping Kyuhyun yang sedang membaca buku tebal berjudul 'sapiens'. Wajah keduanya terlihat serius. Namun tak lama Kyuhyun mulai melirik pekerjaan eomma nya. Ia bangga pada eommanya, ternyata wanita paruh baya itu memiliki bakat tersembunyi. Ia kira dulu eomma nya hanya mahasiswa yang tak berhasil menyelesaikan kuliah nya demi menikah dengan sang appa. Tapi ternyata eomma nya memiliki bakat lain yang selama ini tak pernah ia tahu sebelumnya.
Yoona yang menyadari sang putra memperhatikannya, mulai memberi atensi. Wajah Kyuhyun amat menggemaskan, terutama bagian pipi. Tak ada lagi pipi tirus yang setahun lalu menghiasi wajahnya, yang ada pipi tembab yang akan memerah ketika dingin atau panas.
"Waeyo? " Tanya Yoona pada Kyuhyun.
Kyuhyun tersentak, dirinya tanpa sadar melamun tadi memperhatikan sang eomma.
"Ah ani... "
Yoona kembali membuat desain pakaiannya. Sesekali ia memperhatikan anaknya itu.
"Eomma ... " Tuh kan, Kyuhyun pasti ingin menyampaikan sesuatu. Ia sudah mengira itu sebelumnya, bagaimana tidak, raut wajah putra manis nya itu dengan sangat jelas menjelaskannya.
"Mmm..??? "
"Itu... Appa.... Kapan akan kemari? " Tanya Kyuhyun ragu.
Mendengar pertanyaan putra nya, Yoona pun menghela nafas beratnya. Jemari lentiknya mengusap wajah Kyuhyun, merapikan sedikit poni nya yang ternyata sudah lebih panjang. Dan ia baru menyadarinya.
Senyum manis Yoona berikan pada sembari terus mengelus wajah dan rambut Kyuhyun lembut. Kyuhyun yang melihat itu tak kuasa untuk melanjutkan kembali pertanyaan nya yang nantinya akan terkesan menuntut.
"Entahlah, ia belum menghubungi eomma sayang"
Akhirnya jawaban Kyuhyun dapatkan. Bukan jawaban yang ia harapkan. Sudah dikatakan kan bahwa ia merindukan suasana rumah nya yang dulu? Di mana semua anggota keluarga ada dan berkumpul.
"Kyu ingin eomma menghubungi appa? "
Yoona tak tega melihat raut kecewa Kyuhyun. Tujuan ia pindah dan menjauh dari keluarga Park bukan untuk membuat Kyuhyun sedih seperti sekarang.
"Hmmmm anio, tidak perlu, appa pasti sedang sibuk sekarang"
"Ya sudah, bagaimana jika Kyu makan siang dulu? Eomma sudah membuatkan makananan kesukaan Kyu" Bujuk Yoona.
Kyuhyun mengangguk. Ia juga sudah sedikit lapar.
"Jja... Kita makan bersama? "
"Eoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY
FanficTak pernah ada yang tau tentang masa depan. Tak pernah ada yang bisa mengubah masa lalu. Dan sang waktu, adalah sosok yang paling kejam dan egois. Dimana ketika ia telah berlalu, ia takkan pernah berbalik untuk kembali. Takkan pernah -sekuat apapun...