Tutur kata Meluluhkan

15 0 0
                                    

Di malam hari, Fridha duduk di teras rumah sambil melihat langit dan bintang,

"Kenapa aku begitu menunggu balasan pesan dari dia sih sumpah ini bukan gita banget, kok aku bisa mikirin cowo yang bahkan belum aku temuin" Fridha menggerutu pada dirinya sendiri

Tiba-tiba ponsel Fridha berdering

"Fridha apakabar? aku mau bilang sama kamu, sebenernya aku itu tipe orang yang jarang pakai foto profile, tapi supaya kamu tahu sedang chat dengan orang seperti apa jadi aku pakai foto" Begitulah isi dari pesan Galva

Jari Fridha langsung mengarah ke foto profile Galva, lalu Fridha tersenyum melihat sosok tinggi, putih, dengan pakaian dan rambut hitam yang rapih, yang sedang tersenyum manis di foto itu,  Fridha pun berbicara dalam hati

"Sebenernya, tanpa melihat foto kamu, hatiku sudah tertaut sejak awal kita mulai berbincang" Ucap Fridha dalam hati

Lalu tanpa menunggu lama, Fridha langsung membalas pesan Galva

"Ohiya Galva, kamu kuliah Fakultas kedokteran di kampus Trisula kan?" Ucap Fridha

"Sebenernya engga dha, aku kuliah Fakultas kedokteran di Universitas Yasmin, maaf ya sempet bohong, karena saat itu kan kita belum bener-bener kenal" Ucap Galva

"Ada yang masih kamu tutupin ga dari aku?" Ucap Fridha

"Engga dha, gaada lagi, gaada kebohongan yang baik dha " Ucap Galva

"Alhamdulillah" Ucap Fridha

Beberapa hari berlalu, dimalam hari Fridha sedang belajar untuk mengerjakan soal TOEFL Prediction, akan tetapi ada yang mengusik fikiran Fridha, Fridha termenung sejenak melihat ponsel nya, Fridha berfikir apakah orang sepertinya layak dekat dengan Galva, pada akhirnya Fridha mengirim pesan pada Galva

"Galva, jujur aku merasa tidak pantas berada di dekat kamu, karena kamu calon Dokter, sedangkan aku hanya calon Bidan" Ucap Fridha

Tak lama pesan tersebut dibaca, namun tidak ada respond, lalu Fridha bertanya-tanya, mengapa pesan nya hanya di baca saja oleh galva, rasa bimbang menyelimuti, ia juga berfikir apakah Galva ingin menjauh darinya.

Tak lama Galva membalas pesan Fridha, betapa bahagia dan berdebar jantung nya saat melihat tanda Mengetik dari Galva..

"Fridha aku faham ko pemikiran seperti itu, tapi kamu jangan berfikir begitu ya, karena aku bisa aja lepas jas aku kapanpun, dan apakah orang itu masih sama aku atau engga saat nanti aku lepas jas ku, semua itu titipan Allah" Ucap Galva

Betapa luluhnya Fridha dengan kalimat Galva, kegelisahan yang sebelumnya Fridha rasakan perlahan sirna..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah pesan untuk GalvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang