[10] | just a little nightmare

31 6 0
                                    

Kesepianlah disisiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesepianlah disisiku. Kesepianlah sampai tidak ada tempat lain, selain diriku.

──

Setelah menderita cukup lama, Sun Ah seolah menjadi orang yang berbeda, lebih tepatnya kembali seperti sebelumnya hanya saja jauh lebih baik. Ketika Yohan memeluk pinggangnya, walau biasanya hanya ketika malam hari, kali ini di tidur siangnya. Sun Ah bergerak dalam tidurnya, berguling dalam rengkuhan Yohan. Berbeda dengan sebelumnya, ketika wanita itu tertidur bagai mayat tak bernyawa. Sekarang, mungkin lebih mirip seekor kucing yang tertidur saat berjemur di bawah sinar matahari. Yohan selalu terkekeh setiap kali melihatnya seperti itu, ia menyukainya ketika tangannya bergerak memeluk wanita yang bergerak dalam rengkuhannya itu.

Untung dan sayangnya, Sun Ah tidak ingat apa-apa yang terjadi hari itu. Atau berpura-pura tidak ingat, Yohan tidak ingin memikirkan banyak hal dan memilih untuk diam selama Sun Ah tidak mengatakan apapun. Lagipula Yohan tidak tahu bagaimana mengatakannya, bahkan ia sempat berpikir sebelumnya untuk meninggalkan Sun Ah sendiri dengan pertanyaan mengapa tuan muda-nya menyelamatkan dirinya karena Yohan tahu Sun Ah adalah seorang wanita yang akan langsung mengangkat topik tersebut jika ia mau. Karena Sun Ah tidak mengatakan apa-apa, dan Yohan tidak ingin terlihat jauh lebih bodoh lagi, maka diam adalah solusi.

Berat badan yang Yohan rasakan ketika membawa tubuh wanita itu dalam pelukannya sekarang terasa sangat mudah. Tidak lebih, tidak kurang, Yohan hanya ingin seperti itu untuk kedepannya. Ia diam-diam ingin melihat wanita itu tidur nyenyak.

──

Yohan tidur nyenyak, mungkin untuk kesekian kali setelah nyaris tak pernah sama sekali. Tidur nyenyak seperti ini adalah salah satu karakteristik seseorang yang sangat diinginkan para penderita insomnia. Kekhawatirannya mulai memudar, juga, Yohan mulai mendapat banyak waktu tidur yang baik akhir-akhir ini, tapi bagaimanapun terkadang sesuatu yang sangat kecil bisa mengganggunya.

"Ugh—"

Yohan membuka matanya, ia dibangunkan oleh sebuah suara teriakan singkat dari kamar sebelah.

Hanya ada mereka berdua di rumah. Yohan yakin, suara teriakan itu bukan miliknya, bahkan jika ia diminta untuk mencuci telinganya beberapa kali, jadi hanya ada satu orang yang tersisa. Tidak ada teriakan berikutnya, tapi itu hanya membuat rasa cemas Yohan kembali bergemuruh. Ia segera turun dari ranjangnya, sedikit berlari dengan panik. Suara itu berasal dari seorang wanita yang tidur di kamar sebelahnya, wanita yang tadinya Yohan tinggalkan sendiri.

Kenapa?

Apa yang terjadi?

Yohan, tanpa mengetuk pintu sama sekali, lantas membuka pintu itu dengan paksa. Kegelapan langsung menerpa pandangannya, ia harus menyesuaikan pengelihatannya dalam kegelapan. Tepat disana, Yohan menemukan Sun Ah yang duduk di tepi ranjang dengan memeluk kedua kakinya. Ia bisa melihat wanita itu gemetaran dengan mulut tertutup, memandang lurus dengan wajah ketakutan. Membuat dada Yohan mencelos.

it's okay, you're alive ── 𝘍𝘪𝘯𝘪𝘴𝘩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang