PROLOG

11 0 0
                                    

"Halo", panggil Diandra ketika nada tunggu di ponselnya berubah menjadi nada sambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo", panggil Diandra ketika nada tunggu di ponselnya berubah menjadi nada sambung.

"Halo Di. Kenapa?" sahut seseorang di ujung telepon.

Wajah Diandra berubah menjadi lebih cerah ketika mendengar suara yang sangat ia kenali itu, "Aku kangen. Kamu lagi ngapain?"

"Aku masih nunggu giliran pertandingan basket nih Di"

"Masih belum mulai ya pertandingannya?"

"Iya bentar lagi kok"

Tak ada suara selama beberapa detik, yang ada hanya suara hembusan nafas Diandra yang tak beraturan. "Emmm...Aku kangen banget sama kamu Re"

Dari ujung telepon terdengar suara tawa manis yang mampu membuat pipi Diandra memerah "Aku juga kangen kamu Di. Nanti abis tanding aku buru-buru ke sana ya!"

"Gak usah Re. Jangan buru-buru!"

"Loh kenapa?"

"Soalnya aku capek banget Re, aku pengen tidur"

"Ya udah, yang nyenyak ya sayang tidurnya!"

"Pasti sayang" Diandra tersenyum menunjukkan lengkungan indah di bibirnya.

"Kalo gitu, Bye. I love you so much Regan Auriga Karunasankara"

"I love you so so so much Diandra Katharina Aprillia"

Sambungan telepon terputus begitu saja. Diandra memperhatikan layar ponselnya sejenak lalu segera meletakkan ponselnya di atas meja belajar. Lalu dia mengambil satu botol obat tidur yang ia minta dari psikiater di laci meja belajarnya. Kembali dia perhatikan botol obat itu lekat-lekat. Diandra menarik nafas panjang sebelum akhirnya menelan semua obat yang ada di sana. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRAIN WRECKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang