Friend With Benefit-Yuta

9.4K 98 0
                                    

"Hiks ... Hiks ..."

"Reina, udah jangan nangis lagi."

"Gimana aku ngga nangis, Yuta. Pacar aku itu mutusin aku dan malah milih tunangan sama adik aku sendiri." Ucap seorang gadis masih dengan sesenggukan yang memiliki nama Harumi Reina.

Gadis itu tengah duduk di rerumputan sebuah taman kota sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, untung saja malam ini taman itu terlihat sepi jadi setidaknya Reina tidak akan malu karena ada orang yang melihat kelakuannya yang seperti bocah.

Seorang gadis cantik yang berasal dari Jepang dan yang kini sudah berumur 25 tahun. Reina merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dia memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Harumi Seira yang berusia 27 tahun dan seorang adik perempuan yang bernama Harumi Nami yang kini masih berusia 21 tahun.

Ya, alasan Reina menangis adalah karena Yoshi yang tidak lain adalah kekasihnya itu baru saja memutuskan hubungan mereka beberapa menit yang lalu dan yang lebih membuatnya terkejut adalah ketika lelaki itu justru mengenalkan kekasih barunya yang tidak lain adalah Nami, adik kandung Reina sendiri. Bahkan lelaki itu mengatakan dengan sangat tegas kalau dirinya akan menjadikan Nami sebagai tunangannya.

Menyakitkan bukan?

Yuta terlihat membuang nafasnya dengan berat dan langsung menarik tubuh Reina ke dalam pelukannya, mengusap punggung gadis itu yang masih bergetar karena isakan tangisnya.

"Itu artinya dia ngga beneran cinta sama kamu. Dia cuma manfaatin kamu aja." Ucap Yuta yang sontak saja membuat Reina menghentikan isakannya sejenak dan melonggarkan pelukannya untuk menatap ke arah Yuta.

"Maksudmu?"

Yuta menunjukkan senyuman tipisnya, "coba kamu pikir deh kalau laki-laki itu beneran cinta sama kamu pasti dia bakalan milih kamu meskipun di depannya ada seribu cewek cantik sekalipun, tapi ini buktinya apa? Dia malah lebih milih adik kamu." Jelas Yuta yang sontak saja membuat Reina tampak berpikir sejenak dengan kalimat yang di ucapkan oleh Yuta yang memang ada benarnya juga.

"Tapi kan aku sama dia udah 5 tahun pacaran."

Yuta masih menunjukkan senyumannya sembari kini tangan kanannya mengusap sisa air mata Reina di pipi gadis itu.

"Lamanya pacaran ngga akan menjamin kesetiaan orang itu, Reina. Banyak kok pasangan yang pacaran sampe 10 tahun, tapi malah nikahnya sama yang lain." Ucap Yuta membuat Reina kembali berpikir dan membenarkan ucapan dari pemuda yang termasuk sahabatnya tersebut.

"Yuta." Panggil Reina.

"Hm?"

"Malam ini aku nginep di appartment mu ya, bolehkan?" tanya Reina dengan tatapan matanya yang penuh dengan harap.

"Tentu aja boleh." Jawab Yuta pada akhirnya sembari masih menunjukkan senyumannya.

***

Appartment Yuta

Reina terlihat menatap ke segala arah dan setiap sudut ruangan appartment milik Yuta ketika keduanya sudah berada di dalam unit appartment milik Yuta.

"Appartment mu bagus juga ternyata, rapi juga." Ucap Reina yang langsung mendudukkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruang tamu.

Sedangkan Yuta hanya tersenyum sembari ikut duduk di samping tubuh Reina.

"Ya, segaknya aku akan bersihin appartment ku kalau lagi ngga males." Jawab Yuta sekenanya yang langsung mendapat pukulan kecil pada lengannya dari Reina.

"Kebiasaan!" Ucap Reina sembari berdecak kecil yang justru membuat Yuta tertawa kecil melihatnya.

Sampai beberapa detik kemudian ...

"Reina?"

"Hm?"

Cup~

Reina sontak membulatkan kedua bola matanya ketika tiba-tiba saja dirinya merasakan adanya sebuah benda kenyal dan lembut yang menempel beberapa detik di atas bibirnya dan tentu saja benda kenyal itu adalah bibir milik Yuta.

Karena melihat respon Reina yang hanya terdiam dan tanpa ekspresi justru membuat Yuta kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Reina serta kembali mencium bibir lembut nan mungil milik Reina. Bahkan kali ini tidak hanya mencium biasa, tapi Yuta juga melumat bibir Reina dengan sangat lembut membuat gadis itu lama kelamaan menjadi terbiasa dan justru menikmatinya.

"Balas Rei." Bisik Yuta tepat di depan bibir Reina dan kembali melanjutkan lumatannya di atas bibir gadis itu.

Reina bahkan sudah memejamkan kedua matanya menikmati ciuman tersebut, sampai beberapa saat kemudian bibir Yuta berpindah di area leher putih Reina. Mencium dan melumatnya serta menghisap bagian tersebut membuat Reina sedikit mengerang merasakan sakit tapi juga nikmat yang bersamaan.

"Aahh ..." Desahan pertama Reina akhirnya keluar ketika satu tangan Yuta mulai menyentuh bahkan meremas payudaranya.

"Aahh ... Sshh ... Yuta aahh ..." Desahan Reina semakin menjadi ketika tangan Yuta sudah masuk ke dalam bajunya dan memainkan nipple nya membuat sensasi geli pada tubuh Reina.

Mendengar desahan tersebut membuat Yuta semakin gencar memainkan payudara Reina, bahkan saat ini Yuta sudah mulai membuka baju yang di pakai oleh Reina beserta dengan branya. Tidak lupa juga lelaki itu membuka kaos putihnya dan melemparnya begitu saja.

"Aahh ... Mmhh ... Aahh ..." Desah Reina lagi ketika payudaranya kembali di mainkan oleh Yuta dan kali ini menggunakan bibir hangat milik Yuta.

"Aahh .. Yutaaahhh lang-sung aja aahhh ..."

Mendengar hal itu tentu saja membuat Yuta menghentikan aktifitasnya untuk menatap ke arah Reina sejenak sembari mengernyitkan keningnya.

"Yakin? Kamu kan belum pernah ngelakuin ini."

"Tapi kan aku sering liat video gituan sama kamu."

Yuta terkekeh pelan mendengarnya, "Reina, ngeliat video sama ngelakuin beneran itu beda rasanya. Aku ngga bisa langsung ke intinya."

Reina memberengut sedih, "Kenapa ngga bisa? Kan tinggal masukin ini aja." Ucap Reina sembari mengusap milik Yuta dari luar celananya.

"Ngga kayak gitu, Reina. Kalau aku masukin langsung tanpa pemanasan dulu yang ada kamu nanti kesakitan dan aku ngga mau liat kamu sakit kayak gitu."

"Yaaahhh~"

Yuta tersenyum mendengar keluhan gadis yang ada di hadapannya tersebut.

"Kenapa? Kamu udah pengen banget ya ngerasainnya?" tanya Yuta yang justru membuat Reina sedikit merona tetapi langsung menganggukkan kepalanya kecil.

"Kalau gitu basahin dulu punyamu biar makin gampang masuknya." Ucap Yuta lirih tepat di telinga Reina yang kembali bergidik.

Reina langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Lakuin aja yang kamu mau."

"Yakin?"

Reina kembali menganggukkan kepalanya, "yakin, kamu sahabatku jadi aku bakal kasih apapun ke kamu."

"Termasuk tubuhmu?"

Dan Reina kembali mengangguk.







To be continue

Kpop Story🔞[NCT Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang