Sudah lama aku tidak merasa sesulit ini. Duduk sendirian sedang pikiranku hilang entah kemana. Tanganku bergerak menekan-nekan tombol remot tv, menganti-ganti chanel. Tak tau apa yang dicari.
Aku tau ini hanyalah upaya. Upaya untuk mengalihkan bahwa aku merindukannya.
Perasaan ini, sangat menyiksaku.
Bagaimana bisa aku merindukannya ketika dia pernah menyakitiku begitu dalam.
Aku ingin tau apa yang dilakukannya saat ini.
Apa dia merindukanku sama seperti aku merindukannya?
Atau hanya aku yang tersiksa sendiri?
Berulangkali aku menghela nafas seraya menepuk-nepuk pekan dadaku, mencoba menghilangkan rasa sesak yang semakin menjadi.
Ku pikir kali ini aku akan bahagia.
Ku pikir kali ini pilihan ku tidak salah.
Nyatanya takdir mempermainkanku sekali lagi,
Dia datang sama seperti yang lain. Mengatakan akan membuatku bahagia jika bersamanya, dan berjanji akan mencintaiku selamanya.
Namun tak lama setelah mengatakan hal itu, bukan bahagia yang menjemputku. Kesekian kali, yang ku terima hanyalah pengkhianatan.
Kecewa marah menjadi satu. Bagaimana bisa takdir begitu kejam padaku.
Mempertemukanku dengan dia, yang jelas-jelas hanya bermain-main denganku.
Atau hanya aku yang terlalu berharap?
"Soonyoung-ah, aku merindukan mu" kali ini aku tidak bisa menahannya lagi.
Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Menangis sesegukkan.
Aku membencinya. Namun aku teramat merindukannya.
Aku masih berharap dia datang padaku dan memelukku. Mengatakan kalimat-kalimat palsu bahwa dia mencintaiku.
Bodoh memang. Tapi aku ingin merasakan kehangatan itu lagi. Aku masih mencintainya. Aku masih ingin bersamanya.
Aku tau, aku tau kamu sudah memiliki yang lain. Wanita itu, wanita yang mampu merebutmu dariku. Wanita yang katamu lebih cantik dariku.
Dan pikiranku yang sengsara tak mampu melihat gambaran-gambaran akan dirimu yang mencintainya. Lebih dariku.
Apa kamu senang?
Apa kamu bahagia?
Setelah menghancurkan hatiku seperti ini, apa kamu masih bisa merasakan kebahagiaan?
Atau hanya aku yang terluka?
Atau kau disana masih mencari-cari nomer ku, dan akan meneleponku?
Meminta maaf dan ingin kembali kepadaku?
Atau hanya aku yang ingin mendengar suaramu?
Katakan padaku, ketika aku meminta putus darimu. Apa kamu menangis dikamar mandi seperti orang aneh?
Atau hanya Aku?
Apa kamu menangis dengan rokok di tanganmu?
Atau hanya aku?
Remembering how he told me he love me. And that he would never leave me. And now he's gone..
KAMU SEDANG MEMBACA
She'll be Alright; SVT
FanfictionSeventeen imagine. Do you ever lay in bed and realize how not okay you are? Start: February 2021 End: -