5. Benci

4 0 0
                                    

"Mumpung Ceylla sama Gabriel belom dateng, i want to take a shower first" Kata Mikha sesampainya mereka di kamar milik Mikha.

"Aku tunggu disini.." Balas Raya seraya menaruh tasnya di bawah lantai sembari melamun.

Raya masih memikirkan kejadian tadi. Lagi-lagi, ia terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri dalam hati.

Mikha yang kini sedang melipat hoodie miliknya yang baru saja ia lepaskan tadi, menatap Raya dengan heran.

"Ay, u ok?" Tanya Mikha, tidak melepaskan pandangannya kepada perempuan disampingnya itu.

"Eh?" Raya membuyarkan lamunannya, "Of course, i'm okay"

Raya mengambil meja lipat dari bawah ranjang Mikha, lalu melipatnya menjadi meja.

Ia mengambil beberapa buku miliknya dari dalam tas lalu duduk dibawah lantai. Berencana mengerjakan pr dari sekolahnya itu.

Mikha, Raya, maupun Ceylla sudah bersahabat selama kurang lebih satu tahun. Mereka sudah pernah mengunjungi rumah masing-masing sampai hafal letak barang yang ditaruh dikamarnya.

Rumah teman, serasa rumah sendiri.

"Ngerjain tugas? Again?" Tanya Mikha seraya melihat Raya yang kini tengah duduk di bawah lantai sambil berkutat dengan kertas diatas meja lipat.

Raya menatap Mikha sekilas, "Ya"

"Can we just have fun today?" Tanya Mikha dengan tatapan datar.

Raya memberhentikan aktivitasnya. Ia melipat kedua tangan didepan dada, lalu menatap lelaki didepannya itu dengan mendongak.

Kini Raya dalam posisi duduk di bawah lantai sedangkan Mikha berdiri. Jadi mau tak mau, Raya harus mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap mata Mikha dengan jelas.

"Apa yang seru..? Kamu ada game semacam apa gitu?" Tanya Raya.

Mikha menatap Raya sekilas, kemudian kedua tangannya bergerak menuju atas. Ia baru saja ingin membuka kancing bajunya, kemudian Raya kembali menundukkan kepalanya dan menatap beberapa kertas didepannya itu.

"You better take a shower aja sekarang, abis itu baru kita pikir mau nobar apa" Kata Raya.

"Kok gak tatap aku lagi?" Tanya Mikha sambil terkekeh, "Kamu mikir apaan?!"

"Mikir.." Seketika, pikiran Raya kembali pada kejadian tadi di sekolah.

"Nggak mikir apa-apa" Lanjut Raya dengan gesit, berusaha untuk tidak memikirkan kejadian disekolah tadi.

Sedangkan di lain sisi Mikha berpikir, ini si Raya pasti mikir aneh-aneh.

Mikha tidak tahu kejadian disekolah tadi, ia tidak tahu kalau sedari tadi Raya terus menyalahkan dirinya.

Suasana menjadi canggung seketika, "Udah sana, katanya mau mandi"

"Ok" Setelah itu, Mikha keluar dari kamarnya menuju kamar mandi.

~~~

Jam sudah menunjukan pukul setengah delapan malam dan mereka masih duduk di depan televisi sambil memakan beberapa camilan yang tentunya sekarang kondisi kamar Mikha sudah sangat berantakan.

"Bosen gue" Kata Ceylla sambil melahap snack didepannya itu.

"Kita mah nggak usah makan malem lagi kali ya? Udah kenyang makan snack kayak begini," Ujar Mikha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

written in the starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang