Bagian 5 : Sepanjang Malam

270 6 4
                                    


BRAAK !!

Suara pintu didobrak dengan mengagetkan Yuri dan Ryosuke yang baru saja memulai bisnis mereka.

"RYOSUKE!!" bentak seorang lelaki berambut gondrong yang diikat dengan karet gelang bewarna cokelat

"ayah? Ada masalah apa sih Yah?" tanya Ryosuke, tangannya mengisyaratkan Yuri agar berdiri dibalik punggungnya, dan Yuri mengikuti instruksi itu. Ia bersembunyi dibalik punggung Ryosuke yang tegap, kedua jemarinya sedikit meremat ujung kaos yang dikenakan Ryosuke.

"kenapa anak ikan itu masih disini ! ayah kan bilang kembalikan dia ke laut Ryosuke !"

"AKU BUKAN ANAK IKAN OM" cerocos Yuri memajukan sepasang bibirnya

"Aku bukan om mu !, Ryosuke antar dia pulang" omel Yuya, ayahnya Ryosuke

Ryosuke sedikit merengek pada ayahnya dan berkata "maa maa, Ayah izinkan dia tinggal sebentar yaa, ku mohooon. Dia ingin mencari kakaknya . dia terpisah dari kakaknya selama 3 tahun. Aku yakin ia sangat merindukan saudaranya yang sudah berpisah lama"

Mendengarkan rnegekan anak laki-lakinya, Yuya merendah, ia menggosok-gosok ujung hidungnya yang lama-kelamaan menjadi merah, kedua matanya panas dan ia memilih membuang wajahnya.

"ya Tuhan kejadian ini lagi... lakukan sesukamu, asal jangan membuat masalah" ucap yuya melangkah pergi

Ryosuke menatap Yuri dengan tatapan heran, jarang sekali ayahnya bertindak seperti ini.

"Ayahmu menangis?" tanya Yuri

"entahlah tapi matanya merah"

"ternyata kau juga menyadarinya"

-00-

'Aku yakin ia sangat merindukan saudaranya yang sudah berpisah lama' perkataan Ryosuke menggema di kedua telinga Yuya berulang-ulang

Yuya menghapus sedikit airmatanya yang hampir menitik, ia bergumam pelan sambil merapikan jaring-jaringnya yang berantakan karena ulah Ryosuke "Semoga semuanya baik-baik saja"

-00-

Disebuah kuil yang sudah sepi, Ryunosuke atau yang biasa disapa Ryu sudah mulai sibuk. Sebelum bisa beristirahat ia harus menutup kuil, membersihkan altar Mikoto-sama dan menyiapkan makan malam. Ia adalah pengikut Mikoto-sama yang paling taat. Ia mendedikasikan dirinya untuk kuil bahkan ia digadang-gadang menjadi penerus Mikoto-sama oleh penduduk Yonaguni.

"Ryuu" panggil Inoo yang kini sudah menggunakan baju tidurnya

"iyaa Mikoto-sama apa ada yang perlu ku lakukan?" tanya Ryu yang kini meletakkan kain pelnya

"panggil aku Inoo-chan saja kenapa sih? aku hanya ingin memberitahukanmu bahwa menurut penerawanganku saat ini Yuri baik-baik saja. Kita belum bisa menjemputnya karena dewa laut belum mengizinkan aku pergi kemanapun. Tolong kau beritahu orangtuanya" ucap inoo

"ah iya maaf Inoo-san. yokatta na, aku senang mendengar hal ini. Terima kasih banyak Mikoto-sama, aku sangat berterima kasih" kata Ryu dengan wajah yang senang

Inoo tersenyum kecut dan meninggalkan Ryu disana, wajahnya mendadak sedih ketika ia menarik selimutnya menutup sleuruh tubuhnya bersiap tidur.

"Ryu, karena kesalahan kedua orangtuanya ia harus menanggung beban yang sangat berat. Kasihan sekali. Maafkan aku Ryu, ini bukan kehendakku, ini kehendak Dewa Laut". Lampu pun dimatikan dan Inoo akhirnya terlelap dalam tidurnya.



-00-



Krosaak krosaaak krosaak

Seorang wanita berambut ikal dan bermata sipit terusik dari tidurnya mendengar ada keributan dibelakang. Ia menengok pada babybox disebelah kanannya dan mendapati bayi laki-lakinya masih terlelap

"kau tertidur lelap sekali ichiya-chan" gumamnya sambil mengelus pipi si bayi

Wanita itu kemudian beranjak dari ranjang dan melangkah menuju dapur. Sayangnya disana tidak ada orang, ia meneruskan langkahnya perlahan menuju kamar mandi yang menyala lampunya.

'klek'

Ia mendorong pintu kamar mandi hingga terbuka dan seorang laki-laki menatapnya terkejut

"Keito? Gomen, aku membangunkanmu yaa?" katanya

"tidak apa Yuto, kulitmu kering yaa?"

"emm.. di musim panas kulitku mudah kering dan aku harus sering berendam"

"baiklah, aku akan menemanimu berendam, aku akan ambilkan garam laut dulu tunggu ya" kata sang wanita tersenyum

"tidak usah keit, kau jaga Ichiya saja tidak apa" kata sang lelaki

"ichiya sedang lelap, tidak apa Yuto aku akan menemanimu berendam" dan Yuto hanya mengiyakan sang istri, ia tidak mau berdebat atau Keito akan mengomel dan membuat Ichiya terbangun.

Beberapa menit kemudian,wanita bernama keito itu kembali dengan membawa sekantung garam kasar. Ia menaburkannya dibak mandi tempat suaminya berendam dan ia ikut masuk kedalam bak mandi. Ia menggosok punggung suaminya dengan lembut.

Terdapat sedikit kulit yang mengering dan mengelupas. Kerutan kerutan disana membuat Keito merasa sedih.

Suaminya adalah penduduk Yonaguni, dan Keito adalah alasan mengapa suaminya harus hidup di darat. Tidak, bukan Keito, Ichiya juga adalah penyebab Yuto harus tinggal didarat. Hidup ditempat yang mana bukanlah tempat ia bisa tinggal.

Rasa sakit memenuhi dada Keito sembari mengusap punggung suaminya dengan air garam, Yuto sudah mengorbankan semuanya. Ia mengorbankan keluarga dan sanak saudaranya demi Keito dan Ichiya. Apa tidak kurang ajar namanya jika Keito tidak merawat Yuto sekarang?

"gomen Yuto"

"hee nandeee? Kenapa minta maaf? Apa kau memecahkan vas bunga kesayanganku?"

"tentu saja tidak. Aku hanya ingin minta maaf"

"kalau begitu aku ingin berterima kasih pada Keito"

"untuk?"

"untuk Ichiya... heheehe terima kasih sudah mengandung dan melahirkan Ichiya ke dunia. Aku adalah seorang ayah yang paling bahagia memiliki kalian berdua" ucap Yuto pelan, hal itu membuat keito menghentikan aktifitas menggosoknya. Ia memeluk suaminya dengan erat sekali.

Keito tau ia egois sekali, ia sangat sangat egois untuk membuat Yuto hidup didarat. Tapi mau bagaimana lagi.

Sepanjang malam...

Kisah cinta Keito dan Yuto hanya berlangsung sepanjang malam

Sepanjang malam di hari itu sudah membuat mereka saling jatuh cinta. Keito yang merupakan pelayan cafe pinggir laut dibuat terkesima oleh lelaki yang tiba tiba terdampar dipinggir pantai. Sepanjang malam hari itu keito dibuat jatuh cinta, mabuk kepayang dan berbunga-bunga.

Komitmen yang sulit membuat mereka harus memilih, mempertahankan cinta sepanjang malam mereka atau kembali ke rutinitas masing-masing.

Ego masa muda yang memenangkan segalanya. Yuto meninggalkan keluarga dan semua penduduk laut yang telah membesarkannya. Demi cinta sepanjang malamnya yang berada di darat. Yuto tidak menyesalinya, terlebih lagi sekarang ia memiliki Ichiya.

Ichiya memiliki arti 'sepanjang malam' yang mana menggambarkan kedua orangtuanya yang saling jatuh cinta dalam pertemuan semalam. Ichiya adalah satu-satunya hal yang membuat keduanya tegar hingga sekarang.





Bersambung...



ceritanya kok jadi sinetron :')

The Secret Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang