"hmmm.. hmmmm.hmmmm" Yuto bersenandung kecil sambil menutup cafenya, tak banyak menu yang terjual hari ini namun ia tetap menutup cafenya seperti biasa, tak pernah ia berniat menutup lebih awal.
Café ini adalah tempat ia menemukan Keito, sang cinta sejati. Mengingatnya saja sudah membuat Yuto tersenyum malu malu dan ingin bergegas pulang kerumah. Satu unit vespa tua bewarna hijau sudah siap untuk ia kendarai pulang kerumah, namun kedua kilauan matanya menangkap pemandangan tak asing dipinggir pantai
"Ryu? Ryosuke?.. Yu"
Tanpa melanjutkan kata-katanya Yuto bergegas memacu vespanya kesana, ia tak mungkin salah lihat. laki laki yang sedang ribut-ribut disana itu pasti Yuri. Suara teriakan Yuri beberapa bulan yang lalu ia dengar di kereta pasti benar.
-00-
"Temeeee !!!!!" Ryosuke marah dengan tidak mendasar pada Ryunosuke yang masih bersikap tenang. Dicengkramnya kerah pakaian Ryu dan Ryosuke mulai memaki tak jelas
"Siapa kau sebenarnya hah !! jangan main main dengankuu !! siapa kalian ? darimana datangnya kalian?? Hah" Ryosuke masih memaki dan berteriak tidak karuan, sementara Yuri hanya bisa berdiam diiri. Ryunosuke tampak mengenali Ryosuke dengan baik. Yuri yakin bahwa memang ada hubungan diantaranya mereka berdua tapi ia tak paham apa yang sebenarnya terjadi disini
Bagaimana mungkin kau memiliki wajah yang sama persis dengan orang lain hanya karena sebuah kebetulan?
"JAWAB AKUUU" teriak Ryosuke
"kau adalah adik yang tidak tau diuntung, Ryosuke" jawab Ryu tenang, cengkraman tangan Ryosuke memudar dan matanya berkabut.
Ternyata benar bahwa kepingan memori yang selama ini muncul didalam mimpinya adalah nyata. Ryosuke tidak dilahirkan sendiri, ia memiliki seorang saudara. Orang didepannya ini memanggilnya dengan sebutan 'adik'
"kenapa kau bisa hidup bahagia dibawah sana, Ryunosuke" Tanya Ryosuke yang kini membuang wajahnya
Ryunosuke terdiam sejenak untuk menghela nafas, dadanya terasa sesak karena selama ini hidupnya dibawah sana tidak bisa dikatakan mendapat predikat 'bahagia'
"bagaimana jika dibalik? Mengapa kau bisa hidup damai diatas sini Ryosuke?" balas sang kakak
Gigi Ryosuke gemeretak dengan sangat kuat menahan marah yang memuncah, sepertinya Tuhan memang tidak bisa mentakdirkan keduanya untuk hidup rukun dan akur
Bruaaaag !!!!
Satu tinju berhasil menjatuhkan Ryunosuke, tak mau kalah Ryunosuke pun membalas pukulan Ryosuke hingga keduanya tegruling diantara untaian pasir yang terhampar, mengotori rambut hitam keduanya, kulit putih mulus mereka pun tak luput dari pasir.
"hentikaaaan, Ryosuke ! Ryunosuke hentikaaan !" Yuri berusaha memisahkan mereka berdua, ia menarik bahu Ryunosuke yang kini menindih Ryosuke sambil memukul
"Sudaaaah hentikaaan" teriak Yuri dengan sangat memohon
"Ryu!!! Hentikaaan jangan berkelahi, Ryosuke ku mohon" sambung Yuri yang kini menangis
Bugggggh !
Tanpa sengaja Yuri terkena pukulan Ryosuke dengan sangat keras hingga hampir tersungkur ke tanah, namun ada seorang laki-laki menangkap tuubuh limbungnya, lewat satu sentuhan yang mendekapnya dengan hangat, Yuri tahu siapa yang menyelamatkannya
Wangi ini masih wangi yang sama dengan wangi yang tertinggal di kamarnya, tangannya yang kokoh siap membelanya, serta suaranya... ya Yuri sangat merindukan suara lelaki ini
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Water
Aktuelle LiteraturJudul : The Secret Of Water Genre : Family, Fantasy, Romance Pairing : Yamachii (As Always Forever and ever), Okajima, Yabunoo (Dikit) Sumary : Suatu hari Yamada Ryosuke seorang nelayan miskin pergi ke tengah laut untuk menjaring ika...