Bagian 16 : Saudara

59 7 7
                                    

Yuri kini menunduk dengan raut wajah yang sangat menyesal, ia duduk melingkar disebuah ruangan bersama Ryunosuke, Mikoto-sama dan ayahnya Yabu Kouta.

Ia meremat ujung kimononya, ingin menangis tapi tak mungkin. Tak pernah ia melihat Ryunosuke semarah ini padanya. Yuri mengakuinya, ia telah menghilangkan barang berharga milik Ryunosuke. Sebuah liontin sapphire yang sangat cantik, Ryu memberikan padanya sebagai kenang-kenangan persahabatan, tapi Yuri menghilangkannya, ia pasti menghilangkannya saat berada di atas sana

Ryosuke

Sebentar, pasti Ryosuke yang menyembunyikan liontinnya !

"Mikoto-sama, izinkan aku pergi ke daratan sekali lagi" tiba tiba suara Yuri memecah keheningan, semua mata membelalak ke arahnya dengan rasa tak percaya

"yuri jangan menambah nambah masalah" tegur sang ayah

"aku tidak menambah masalah, aku akan mengambil sesuatu yang menjadi milikku" ketus Yuri tak mau kalah

"maksudmu?" selidik Ryu

"Ryosuke, aku yakin kalung itu ada pada Ryosuke ! dia pasti menyimpannya untukku agar aku kembali padanya"

Ryosuke, mendengar namanya saja sudah membuat dada Ryu merasa sakit. Bagaikan tertusuk tombak yang tumpul, ia mengepalkan kedua tangannya dan meninju lantai. Diantara banyak menusia darat mengapa Yuri harus bertemu dengan Ryosuke.

"aku izinkan" Suara Inoo-sama yang tenang membuat semua orang kembali mendecak heran. Sepertinya ini adalah kali pertama ia mengiizinkan penduduknya pergi ke daratan

"Mikoto-samaa??"Tanya Ryunosuke seolah tak percaya

"kau juga boleh ikut Ryu, temani Yuri" jawab sang dewa enteng sambil memakan manisan jeruk yang tersuuguh dihadapannya

"ta-tapiii aku.. aku .. kau bagaimana nanti ?" Ryu mendekat pada majikannya

"Daijoubu, aku bisa melakukan apapun sendiri, pergilah nanti malam saat semua penduuduk tertidur, lalu kembalilah padaku. Aku tau seberapa pentingnya liontin itu untukmu" ucap Inoo lembut

"aku tidak akan pergi keatas sana" Ryunosuke membulatkan tekadnya

"pergi atau kau akan menyesal. Kau terikat padaku dan tidak akan pernah bisa membantahku 1 kata pun. Ingat janjimu Ryunosuke" ancam Inoo

"baik" jawab Ryunosuke dan setelahnya ia menunduk patuh


-00-


"kenapa harus Ryosuke" gumam Ryu perlahan

"aku benci bila harus bertemu denganmu"


-00-


Semilir angina malam menerpa tanpa henti, angin sedang dalam tegangan tinggi rupanya. Dengan kaos dan dilapisi kemeja bunga juga jaket kulit yang usang, Ryosuke duduk dipinggiran pantai, memeluk lututnya dan memandang jauh kearah laut, ia sedang menunggu permaisurinya datang kembali

Kemudian ia mengeluarkan sebuah kalung liontin yang ia curi dengan sengaja. Ia tahu kalung ini berharga untuk Yuri, ia sangat paham akan hal itu. Ia mengangkat liontin itu setinggi lengannya, ia memandanginya sambil tersenyum licik penuh kemenangan.

"Yuri... kau benar-benar membuatku gila, aku mabuk kepayang"

Ryosuke dengan sengaja mengenakan liontin itu di lehernya dan memejamkan kedua matanya. Berangan hidup bahagia selamanya dengan Yuri. Namun tiba tiba ia melihat sebuah pandangan yang aneh. Pandangan yang hanya ada didalam fikirannya

The Secret Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang