Salkir : 50 [End]

3.6K 381 79
                                    

10 juni 20xx

Bandara udara halim perdanakusuma

Tehyung mendorong kopernya dengan berat hati. bersama jisu yang sedari tadi sudah menggegam tangannya. Mereka berjalan beriringan menelusuri bandara, kalau kata dilan perpisahan itu adalah upacara untuk menyambut hari haro penuh rindu. Tapi mereka belum berpisah aja rasanya jisu udah ngerasa sakit banget, tangan yang sedang ia  genggam terasa mulai dingin.

Jisu dan tehyung sama sama belum siap, mereka sendiri sebenarnya tak pernah berfikir kalau akan mendapatkan cobaan seberat ini di dalam hubungan mereka. Keduanya memang hanya Berpisah sementara, tapi tetap saja hati mereka sama sama belum bisa merelakan semua ini.

Takdir memang sangat jahat.

"Ini te minum biar anget" jisu kemudian menyerahkan segelas kopi hangat untuk jisu

Tehyung langsung mengambilnya kemudian menatap jisu,"jangan cemberut bee"

"Ayo senyum, kalo kamu kaya gini— gimana aku bisa ninggalin kamu" ucap tehyung seraya mengusap lembut pipi jisu

Jisu menggelengkan kepalanya,"gimana aku bisa senyum kalau kamu mau ninggalin aku te?"

Tatapan tehyung berubah menjadi sendu, dia sendiri pun sebenarnya sama sekali tidak bisa rela meninggalkan jisu. Jika saja bisa tehyung ingin sekali membawa jisu bersamanya kemana pun dia pergi. kalau bisa ia ingin memborgol tangannya dengan jisu agar tidak ada yang bisa memisahkan mereka.

Perhatian, para penumpang pesawat garuda indonesia dengan nomor penerbangan GA310 tujuan bandung dipersilahkan untuk masuk kedalam ruang tunggu pesawat.

Jisu menghela nafasnya kasar saat mendengar pengumuman bandara itu. Tehyung beralih menggegam tangan jisu lalu membawa pacarnya itu menuju ke depan ruang tunggu pesawat.

"Tiket nya udah? Jangan sampai ada yang ketinggalan ya" ucap jisu tanpa menatap kearah tehyung

"Semuanya udah kok... sekarang liat aku bee" tehyung menatap jisu kemudian meraih tangan jisu dan menggegamnya

Jisu beralih menatap tehyung, sebisa mungkin jisu menahan air matanya yang sudah hendak turun saat bertatapan dengan tehyung. Mungkin ini akan menjadi yang terakhir kalinya bagi mereka untuk saling bertatapan seperti ini.

"Maafin aku bee... aku tau semua ini karna aku, seharusnya kita gak kaya gini"

Jisu menggelengkan kepalanya kemudian setetes air matanya mulai turun,"ini bukan salah kamu te, mungkin ini memang ujian untuk hubungan kita"

"U know i love you more than everything" tehyung yang kemudian mengusap air mata jisu lalu beralih mendekapnya erat

"Maaf Selama kita sama sama, aku gak bisa ngasih kamu sesuatu yang berkesan" bisik tehyung

"Aku pengen ngasih kamu seluruh dunia ini ke kamu, tapi aku tau itu gak mungkin bisa. Jadi aku cuman bisa ngasih kamu hati aku untuk di jaga"

Tehyung mengecup pucuk kepala jisu lama lalu melerai pelukan mereka.

"I love you more than you love me" ucap jisu yang lagi lagi meneteskan air matanya saat bertatapan dengan tehyung

Tehyung tersenyum kemudian menangkup pipi jisu dan kembali mengecup kening pacarnya cukup lama.

"Aku pergi, tolong jaga diri kamu bee—gak boleh sakit apalagi nangis" ucap tehyung

"Kamu juga" balas jisu yang berusaha tesenyum

"Aku sayang kamu, tunggu aku pulang ya bee? Jangan kasih hati kamu sama yang lain!" Tegas tehyung diakhir kalimatnya membuat jisu mengangguk

"Gimana aku mau ngasih hati aku ke orang lain te, kalau kamu pergi— hati aku juga bakal ikut pergi sama kamu" ucap jisu tehyung kemudian mengecup lama punggung tangan pacarnya itu dan perlahan lahan melepaskan genggaman mereka

"I love you" ucap taehyung tanpa suara sebelum ia melangkah masuk kedalam ruang tunggu pesawat

Jisu hanya bisa tersenyum melepaskan kepergian tehyung, kisah cinta nya memang belum berakhir hanya saja saat ini takdir sedang memisahkan mereka sementara dan kalau takdir memihak kepada jisu—suatu hari nanti pasti tehyung akan kembali lagi dengannya.

"See you when i see you te~"















Seperti nafas yang membutuhkan udaranya dan daun yang merindukan anginnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti nafas yang membutuhkan udaranya dan daun yang merindukan anginnya. Kosongnya hatiku yang merindukan senyummu, meski aku sadar nggak setiap tanya ada jawabannya dan nggak semua rindu ada obatnya.

- T














End

Alhamdulillahhhhh! Ayo tumpengan work ini selesai juga huhu🫂 ,sengaja aku kebut pengerjaaannya biar aku gaada hutang lagi muehehe. makasih all buat yang udah sering vote dan komen untuk meramaikan lapak ini💗.  Aku yakin kalian pasti gak bakal terima kalo aku ending kan sampe sini doang😌, tenang ini ada sequelnya kok.

Masih wacana sih, aku pengennya bikin book sequel untuk salkir ini. Kalian setuju gak guys?

Borahae💜

See you in the next work guys bye byee~👋🏻

SALKIR [chat] : KTH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang