Naka Anak Pungut

102 35 1
                                    

Harusnya sekarang murid-murid udah pulang semua karena bel udah bunyi, tapi di kelasnya Tio masih betah nggak ada yang pulang. Pak Min aja sampe heran, ini yang lain balapan pengen cepat pulang, tapi kok kelasnya malah nggak bergeming keluar kelas.

“ Kalian kenapa masih di kelas?”

“ Biasa Pak, mau ada rapat!” kata Tio

“ Nggak ada rapat-rapatan. Pukul  3 semua sudah harus pulang kecuali kalau ada keperluan di sekolah!”

“ Setengah jam mana cukup Pak buat rapat,” keluh Chendra

Pak Min geleng-geleng kepala,” Ya itu urusan kalian. Lagian rapat apa ini?”

Ten menjawab, “ Cie Pak Min kepo nich,”

“ G “

“ Dih sok cuek!” balas Yuta.

Ini emang murid Pak Min kurang ajar semua. Jadi jangan shock.

“ Mau join nggak pak? Rapat penting loh ini. Lebih penting dari rapat DPR,” kata Suan.

“ Nggak dulu. Saya butuh refreshing. Bosen saya liat kalian,” jawab Pak Min acuh lalu keluar kelas tanpa pamit.

Pak Min ini emang tipe-tipe orang yang nggak banyak bicara. Tapi sekali bicara bisa menusuk ulu hati tembus ke lambung. Itu menurut pandangan Kuna.

Emang sebenernya waktu setengah jam itu nggak cukup buat rapat. Maka dari itu Lucas sebagai ketua rapat pleno mengusulkan waktu dan tempat untuk rapat kali ini.

“ Ada yang mau rumahnya buat tempat diskusi?”

Semua masih diem. Kecuali Chendra yang sudah menunjukkan tanda-tanda ingin mengacungkan tangan.

“ GUE!!GUEE!!” Chendra ngacungin tangan.

“ Oke di rumah Jeka,” kata Lucas bikin Chendra cemberut. Sedangkan Jeka bersama antek-anteknya langsung berdiri tak terima.

“ Kok rumah gue sih!” -Heka.

“ Kok rumah gue sih !” -Naka.

“ Kok rumah gue sih!” -Jeka

“ Kok rum-

- Rendhika yang mau teriak sama kayak Heka, Jeka, Naka, langsung dibekap mulutnya sama si Juna.

“ Maap nih ye, ngomongnya jadi satu aja anjir. Kan lo semua serumah,” kata Juna.

Juna kaget soalnya nih ya, kan kembar empat tuh ada di belakang dia. Terus pas tadi Heka teriak dianya kaget, habis Heka teriak, berurutan tuh si Naka sama Jeka. Jadi dia kagetnya double.

“ Noh si Chendra udah usulin di rumah dia. Ngapa jadi rumah gue,” kata Jeka.

“ Kali-kali aja di rumah lo. Lagian udah lama ngga ketemu Mama,” balas Lucas.

Mama itu maksudnya mamanya Jeka, Heka, Naka, sama Rendhika. Lucas sengaja manggilnya gitu karena emang mama Jeka sendiri yang pengen dipanggil kayak gitu. Orangnya ramah, mangkannya semua pada suka kalo kumpul di rumah Jeka.

“ Kenapa nggak di rumah Chendra aja sih?” kata Chendra tak terima.

Tio yang ada di sebelahnya langsung nyaut, “ Kapan-kapan lagi aja deh Dra. Kita masih shock sama yang kemaren. Hehe,”

Tio bilang gitu soalnya emang bener mereka shock semua. Kemarin kan ada kerja kelompok ekonomi, nah karena kelas ini solidnya udah di atas rata-rata, kerja kelompoknya itu dijadiin satu di rumah Chendra( karena dia yang mau sendiri). Yang lain sebelumnya nggak pernah dateng ke rumah Chendra, makanya pada shock waktu pertama kali dateng.

KELAS SEBELAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang