Mama dan Papa

105 32 2
                                    

"ASSALAMUALAIKUM MAMAAAA!!!!!"

" MAMAAAAAA!!!"

Oke seperti yang dibilang Renjun kemarin kalau temen-temennya dateng ke rumah pasti heboh semua. Untung aja rumah dia besar jadi nggak ada tetangga yang bakal ngelabrak protes karena saking ramenya.

Tapi ada sih beberapa ibu-ibu yang ngintip cuman buat lihat Dovi ke rumah Rendhika buat ngerjain tugas bareng.

" YA AMPUN INI ROMBONGAN UDAH KAYAK MANASIK HAJI AJA," Mama keluar dari dapur. Wajahnya langsung sumringah begitu lihat jejeran-jejeran laki-laki ini duduk lesehan di lantai rumah yang dingin.

" MAMA KANGENNNNN!!!!" itu Jiansa teriak sok akrab sama Mama. Ya bukan sok akrab sih, emang semua temen Jeka gitu semua ke Mama.

" Ini Jiansa tinggi banget kok si Rendhika masih segitu-gitu aja?" kata Mama. Rendhika cuman bisa menghelas nafas, terus bisik-bisik ke Naka, " Gue temenin lo jadi anak pungut,"

" Udah ah ayo dimulai rapatnya," kata Jeka

" EH itu makanan di meja ambil aja cemilin sampe habis juga gapapa. Mama ambil yang lain dulu," kata Mama terus pergi ke dapur.

" SIAP MA!" jawab Jaendra

" Dimulai sekarang nih rapat?" tanya Lucas yang langsung diangguki oleh Tio.

" Oke sebelum memulai rapat kali ini kita berdoa menurut ke-

" - Ini ada cookies kemarin mama bikin. Ambil aja," Mama menyela Lucas yang baru saja mau memimpin doa. Terus dia balik lagi ke dapur.

" Berdoa menurut kepercayaan masing-masing dimulai,"

"........"

" Selesai. OKE GUYS topik kita rapat ha-

" Eh Juwa. Ini ada makaroni katanya kamu suka ya?" Mama dateng lagi sambil bawa makaroni setoples. Juwa jelas enggak nolak lah. Terus sama seperti sebelumnya, Mama balik lagi ke dapur. Ini Naka udah curiga semenit lagi mamanya muncul lagi.

" Oke gue lanjutin. Berhubung di kelas kita ada yang mau nyalonin OSIS, kita sebagai teman solidaritas harus mendukung biar mereka pada menang. Tapi yang gue bingungin disini, INI GIMANA CARA MENANGNYA ORANG YANG NYALON YUTA???!!!"

Taro dan lainnya masih nggak menjawab. Jujur aja sih mereka juga bingung soalnya ini yang nyalon Yuta gituloh. Iya kalau Dovi atau Tio sih masih agak mending.

" GUE ADA SARANN!" Ten ngacungin tangan.

" Oke Ten apa saran lo?"

" Menu-

" - Ini ada pizza tadi pagi Papanya Naka beli terus nggak ada yang makan padahal masih utuh. Makan gih," Lagi-lagi mama dateng bawa pizza box bertumpuk. Jeka cuman bisa ngelus dadanya sendiri.

" KELUARIN MA KELUARIN SEMUAAA," kata Heka.

" Bener nih? Di kulkas masih ada dessert, roti, anggur, pi-

-" Ma..."

" Nonton si Icha lagi gih sana. Denger-denger si Icha digantung mati sama neneknya," kata Rendhika lembut. Untung aja si Mama percaya jadi dia langsung pergi ke ruang tengah.

" Hehe lanjut yuk"

" Lanjut Ten,"

Ten kelihatan agak ragu-ragu waktu bicara, " Gue tiba-tiba kepikiran Pak Min. Terus mun-

Ucapan Ten berhenti waktu mama dateng LAGI.

" ASTAGFIRULLAH MA APALAGIII!!!???" kata Heka.

" Apasih orang mau ambil remote nih kamu dudukin,"

KELAS SEBELAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang