Maaf bila kini aku sering menghadirkan sepotong ragu, bukan sebongkah rindu. Aku masih belum dapat merenda payung-payung hatimu, yang melindungiku saat hujan deras air mata laraku.
Maaf bila aku tak pernah berkata apa yang kumau sebenarnya. Belajarlah untuk tetap setia, satu hal itu yang perlu erat-erat kau genggam, jangan yang lain.
Maaf jika sampai waktumu telah habis kini, panjang setiaku telah berjalan ke ujung hati. Sudah tak bisa dimengerti, karena telah sampailah aku di ujung hari.
Sengaja, ada beberapa jeda masa yang kupilih diam, tanpa kabar, dan hilang. Mengentahkan fikirmu ke dalam gamang-gamang yang tak berkesudah. Kuingin kau paham; aku telah lama kehilanganmu, dan kini kau sudah kehilanganku.
YOU ARE READING
Kekalahan Tanpa Pemenang
Short StoryKekalahan Tanpa Pemenang dan kita yang dipaksa kalah dalam pertempuran tak bernama; tentang perasaan kesepian, mencintai sendirian, ketulusan yang terelakan, kisah hubungan yang enggan, pertarungan dan pertengkaran sengit isi kepala manusia dalam me...