Sayang, hidup katanya tentang bersenang-senang, dan kita yang telanjang kaki berlari kesana-kemari menertawakan duka yang lengang.
Benarkah?
Lantas, kemana kau bawa pergi rindu-rindu yang lama berkarat di relung hatimu?
Aku tlah lama menunggu. Di depan rumah kita yang halamannya ditumbuhi bunga warna-warni, kecemasan meranggas subur.
Andai bisa kukemasi gugupku, menyambut maafmu—yang payah kuterima namun tak apa-apa.
Nyatanya, kita terlalu alpa mengeja waktu.
Pada akhirnya setiap kita sibuk menenangkan dan menghibur diri
masing-masing.Begitu panjang arak-arakkan di kepala
yang riuhnya tak bisa dipadamkan hanya
dengan sekali menangis.
YOU ARE READING
Kekalahan Tanpa Pemenang
Short StoryKekalahan Tanpa Pemenang dan kita yang dipaksa kalah dalam pertempuran tak bernama; tentang perasaan kesepian, mencintai sendirian, ketulusan yang terelakan, kisah hubungan yang enggan, pertarungan dan pertengkaran sengit isi kepala manusia dalam me...