Jalan-Jalan

8 3 1
                                    

Semua siswa sedang berdiri di depan MADING, melihat hasil dari tes kemarin. Alea juga ada di sana, sedang tersenyum puas dengan hasil yang ia dapat, semua memandangnya kagum. Kelima pangeran dan putri sekolah terlihat berjalan membelah kerumunan. Alea juga sedikit menggeser posisinya, mempersilahkan mereka melihat dengan nyaman hasil yang terpampang. Mereka berlima saling memandang sedikit terkejut, lalu mereka menoleh menatap Alea yang sudah berjalan menuju kelas meninggalkan mereka yang memandang punggung gadis itu.

Hasil dari tes tersebut yang membuat semua orang terkejut ialah.

Matematika :1. Alea Melody : 100

2. Saskara Biaga : 95,8

Fisika : 1. Kane Gamalio : 95

Kimia : 1. Kania Evelyn : 94,9

Biologi : 1. Valerie Callysta: 94,7

Bahasa : 1. Rigel Daniswara : 94,7

Pasalnya dari semua murid yang pernah mereka tahu tidak pernah ada yang berhasil mendapat nilai sempurna, bahkan The Dallin saja mereka mengerjakan tes hingga sisa waktu habis, dan hanya mendapat nilai yang bisa di bilang mendekati sempuna. Sedangkan Alea yang menyelesaikan tesnya hanya dalam kurun waktu 15 menit saja sudah bisa mendapat nilai sempurna.

"dia memang tidak bisa di sepelekan"

"dia, sedikit mengerikan" kini Valerie ikut menambahi pendapat dari Kania. Mereka mengangguk setuju dengan itu.

.

.

Kara mengernyit heran saat tak mendapati Alea di bangkunya, seingatnya tadi Alea berjalan menuju kelas namun ketika ia memasuki kelas, ia tak melihat Alea di mana pun. Hingga ia berjalan keluar untuk mencari Alea, dan melihat guru yang sedang piket hari ini, Kara menghampirinya.

"permisi pak, apa siswi bernama Alea ada ijin pulang atau bagaimana?" guru tersebut mengerutkan keningnya sebentar berpikir.

"oh iya, dia ada di UKS"

Kara segera berterima kasih lalu segera bergegas menuju UKS.

Ia melihat gadis berambut hitam itu sedang memejamkan matanya, wajah cantik itu terlihat sangat damai, dan tenang. Kara merapikan anak rambut Alea yang dengan seenaknya mengganggu pemandangan indah di depannya.

Alea yang terlalu peka dengan sekitar lantas membuka matanya, dia melihat Kara sedang tersenyum simpul padanya.

"ngapain lo kesini?" Alea mendudukkan dirinya.

"lo sakit?" bukannya menjawab, Kara malah bertanya balik pada Alea.

"Alesan biar bisa tidur" Alea memang tidak bisa tidur setelah mimpi buruknya semalam.

"gih tidur lagi" Kara mengusak rambut Alea hingga sang pemilik menggerutu dan merapikan kembali rambutnya.

"udah sana lo balik kelas!" Kara bukannya menuruti Alea, ia malah sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan dan berhenti tepat di depan wajah Alea. Alea mengerjap pelan, wajah mereka hanya jarak 10 senti.

"gue mau nemenin Alea bolos" Alea mendorong Kara ke belakang hingga lelaki berkulit pucat itu terjatuh dari kursi yang didudukinya. Alea yang melihat Kara terjatuh, segera membantunya untuk berdiri.

"sorry-sorry, lagian ngapain sih lo ikut bolos segala? Lo itu murid teladan jadi jangan bikin ulah deh. Yang ada nanti gue yang di salahin kalo ketahuan lo bolos bareng gue" Kara terkekeh mendengar celotehan Alea, saat Alea akan kembali duduk Kara segera menarik tangan wanita itu dan menahan pinggangnya agar tetap berdiri di hadapan Kara.

HEXAGON The DallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang