Prolog

29 17 11
                                    

"Ah, demi apa DM gue dibales sama Rian?!" Ara teriak-teriak tidak jelas sambil loncat-loncat di atas kasur kamarnya.

"Nanti kalau Rian balikan lagi sama Raina pasti lo bakal nangis-nangis nggak jelas!" cibir Hilya.

Ara melempar bantal ke wajah Hilya. "Jadi sahabat, kok jahat banget!"

"Bukannya jahat, tapi gue berbicara seusuai FAKTA!" Hilya menekan kalimat terakhirnya supaya Ara sadar.

Egois, itulah Ara yang sudah terobsesi dengan Rian. Perkataan Hilya memang benar, tapi ia tidak bisa menghilangkan perasaanya begitu saja.  Sekeras apa pun ia berusaha berhenti untuk mendekati Rian, di saat itu juga hatinya terasa sakit. Mencintai Rian memang bukan salah, tapi di satu sisi ia masih mengharap pada mantan pacarnya.

Bukan cerita the most wanted di sekolah, tapi cerita cinta gadis sederhana yang mencintai laki-laki sederhana. Ara memang tidak terlalu pintar, tapi ia pintar menyembunyikan perasaanya dari teman-teman sekelasnya. Ia juga pendiam, tapi tidak diam saja dalam memperjuangkan perasaanya, meskipun yang didapatkannya hanya lelah.

Dalam perjalanan kisah kasih di masa penghujung putih abu-abu ia tetap berusaha mendekati sosok Rian yang telah menarik perhatiannya. Entahlah, kadang Ara terlalu egosi untuk bisa memiliki Rian seutuhnya. Tapi, yang namanya cinta bisa buta dan gila!

Secuil kisah masa putih abu-abu SMK antara TSM VS FKK yang membawa sejuta cerita penuh perjuangan.

*TSM (Teknik Sepeda Motor)
  FKK (Farmasi Klinis dan Komunitas)

Hai! Btw ini cerita kedua aku setelah Antarkan Aku Pulang.

Nah, buat kalian yang penasaran sama cerita ini tetap pantengin terus, ya! Karena banyak hal-hal yang seru di setiap bab-nya.

Cukup sekian dari author, semoga kalian suka sama cerita ini. Minta doanya semoga cepat selesai ceritanya dan banyak yang baca.

Cepat publish, selagi ngga malas nulis😭

See U next Chapter!

Halu, 4 September 2021

Dari Pintu SMK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang