Saat ini aku dan Kiba sudah sampai di rumah sakit cabang milik keluarga Inuzuka. Kalian pasti penasaran kenapa Kiba sudah menjadi dokter. Dude, dia seorang yang jenius. Aku masih ingat dengan jelas saat masih ingat saat aku junior school dimana aku pertama kali bertemu dengannya dia sudah sekolah tingkat akhir senior. Saat itu dia sedang mengunjungi sekolah untuk meminta beberapa berkas untuk entahlah aku tidak tahu. Yang pasti saat itu aku tak sengaja menginjak ponselnya dan dia tidak marah hanya memungut kembali ponselnya yang sudah rusak. Karena rasa bersalahku yang amat sangat besar aku menyelidikinya dan mengganti rugi ponselnya yang rusak dengan uang dari celengan babi gemuk pertamaku yang sudah berat.
Kiba menolak ponsel ganti rugi itu tapi aku memaksa dan dia menerima dan dari situ kita berdua ngobrol bareng saling telpon dan bertukar pesan. Kiba sosok yang asik dan aku pikir dia jenius karena paksaan orang tua tapi salah. Dia memang hobi dan pada dasarnya jenius dan bercita-cita menjadi dokter dan membuat rumah sakit sendiri khusus untuk penyandang disabilitas. Kalian pasti sadar kan kalau di rumah sakit manapun baik disabilitas maupun tidak mendapatkan fasilitas yang sama. Kiba ingin punya rumah sakit khusus dan seluruh dokter dan pekerjanya pilihan. Dari cita-cita itulah Kiba sangat mati-matian belajar dan wow dia sudah mendapatkan gelar dokter di usia yang sangat-sangat muda.
Saat ini Sasuke sudah di tangani dan ponselku berdering membuat orang-orang reflek melihat atau mencari sumber suara.
"Ya big bro!" jawabku
"Apa kau akan tetap di sana dan tidak kembali? Tugas kita masih menumpuk kalau kau ingin tahu dan sejujurnya harus tahu."
Aku baru ingat lagi kalau aku saat ini membantu kasus keluarga uchiha yang terhormat.
"Aku akan datang setelah tahu kondisinya."
"Percayakan sama Kiba. Aku yakin dia bisa menyelamatkan pangeranmu itu."
"Aku tahu hanya saja masih berat."
"Baiklah. Papa dan yang lain menunggu terutama Neji. Dan Shino sudah mengumpulkan semua pekerja yang ada di rumah ini tanpa terkecuali. Oh ya aku lupa bilang kalau nyonya besar istri pemilik rumah ini sudah menyusul dengan dua koper besar meski tadi ada sedikit drama yang membuat ketiga cucunya menangis meraung termasuk kedua menantu mereka. Tunggu saja paling lima atau sepuluh menit lagi ibu dari pangeran mu akan tiba. Dan kita selesaikan ini karena jujur aku iritasi melihat pakaian para pekerja wanita disini."
"Thanks big bro. Aku akan segera datang setelah calon mertuaku tiba."
Aku memasukan kenali ponsel dan Kiba keluar ruangan.
"Bagaimana?" tanyaku penasaran.
"Dia terlalu banyak mengkonsumsi obat pereda sakit kepala dan obat tidur. Di dukung tubuhnya yang lemah jadi efek samping kedua obat itu berdampak buruk bagi lambung dan jantungnya. Tapi tenang saja semua dalam kondisi baik hanya perlu perawatan intensif beberapa hari disini semua akan kembali seperti sedia kala asal stresnya bisa dia hilangkan."
Aku menghembuskan nafas lega lalu tak berselang lama muncul sosok perempuan paruh baya menyeret koper dua yang ukurannya jumbo. Aku dan Kiba menghampiri dan membantu membawakannya.
"Dokter bagaimana putraku?"
Kiba tersenyum lembut. "Nyonya tenang saja semua baik dan hanya butuh perawatan. Saat ini pasien sudah di pindahkan di ruang perawatan. Mari saya antar."
Aku mengikuti Kiba dan ibu Sasuke. Ruangan yang di berikan adalah VVIP yang sangat nyaman. Di bangkar Sasuke tengah tertidur dan selang infus juga selang oksigen terpasang di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
innocent seme
RomanceBagaimana jadinya kalau yang polos nan lugu itu same? Dan bagaimana jadinya kalau si uke kwalahan memberi tahu ke si same apa aja tentang kehidupan cinta dan seks. Masih seputar SasuNaru Lo... Sasuke yang same polos akibat orang tuanya tak pernah me...