671 - 680

201 27 0
                                    


Bab 671

Istana hantu.

Sejak kau kembali tadi malam.

Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, hanya duduk di sana dan kehilangan akal.

Aku bisa melihat angin bangga di sekitarku.

Namun, Jun Aohan bersikeras bahwa dia melaporkan apa yang terjadi di ibukota hari ini.

Tentu saja, Aofeng tahu apa yang ingin dia dengar.

Setelah melaporkan semuanya terlebih dahulu.

kata Aofeng.

"Saya melihat Nona Ye di kedai hari ini."

"Di sisinya, ada seorang pria."

Eh, setelah Aofeng menyelesaikan kalimat ini, dia melangkah mundur dengan bijak.

"Pria?"

Benar saja, suhu di sekitarnya mulai turun dengan cepat.

"Seperti apa bentuknya?"

"Bawahanku hanya melihat, seolah-olah mereka tidak melihatnya di ibukota."

"Ha ha..."

Jun Aohan menyeringai.

Untuk pertama kalinya, dia tahu bahwa dia mengenal begitu banyak pria

"Pergi! Ayo pergi dan lihat!

" Suara "Whoosh", sosok Jun Aohan, dengan cepat menghilang dari taman.

Meninggalkan Aofeng menganga di sana.

"Eh, apakah TUHAN terlihat sakit?"

Hati Jun Linfeng masih sangat bahagia.

Sepertinya wanita ini peduli pada dirinya sendiri.

Mungkin tergerak oleh sikapnya, kan?

Saya sudah mengatakan bahwa selama saya mengaitkan jari kelingking, dia akan secara otomatis menempelkannya!

Aku bahkan tidak bisa mengejar!

Nah, wanita harus diperlakukan dengan cara yang sulit didapat.

Tidak baik terlalu perhatian.

Wajah Jun Linfeng kembali terlihat bangga.

Dia melihat, dan meja sudah penuh.

Dia menepuk bahu Chu.

"Minggir."

"Baik?"

Chu Tianshu, yang telah makan sayuran, menatap Ye Qingli.

Ye Qingli tersenyum cerah.

"Ini tamuku."

"Sekarang, aku ingin duduk di sini."

"Apakah aku mengizinkannya?"

Ye Qingli tersenyum.

"Kapan Tuhan bisa menggantikan saya?"

"Tentu saja, karena Ben Wang adalah tunanganmu."

"Apakah itu?"

Ye Qingli mencabut telinganya.

"Bagaimana perasaan saya bahwa saya tidak dapat memahami apa yang Tuhan katakan hari ini?"

“Pada awalnya, TUHAN berkata di depan semua orang bahwa dia tidak ingin menikah denganku dalam hidup ini. Lebih baik tidak menjadi pangeran.”

“Bagaimana aku bisa mengaku menjadi suamiku lagi hari ini?”

"Aku tidak bisa kembali untuk duduk di kotoran yang aku tarik!"

Tiran Iblis yang Jatuh Cinta dengan Selir Kecil yang Gila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang