25.

10 1 0
                                    

Surya terbangun memunculkan cahaya indahnya, pagi di mulai, kegiatan baru pun di mulai.

Hari ini rinjun punya jadwal pagi bersama dengan wonwoo. Seperti biasa hanya menggunakan celana pendek dan Hoodie over size untuk menutupi sedikit perutnya yang membesar. Tas gendong kecil yang hanya berisi buku binder peralatan menulis, dompet dan handphone saja.

Tok tok tok

Pintu kamar rinjun di ketuk, wonwoo pasti sudah siap berkemas. Cepat cepat rinjun membawa tumpukan buku tebal di atas meja belajarnya dan keluar dari kamar.

Wonwoo berdiri di hadapannya dengan segelas susu, tidak ada yang meminta tapi inisiatif wonwoo sendiri untuk membawakan susu hamil kepada rinjun di tiap pagi.

Rinjun meraih susu yang di pegang wonwoo dan segera meminumnya.

"Makasih" ucapnya di selingi dengan senyuman pagi yang manis.

"Sudah siap?"

Rinjun mengangguk antusias dan tersenyum lebar memamerkan deretan gigi rapihnya.

Mereka berdua berjalan keluar rumah dan masuk kedalam mobil untuk berangkat ke kampus.

Tidak ada perbincangan di antara mereka di dalam mobil, wonwoo yang masih fokus terhadap jalanan di depannya, dan rinjun yang masih fokus dengan bukunya.

Tapi sebuah sentuhan di kepala rinjun mengalihkan perhatiannya kepada tangan yang terulur dan mengusap Surai hitam nya. Itu tangan wonwoo, kepalanya tertoleh ke arah samping menatap sang istri yang terkejut ketika tangannya menyentuh Surai lembut istrinya.

Wonwoo kembali memfokuskan mengemudi nya dengan satu tangan berfokus pada setir dan satu tangan lagi berada di atas kepala rinjun dan mengusap rambut rinjun.

"Maaf gabisa terus nge jaga kamu, tapi aku mohon, jangan simpan semua rasa sakit kamu sendiri ok"

Suara lembut wonwoo meluluhkan hati rinjun, seulas senyuman manis terukir di wajah manis rinjun, kepalanya mengangguk dengan semangatnya membuat poninya bergoyang.

...

Sesampainya di kampus rinjun langsung pergi ke arah kelasnya, ia tidak ingin berlama lama mendengar bisikan bisikan orang orang kampus yang tertuju pada dirinya sejak turun dari mobil wonwoo.

Beberapa murid berspekulasi bahwa CEO yang pernah tertera di akun soyeon itu adalah wonwoo, tapi banyak juga yang menyangkal pemikiran itu karna image baik, cool, dan cerdas yang wonwoo pertahan kan membuat semua pemikiran itu terasa sangat mustahil.

Di kelas tatapan kebencian juga masih jelas terlihat di mata mahasiswa dan mahasiswi di kelas rinjun yang menatap rinjun dengan sinisnya.

Hanya satu orang yang mau mengangkat tangannya hanya untuk melambaikan tangan ke arah rinjun dan tersenyum ke arah rinjun, hanya soyeon yang seperti itu kepada rinjun.

"Selamat pagi keponakan aunty"

"Pagi juga aunty soyeon" rinjun yang menjawab dengan nada di buat buat agar terdengar seperti anak kecil.

Soyeon dan rinjun hanya bisa tertawa dengan kerandoman yang tiba tiba melintas di pikiran.

"Udah sarapan?" Tanya soyeon kepada rinjun.

"Makan sereal sama susu hamil doang tadi"

Soyeon mengalihkan perhatian nya ke tas miliknya, tangannya masuk kedalam tas untuk mencari barang yang akan ia ambil. Setelah mendapatkannya ia beri barangnya ke rinjun.

"Coklat"

"Buat Lo"

"Hueeee makasih soyeon"

Cinta Yang Di Paksakan || JWWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang