27.

7 1 0
                                    

Ini hari terakhir rinjun akan menginjakkan kakinya di kampus ini.

Setelah seminggu lebih absen dan membicarakan hal ini dengan seluruh keluarga, rinjun dan wonwoo memutuskan untuk pindah ke Universitas lain. Hal seperti itu tidak berat menurut wonwoo, ia sudah punya uang banyak sekarang, keluar masuk sesuka nya juga tidak masalah jika harus menyogok.

Wonwoo dan rinjun berjalan menghampiri ruangan dosen untuk mengajukan surat bahwa mereka harus keluar dari kampus ini, wonwoo dengan alasan akan fokus dengan pekerjaan nya, dan rinjun yang beralasan akan memfokuskan dirinya mengurus neneknya yang sudah lansia.

"Yahh bang. Kok gua ga bisa ikut pindah kampus sih bangg" Rengek soyeon yang tiada henti ketika keputusan bahwa rinjun dan wonwoo akan pindah dan dirinya tidak di ajak.

"Lah lo siapa!? "

"Ishh abanggg!!! Kan gua juga mau sama keponakan debay nya rinjun bangg!! "

"Berisik lo. Lo masih bisa kuliah di sini tanpa hambatan. Gua pindah juga karna gua mau terjadi apa apa sama rinjun"

"Ahhh so sweet.. Bang lo emang udah mulai cinta sama rinjun? "

Wonwoo terdiam menghentikan pergerakan tangannya untuk memotong daging yang ada di piring nya. Rinjun pergi ke toilet sekarang, jadi wajar mereka bisa membahas hal seperti ini dengan lantang.

Tak lama setelah terdiam wonwoo kembali menggerakan tangannya untuk memotong steak miliknya dan memakannya.

"Mau gimana pun perasaan lo sama rinjun gua harap kalian bisa saling mencintai. Dan lo harus bener bener jaga rinjun di rumah, di luar, bahkan di kampus sekalipun! Kalo sampe gua denger kabar rinjun kenapa napa. Gua ga bakal maafin lo untuk yang kesekian kali" Soyeon tidak bercanda untuk tidak memaafkan wonwoo karna kesalahannya yang membuat rinjun menderita. Ia akan benar benar membenci kaka nya sendiri kalau hal buruk benar benar terjadi pada sahabatnya.

"Hah lega banget rasanya" Wonwoo dan soyeon terkejut ketika tiba tiba mendengar kursi di tarik dan erangan lega milik rinjun yang tiba tiba terdengar.

"Eh kok pada kaget" Ujar rinjun panik dan menyodorkan minuman kepada sahabat dan suaminya itu.

"Lo ngagetin sialan"

"Ya maaf kan lega rasanya udah ga enek lagi"

"Morning sickness nya baru kerasa? "

"Iya nih, beberapa minggu ini mulai sering morning sickness. Rasanya ga enak banget hueee.. Gua ga bisa makan dengan tenang hiks"

"Lebay lo ah".

.

.

.

"Semuanya udah kelar. Kita bisa berangkat ke kampus besok" Rinjun hanya mengangguk dan kembali menelan gelas susu nya.

"Kak aku ke kamar duluan ya"

"Iya"

Di kamar, rinjun merogoh ponsel nya dan mencari nomer younghoon di sana. Ia merasa menjadi teman yang jahat jika tidak mengabarinya buka?

"Halo" Ucap rinjun kala telfon sudah di angkat dari pihak sebrang.

"Iya Halo? Kenapa nelfon? Ada masalah? "

"Engga kok ga papa pengen ngasih tau sesuatu doang, ga ada masalah apa apa juga"

"Mau ngasih tau apa? "

"Besok gua udah ga kuliah lagi. Gua pindah ke Universitas lain, kak wonwoo nyusul biar gua berhenti kuliah biar gua ga di jahatin terus, tapi gua nolak dan milih buat pindah kampus aja. Jadi sekarang gua udah ga kuliah di situ lagi"

Cinta Yang Di Paksakan || JWWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang