ReAnd__
'Sahabat?
Singkatnya begini, dia yang akan terus ada meski kamu tidak mengetahui keberadaannya.' -Ren"Hmm.. " Kara berpikir sejenak.
Debat bentar nih,
"Ra, lo udah kenal Sindy berapa hari sih? Lo tahu kan dia emang kek gitu trus apa gunanya coba marah, sama dia? Kalo dia balik sakit hati gimana coba, gue tahu lo ga bisa lihat orang lain menderita karna lo!" Kata hati nurani.
"Halah! Apa gunanya sih mikirin orang lain, belum tentu kan orang lain mikirin perasaan lo gimana? Terutama tuh si Sindy dia kan emang otaknya kurang 1ons. Saran gue lo biarin aja udah cukup Ra! Dia buat lo sengsara dari Smp, gausah deh lo temenan lagi sama dia. Dia itu cuma 1 dari 999 ribu orang yang mau temenan sama lo." Kata writer.
(Eh, ya maap ya.. Ini writernya emang tritagonis mohon pengertiannya wkwk)
"Ra! Gue ada salah ya!"
Suara Sindy membangunkan Kara dari hasutan sesat writer. "Ha!""Ohh.. apaan sih lo! Eh harusnya gue ngomong sama diri gue. Maaf ya Sin, tadi gue spontan ngelampiasin kekesalan gue soal tadi pagi sama lo."
"Emangnya tadi gue ngomong apaan, Ra?" Bengong Sindy.
"Huffft.... "Kara menghela nafas dengan sedikit kesal.
"Eh.. tapi tadi pagi emang lu kenapa?" Sambung Sindy.
"Beneran sih mungkin kalo lo yang ngalamin, lu bisa gila mendadak. Untung psikis gue masih aman. Tapi, jangan salah ini cuma dasarnya aja gue orang kuat, kuat angkat galon maksudnya hahha." Terkekeh sambil nepuk bahu Sindy.
"Ahh! Lu mah, gua udah serius banget sampe kaga mau keganggu nafas sendiri ujung-ujungnya becanda." Kesal Sindy.
Nb: Wah, ada fakta ngeselin nih dari Kara. Karna kalo dia lagi cerita, orang yang di ajak ngomong harus siap-siap jadi samsak.
Bagi Sindy hal tersebut sudah tidak di permasalahkan lagi, selain karna dia sudah kenal Kara dari Smp tetapi juga karna Kara adalah bank kunci jawaban soalnya.
Jadi, jangan salah sangka dengan kemuliaan hati Sindy, ya."Jadi gini...," heboh sendiri.
"Iya, gimana Ra?" Sahut Bu Ros.
Dengan menggigit jari ia menoleh. "Ha!?""Mau di lanjut story tellingnya di depan? Ibu juga mau dengar, nih."
"E--enggak buk, maaf." Jawab Kara gugup.Nb: Bu Ros atau Rosa adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia sekaligus wali kelas 10 IPS.
Orangnya ramah dan tidak suka marah, tapi bohong ya.."Sebelumnya ibu minta maaf, karna terlambat masuk ke kelas. Karna tadi ibu sedang mengurus murid pindahan ke sekolah kita dan yang akan menjadi teman satu kelas kalian."
"Haaa!" Ucok spontan.
"Ga bisa gitu dong buk, kelas ini udah ga open member. Ya, gak temen-temen?" Sahut Tama."Gue harus bilang apa, Tam?" Tanya Dodit.
"Lu, kan temen gue! Ya lakuin tugas lo!" Bisik Tama."Iya... Bener banget buk!" Seru Dodit.
"Apapun yang di bilang Tama pasti bener buk! Saya berani jamin jiwa dan raga saya hanya untuk Tama seorang." Sahut salah seorang pemimpin JTS.
Nb : JTS (Jodoh Tama Seorang)
"Iyaaa bu Tama so true..!" Sahut 98% wanita di kelas, dua persennya Kara. Dan Sindy yang lagi pdkt sama Ucok.
"Kalian ini apa-apaan? Kalau kalian mau protes silahkan langsung pada kepala sekolah, jika kalian ingin mendapat nilai negatif."
Sontak satu kelas terhening. Padahal jika di pikir-pikir perkataan manusia-manusia kurang dewasa di kelas itu terbilang hanya gurauan.
"Tunjukkan bahwa sekolah kita bisa welcome dengan siapa saja, tunjukkan bahwa kalian adalah anak-anak yang berkarakter. Apakah masih ada di antara kalian yang mau menyangkal?"
"Tidak bu..... " Serentak.
Tidak lama kemudian, terdengar langkah sepatu mendekat ke ruang kelas itu. Di dukung keadaan kelas yang tidak sebising biasanya.
Pandangan mereka pun hanya tertuju pada arah datangnya langkah kaki tersebut.
"Eh Tam, itu bukan sih?" Tanya Ucok.
"Tauk." Ketus Tama"Duh, pak ketu sok ngambek tuh." Sahut Ucok dengan menepuk punggung Tama.
"Paan sih." Kesal Tama."Permisi." Ucap sosok langkah tadi, dengan mengetuk pintu kelas.
Bersambung....
Kira-kira siapa ya.. sosok itu?!
Cowo/Cewe?
Ada ga sih yang bikin ngakak di part ini??Penasaran ga dengan kelanjutannya?
Liat dongg next part nya....Jangan bosen-bosen suport aku ya.. dengan cara vote, share, and comment (Kritik, saran, motivasi).🙏
Thanks for watching, have a nice day😊
KAMU SEDANG MEMBACA
One And Only ( Satu Satunya )
RomanceKata orang, menjadi anak satu-satunya adalah hal yg menguntungkan dan apapun keinginan anak tersebut pasti di turuti. Itupun dari orang yang hanya melihat kemudian berspekulasi. kata Kara "Eumm.. enak ga enak sih." Kemudian, suatu hari kata "Ga enak...