#Murid Baru

74 71 88
                                    

ReAnd__

Manfaatin waktu luang boleh, lupa waktu jangan ya...
'Istirahatlah jika kamu lelah, Sebab sehat itu mahal.'

"Eh, nak Bayu! Silahkan masuk...." Sambut bu Ros.
"Baik, bu...." Sambil melangkah masuk.

"Eh, tu anak kenapa sih pake masker segala." Bisik Sindy.
"Takut sama coronce kalik."
"Paan sih lu Ra, corona kan udah tiga tahun ilang."
"Ya kalik, tu orang masih parno wkwk." Kekeh Kara.

"Apa nak Bayu sedang sakit?" Tanya bu Ros.
Sambil menggelengkan kepala, "Tidak."

"Kalau begitu bisakah maksernya di buka saat memperkenalkan diri pada teman-teman barumu,Bayu?"
"Oh maaf.. Ini hanya buat jaga-jaga apabila kalian masih takut dengan pandemi tiga tahun lalu."

Murid baru dengan badan tegap itu mulai membuka perlahan masker hitam yang di pakainya.

Sontak siswi di kelas itu historis tidak karuan melihat ketampanannya.

"WAAAOWWWW!" Seru siswi di kelas itu tanpa berhenti memandanginya.
"Subhanallah.... Indahnya jodoh orang." Sahut Adies dengan posisi tangan memangku dagu.

Di sisi lain ada satu gadis di kelas itu yang malah tengah sibuk mencari buku pelajarannya.

"Ni buku perasaan tadi dah gua bawa tapi dimana ya... Bu Ros nanyain tugas teks observasi gak ya Sin?" Sedari tadi dirinya hanya terfokus pada tas ungu di bangkunya.
"Udah Ra.... Lu gak mau apa liat pangeran Bermuda?!"

"Ya kalo berkuda, gak bakalan bisa masuk kelas kita lah. Gua timpuk! sampe berani ngotorin kelas kita, secara kuda kan ga pake sendal."
"Ya kalik Ra, kuda pake sendal." Sindy terlihat sebel dengan jawaban sahabatnya.

"Silahkan nak Bayu, bisa memperkenalkan diri." Bu Ros pergi ke tempat duduknya.
Dengan menundukkan kepala, "Baik bu."

"Waahh! Sopannya imam gue." Seru salah satu siswi di kelas.
"Lu jadi cewek ga setia banget dah, katanya ikut JTS kan lu."
"Lo diem aja ya, Dit. Ga ada Tama dia pun jadi."

"Saya Bayu Putra Pandulu, biasa di panggil Ubay. Sebenarnya itu terserah kalian sih, tapi saya pasti akan sedikit bingung kalo di panggil selain itu. Sekolah saya sebelumnya berada di Bandung dan saya pindah kesini karna ikut ortu."

"Begitu rupanya, berarti ibu panggil Ubay saja, ya. Terima kasih sudah mau memperkenalkan diri." Ucap bu Ros.

Ubay hanya mengangguk pelan.

"Karna murid di kelas ini memang ganjil jadi kamu bisa duduk di bangku kosong bersebelahan dengan.... Eumm." Bu Ros melihat setiap bangku di kelas itu.

"Nah, dengan Kara ya kamu duduk." Sambungnya.

Sontak Kara melihat ke arah datangnya suara. "Kog gue baru nyadar sih, kalo samping gue ga ada manusia ," gumamnya.

Anak laki-laki tadi langsung menghampiri bangku kosong yang Bu Ros maksud.
"Gue duduk."
"Ya." Singkat Kara.

"Baiklah anak-anak pelajaran hari ini kita mulai, dan untuk mengejar ketertinggalan materi Ubay bisa meminta ringkasan dan sebagainya dari teman-teman ya."

"Baik bu." Singkat Ubay.

Hari ini tugas teks observasi kita tunda dulu ya, sekarang ganti materi baru."

Seketika Kara menghentikan pencariannya. "Alhamdulillah, emang paling bisa nih keadaan ngedukung."
"Dasarnya manusia ceroboh." Ketus Ubay.

Spontan Kara melihat ke arah manusia yang bener-bener belagu karna baru mengenalnya beberapa menit yang lalu dia langsung bisa menilai seseorang.

Hal itu membuat mereka berdua saling bertatapan tanpa di sengaja.

"Maaf ya, anda baru mengenal saya, jadi saya tidak membutuhkan penilaian dari orang yang baru saya kenal. Semoga anda paham."

"Setidaknya lo masih punya utang sama gue." Balasnya dengan senyum miring.

Bersambung.....

Utang?! Biasanya identik dengan duit ga sih? Tapi keknya ini beda, kira-kira apa ya?
Baca next partnya ya...

Jangan bosen-bosen suport aku ya.. Dengan cara vote, share, and coment (Kritik, saran, motivasi) Maaf karna masih banyak kekurangan🙏.

Thank you for watching, see you next part✋😊

One And Only ( Satu Satunya ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang