Tak lama dari itu datang lagi pak andre dan warga desa latte,warga desa latte membawa sesuatu dalam karung, lalu di bukanya karung dan menampilkan seorang wanita, lalu khenzo di ikat bersama wanita tersebut. Tercengang ia dan sahabat violance menjadi tumbal, vio masih tak sadarkan diri karena pingsan.
------------
Lalu khenzo dam vio di masukan ke karung, lalu di bawa oleh para warga menuju hutan. Menjadi pukulan keras untuk kehnzo ua tak menyangka saat ia mendapatkan kebahagiaan ia juga mendapat kehancuran, entah kenapa vio dari tadi tak sadarkan diri apa mereka membius atau meracuninya. Saat di perjalanan pak andre mendekat ke karung dan berbicara.
"Khenzo, desa ini menjadi Makmur karena pertolongan dari dewi hutan, kami selalu melakukannya pengorbanan ini 10 taun sekali. sebenarnya, kau dan violance bukan dari desa ini, saat masih bayi kalian dibuang oleh orang tua kalian dan di taruh di depan rumah saya, violance saya bawa akan tetapi kamu di bawa oleh nenek kamu, walau sekarang ia sudah meninggal. Maafkan kamu kalian harus berkorban untuk kemakmuran desa kami, ayo bawa mereka ke tempat persembahkan ke dewi hutan. "Dengan ucapan pak andre, warga desa membawa vio dan khenzo ke hutan.
Para warga menuju ke hutan yang berada di antara desa latte dengan desa khenzo, saat memasuki hutan suasana di sini berubah, seakan hutan ini menjadi lebih dingin, gelap, semua warna di hutan tidak lagi hijau. Bagai hutan yang sudah mati tanpa kehidupan, warga desa terus berjalan ke arah hutan, kering yang terlihat hanya pohon mati dan tanah tandus. Tak lama dari itu terlihat bebatuan yang melingkar dan di tengah altar tersebut ada dua buah meja dari baju untuk pengorbanan, yang pertama di penuhi darah dan ada tanaman berduri di sekelilingnya, sedangkan yang satu lagi penuh dengan tanaman hijau.
Para warga melepaskan khenzo dan vio lalu mengikat mereka di meja tersebut. khenzo di bawa ke altar yang penuh duri, saat kehnzo di tempatkan di meja tersebut tanaman berduri yang berada di sana mulai bergerak melilit tangan dan tubuhnya.
Setelah itu para warga mulai pergi dari hutan tersebut dan pulang ke rumah masing masing, demi panen mereka nanjadi lebih baik, lebih baik mengorbankan dua nyawa untuk kepentingan bersama.
"Hmppppp... Hmppppp! " meronta ronta merasakan sakit tanaman berduri melilit tubuhnya bagaikan pisau masuk ke dalam tubuh nya dengan jumlah banyak.
Lilitannya begitu kuat dan durinya masuk begitu dalam, menembus daging membuat darah keluar dari tubuhnya. Saking sakitnya ia berhenti meronta dan hanya pasrah dengan nasibnya. Sampai ia tak tahan dan akhirnya pandangan mulai kabur dan sampai hanya kegelapan yang menyambut nya.
"Apakah ia bangun? " Ucapnya sambil melihat tubuh khenzo.
"Dia masih pingsan, mungkin. " Satunya lagi membalas perkataan yang tadi.
"Ah dia bergerak liat, tahan juga tubuh nya. "kaget melihat tubuh khenzo masih bergerak.
"Ya kurang lebih begitu. "jawabnya acuh tak acuh.
" Euuuu, apa aku sudah mati. Siapa kalian berdua?"ucapnya dengan suara pelan melihat ke segala arah.
Khenzo melihat dua wanita di hadapannya, entah kenapa mereka hampir seperti telanjang dan hanya daun yang menutupi tubuh mereka. Warna kulit mereka tak seperti manusia kedua wanita ini memiliki warna kulit lebih ke hijau, yang satu memiliki rambut panjang dengan warna hitam legam, daun yang di miliki nya berwarna hijau gelap dan hanya menutupi bagian sendiri nya saja, di bagian tangan dan kaki ada lilitan akar berduri, matanya berwarna hitam pekat. Dan satu lagi memiliki rambut hijau dan ada bunga di atas telinganya terlihat elok, tak seperti yang tadi kali ini baju yang di pakai lebih tertutup, di bagian tangan dan kakinya ada lilitan akar tetapi tak memiliki duri - duri dan ada bunga tumbuh di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Warrior
FantasyIni cerita tentang bagaimana aku bertemu dengannya yang membuat hidup berubah. Yang tadinya bagai neraka, sampai bagian di surga Aku di korbankan menjadi tumbal untuk kepentingan banyak orang, bahkan orang yang ku cintai di bunuh dan di kor...