Mitos

4.7K 560 85
                                    

Sore itu aku sedang main ke rumah Mas Shin. Iya, Kita Shinsuke. Siapa yang tidak kenal dengannya. Para ibu-ibu sekitar sih bilangnya anak idaman, menantu idaman, ya sesempurna itu lah Shinsuke dimata mereka.

Rumah ku dan Shinsuke hanya bersebrangan. Dekat memang, maka dari itu aku disuruh sering main dan lama kelama semakin akrab. Sebenarnya kalo bukan paksaan dari ibu ku aku tidak mau.

Mungkin itu salah satu modus beliau untuk mendapatkan menantu seperti Kita Shinsuke. Menurutku pribadi sih, boleh boleh saja. Ternyata setelah mengenalnya, dia memang tipe suami idaman.

Aku akrab dengan Shinsuke juga belum lama ini. Kita baru saling mengenal saat aku SMP kelas 8 dan Shinsuke SMP kelas 9 . Jika dihitung sudah 4 tahun kita berteman.

"Mas..."

"Dalem."

Beginilah kalo lagi di rumah, Aksen jawanya Shinsuke suka keluar. Tapi kalo di sekolah dia jarang ngeluarin aksennya.

Kita berdua duduk diteras belakang rumah, menikmati jeruk sambil melihat pemandangan kebun Nenek Shinsuke di sore hari.

"Besok berangkat bareng ya?" tanyaku sambil mengupas kulit jeruk untuk dimakan bersama Shinsuke.

"Biasanya kan juga bareng dek." Jawab Shinsuke. Aku memberinya separuh jeruk yang sudah ku kupas tadi.

"Iya juga sih. Nggak tau, pengen ngomong aja." Balasku.

"Manis banget."

"Aku?"

"Bukan, jeruknya."

Ekspresi ku mendatar seketika saat mendengar jawaban Shinsuke.

Setelah memakan habis jeruk, aku beralih pada pisang yang kebetulan ada satu gepok disebelahku.

"Eh, liat nih mas, pisangnya ada yang dempet." Ucapku sambil menunjukan pisang yang menyatu jadi dua.

Shinsuke terlihat sedikit terkejut, "Jangan dimakan dek."

Shinsuke langsung mengambil pisang yang dempet itu dari tanganku, "Kenapa emangnya?"

"Mitosnya nanti kamu bisa ngelahirin anak kembar yang keadaan tubuhnya menyatu. Nih kamu makan yang ini aja." Jelas Shinsuke, ia memberiku satu buah pisang yang normal padaku. Jelas aku terima.

"Itu kan cuma mitos mas." Balasku dan memakan pisang yang diberi Shinsuke tadi.

"Lebih baik mencegah dek."

Aku nurut saja jika Shinsuke yang berkata begitu.

Mas Shinsuke {Kita Shinsuke}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang