Masa Depan

2K 311 23
                                    


Cuaca hari ini sedikit berangin, membuat udara disekitar menjadi lebih dingin dari biasanya. Tapi aku suka cuaca yang seperti ini. Pohon-pohon hijau dengan pucuk berwarna kuning akibat sinar matahari ditambah langit berwarna biru yang menyejukan mata.

Hahhh, aku menarik napas dalam-dalam sambil melihat pemandangan luar dari jendela kelas. "Aku ingin segera keluar dari kelas ini."

Seolah mendengar suara hati ku, bel istirahat keduapun berbunyi. Aku segera keluar kelas untuk menikmati cuaca cerah ini.

baru keluar, dari kejauhan aku sudah melihat Shinsuke yang sedang duduk dibawah pohon besar yang ada di halaman sekolah. Entah kenapa rasanya aku harus menghampirinya.

Dari arah belakang aku mendekati Shinsuke, rambut putih bergradasi hitamnya yang terkena tiupan angin membuatku tak tahan untuk tidak menyentuhnya.

Dengan perlahan aku menyentuh rambut Shinsuke yang terasa lembut itu membuat si pemilik menolehkan kepalanya kearah ku.

"Oh, dek [name]. Ada apa?" tanya Shinsuke setelah mengetahui yang memegang rambutnya adalah aku.

"Gapapa, cuma pengen nyamperin mas aja. Mas sendiri ngapain disini?" balas ku sambil mendudukan diri disamping Shinsuke.

"Nikmati pemandangan, katanya siang-siang begini banyak oksigen di bawah pohon." jawab Shinsuke sambil menatap langit.

Aku mengangguk saja, tapi memang rasanya sedikit berbeda dari biasanya, rasanya sangat jernih, tenang, damai, dan sehat.

Kita berdua terlarut dalam pikiran masing-masing.

"Menurut kamu, mas mending kuliah atau nggak?" tanya Shinsuke tiba-tiba.

"Eh? Ya kuliah aja lah mas. Kasian otak Mas Shin itu kalo gak dibuat kuliah. Gak usah lama-lama nyampe S1, D-3 juga udah cukup." Balas ku.

"Tapi dek..."

"Kenapa?"

"... Mas khawatir kalo mas malah ketagihan kuliah dan buat nenek nunggu lama mas lulus soalnya nenek pengen cepet-cepet mas nikah." Jelas Shinsuke sambal menunduk.

"Buset. Emang mas udah punya calonnya?" tanya ku.

Tiba-tiba Shinsuke mengangkat kepalanya dan menatap kedua mata ku dalam-dalam. Aku jadi salting sendiri.

"Ada. Tapi nggak tau dianya mau atau enggak." Ucap Shinsuke.

"CEWEK MANA YANG GAK MAU SAMA MAS SHIN??!" teriak ku yang membuat Shinsuke sedikit tersentak.

Seketika suasana menjadi sunyi sebentar.

"Kalau gitu tunggu mas selesai kuliah dulu ya." Ucap Shinsuke.

"Hah? Maksudnya?" tanya ku karena tidak mengerti maksud Shinsuke dengan kalimatnya terdengar ambigu.

Tiba-tiba adzan dhuhur sudah berkumandang dari masjid sekolah. Shinsuke segera bangun dari duduknya.

"Ayo salat dek." Ajak Shinsuke.

"Aku lagi libur mas." balas ku tanpa beranjak dari tempat duduk.

"Oh, ya udah mas duluan ya dek." Shinsuke pun pergi kearah masjid sekolah. Aku menatap belakang punggungnya yang semakin menjauh. Seketika aku tersadar,

"TADI MAKSUDNYA APA MAS?!"



~~

Maaf banget yaa, ternyata Hiatus Lusi bakal selama ini :')
Lusi lagi banyak masalah dan tugas², jadi tolong harap maklum😞🙏

Makasih juga yang udah support & suka ceritanya :') Lusi jadi terharu baca komen² kalian 🤍

Mas Shinsuke {Kita Shinsuke}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang