Weekend

1.4K 167 9
                                    

Halo!
Vote + Comment
Enjoy

.

.

.

"Mau jalan-jalan besok? Gue yang traktir lo sepuasnya."

"Gamau."

Jeno mengernyit bingung. Ada sedikit gurat sedih di wajahnya.

"Kenapa?"

"Ya gamau? Emang kenapa sih?"

"Ren lo masih marah ya sama gue? Biasanya lo ga nolak kalo diajak jalan. Gue minta maaf, gue pengen ngajak lo jalan ini sebagai permintaan maaf gue juga."

Renjun tertawa mendengar nada bicara Jeno yang terdengar sedih dan berharap.

"Lo ketawa kenapa?" Tanya Jeno bingung.

"Gamau nolak maksudnya hehe. Yakali gue nolak traktiran."

Jeno tersenyum. Setelahnya langsung menjitak kepala Renjun.

"Aduh!"

"Makanya jangan bikin orang deg-deg an."

"Cie takut ya gue masih marah? Goda Renjun sambil menaik turunkan alisnya.

"Udah tidur sana lo, udah malem nih."

"Cie Jeno takut Renjun marah cie."

"Berisik lo, gak jadi nih gue traktir besok?"

"Eh iya-iya! Bercanda! Harus traktir besok."

"Yaudah, ayo masuk rumah sekarang. Udah malem, udaranya juga dingin ga baik kelamaan diluar."

"Iya bentar lagi. 5 menit."

Jeno hanya menggelengkan kepalanya pelan, dan memilih untuk menemani Renjun sampai anak itu masuk rumah.



~~~



Besoknya sesuai janji kemarin, Jeno mengajak Renjun untuk pergi jalan bersama.

Mereka sudah berencana untuk menonton film hari ini.

"Jen lo pesen tiketnya, gue yang beli popcorn biar cepet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jen lo pesen tiketnya, gue yang beli popcorn biar cepet."

Jeno mengangguk lalu mengeluarkan dompetnya.

Iridescent || Jn x Rj ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang