Supporter

1.2K 163 20
                                    

Halo
Vote + Comment
Enjoy!

.

.

.

"Renjun!" Jeno memanggil sosok yang sudah berjalan menjauh ke arah parkiran sekolah.

Hari sudah sore, yang artinya sudah saatnya para siswa kembali kerumah.

Renjun menoleh mendengar teriakan Jeno yang berdiri di sisi lapangan, ia kembali berjalan berbalik arah guna menghampiri Jeno.

"Apa?"

"Gue pulang telat ya, hari ini latihan basket lebih lama dari biasanya, kita mau turnamen soalnya."

Renjun mengerutkan alis bingung. Ia jelas tau tentang itu, tentang turnamen yang akan diikuti tim basket sekolah. Karena tadi saat upacara sang kepala sekolah sudah menyampaikannya dan meminta dukungan dari seluruh murid untuk tim basket sekolah.

"Iya gue tau, terus?"

Jeno menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung harus menjawab apa. Karena sebenarnya ia hanya iseng saja memanggil Renjun saat melihat pemuda itu berjalan melewati lapangan.

"Ya..ya ngasih tau aja sih, siapa tau lo nungguin gue kan."

"Pede banget lo," cibir Renjun.

"Ya atau siapa tau Appa sama Eomma nyariin gue nanti."

"Kayak anak cewek yang baru pertama kali bakal pulang malem aja sih lo? Lo kan udah sering pulang telat karena latihan basket Jen."

Jeno hanya menunjukkan cengiran canggungnya, tidak tau harus menjawab apa.

"Gak jelas lo! Cuma mau iseng kan?! Ngaku lo," selidik Renjun.

"Bisa dibilang gitu," jawab Jeno acuh tak acuh membuat Renjun memutar bola matanya malas.

"Lo tuh kasih semangat dong, atau beliin minuman gitu. Mau Latihan buat turnamen nih gue."

"Males banget, gue bukan babu lo."

"Awas aja kalo gue menang jangan minta traktir," sahut Jeno lalu tanpa menunggu jawaban Renjun pemuda itu langsung kembali ke tengah lapangan karena sudah dipanggil pelatihnya.

Renjun yang ditinggalkan begitu saja memilih acuh dan melanjutkan langkahnya yang tadi sempat tertunda.



~~~


Tinggal dua hari lagi turnamen tim basket Jeno akan dilaksanakan.

Saat ini dua orang yang berstatus saudara itu sedang asyik menonton bersama di ruang TV.

"Lo ikut nonton turnamen gue nanti?"

Renjun mengedikkan bahunya.

"Ikut pokoknya," final Jeno.

"Dih pengen banget narsis kan lo di depan gue."

Iridescent || Jn x Rj ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang