5.

7 2 0
                                    

Hari itu pukul 10 pagi, benar saja Rin datang ke cafe Johnny untuk menemui Jaehyun. Saat ia datang, karyawan Johnny yang mengenalnya pun langsung menunjukkan tempat untuknya. Ya, sudah dipesan oleh Jaehyun tentu saja. Rin membuka pintu ruangan khusus itu dan mendapati Jaehyun sudah ada di sana. Mereka bertemu pandang dan Rin langsung duduk di tempatnya.

'How are you, Ra-ya?', ucap Jaehyun mengawali pembicaraan.

'Eoh? I'm fine, kak', jawab Rin tanpa melihat Jaehyun.

Entah mengapa ia merasa canggung. Sudah lama tidak bertemu membuatnya jadi seperti ini dan lagi.. ada hal lain yang membuatnya juga semakin merasa canggung.

Perbincangan singkat itu pun terinterupsi oleh karyawan cafe yang mengantarkan pesanan.

'Here's yours.. kamu masih suka ice chococino, kan, Ra?', ucap Jaehyun.

'Eum.. thank you', jawab Rin singkat.

Dalam hati Rin berkecamuk. Jaehyun masih ingat kesukaannya dan bahkan memanggilnya dengan panggilan itu. Panggilan untuknya dari Jaehyun seorang, bukan orang lain.

'So, how's your study?'

'Baik baik saja dan lancar'

'Eum..', Jaehyun mengangguk sambil menyeruput ice americano miliknya.

'Dan kakak? Sudah lama kembali ke sini?'

'Seminggu yang lalu'

'Oh'

Hening. Tiada obrolan antara mereka. Rin terlihat cepat cepat untuk menghabiskan seluruh ice chococino miliknya. Oh, come on.. Rin hanya ingin cepat pergi dari sini jika seperti ini jadinya.

'Tak perlu terburu-buru. Seperti bukan kau saja, kkk~', ucap Jaehyun yang seakan paham gelagat gadis di hadapannya ini.

'Aku juga tidak akan berbuat macam-macam padamu', sambungnya lagi.

'Bukan begitu.. sepertinya sudah, bukan? kalo kakak gak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku akan pergi karena sebentar lagi ada kelas Mr. Cho'

'Mana mungkin? Aku sudah bertanya pada Jungwoo jadwal kalian hari ini. Bukankah kalian libur?'

Sialan, Kim Jungwoo, batin Rin.

'Ya memang aku libur. Tapi kakak juga udah selesai, kan? Gak ada yang mau diomongin lagi, kan?', ucap Rin beranjak dari kursinya.

'Hey, siapa bilang? Bahkan kita belum ada lima menit bertemu'

'Kemarin sudah. Di tempat ini juga'

'Aku bahkan tidak berpikir kau datang. Aku hanya ingin menemui Johnny hyung kemarin'

'Dan kau juga langsung pulang saat itu', pungkas Jaehyun.

Rin hanya diam.

'Kemarilah. Setidaknya dengarkan dulu ceritaku. Apa kau tidak mau mendengar cerita saat aku di Amerika?'

Oke, Rin mengalah. Ia kembali duduk dan akan mendengarkan semua yang lelaki itu katakan.

---

'Kakak dari mana?', tanya Mark langsung saat kakaknya baru saja masuk gerbang.

'Kepo'

'Habis dari cafe big bro John, ya? Kenapa gak ajakin adek? Kan adek free hari ini'

'Dih, yang ada habis saldo kakak. Dahlah, kakak mau masuk aja'

'Kak, tadi adek liat dia'

Langkah Rin terhenti oleh perkataan adiknya itu.
Lihat dia siapa?

'Huh?'

'Abangnya Jaemin'

Abang Jaemin yang dimaksud Mark ialah Jaehyun.

'O-oh, iya?? Emang adek ketemu di mana?'

'Tadi sih pas adek lari di taman gitu tiba-tiba aja ketemu. Ya bukan ketemu sih, cuma adek liat aja'

'Oh..'

'Eh, iya tadi kakak ke cafe jam berapa?'

'Sepuluh'

'Btw, kak.. tadi keknya dia juga mau ke cafe bang John deh. Arah jalannya ke sana soalnya tadi adek liat. Jam segitu juga'

'Atau jangan jangan emang kakak ada janji ketemuan sama dia?', tebak Mark.

'Dan soal paket kemaren itu juga dari dia?', sambungnya.

Rin hanya diam dan akhirnya..

'Sini deh, dek.. kakak mau cerita', ucap Rin sambil menggandeng tangan adiknya masuk.

Mereka duduk di sofa ruang tengah.

'So, what's that, sissy? Mau cerita apa?'

'Tadi kamu bilang lihat dia ke arah cafe kak John? Yakin dia ke sana?'

'Well.. I'm not sure, just guessing it. But, he also close with John hyung, right? So, I think he goes to there'

Rin terkesiap. Memang tepat tebakan Mark. Pintar juga adiknya.

'What's wrong? You saw him?', tanya Mark kemudian.

'Em.. kalo kakak bilang memang tadi kakak ketemu kak Jaehyun gimana?'

Mark menatap kakaknya dengan pandangan yang seperti terlihat kesal.

'See? You really met him, right? Sissy, I just told you to not to meet him', ucap Mark.

'Dan paket itu benar dari dia juga, bukan? Apa isinya?', Mark mulai mengintrogasi kakaknya lagi.

'You don't need to know', jawab Rin.

'Ok, sissy.. let me tell you again. I don't wanna see you sad, I don't wanna see you cry like before, so.. just don't meet him. Don't accept, don't save anything and everything from him anymore. Don't think about things related to him', final Mark.

Rin tidak menjawab. Mark yang melihat raut wajah kakaknya pun hanya berkata dalam hati,

'Kakak masih punya perasaan padanya, benar?'

---

Comeback || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang