"Kak, sebenarnya ada apa? Mengapa tiba-tiba sekali kakak ingin bertemu denganku?", tanya sang gadis mengikuti langkah pemuda tampan itu. Mereka pun berhenti.
"Let's break up"
Mendengar perkataan pemuda yang sepertinya adalah kekasihnya itu membuat berbagai pertanyaan muncul di kepala sang gadis. Apa salahnya? Mengapa sangat tiba-tiba? Atau ia sudah bosan dengannya?
Dan berbagai pertanyaan lain."W-what do you mean?", jawab gadis itu.
"Keunyang.. we can't be together again"
"But why? Am I make some mistake to you??", sang gadis terlihat sedikit menangis.
"No. Of course no. You're never do anything wrong. Ra-ya, I'm sorry, I can't say why but we're over from now"
"Kak Jaehyun, you--"
"Be happy, Ra-ya", ucap lelaki yang ternyata bernama Jaehyun kepada gadis yang ia panggil 'Ra-ya' itu dengan senyuman tipis penuh sesalnya.
Gadis itu, Rinara Lee.
---
"Kak, adek berangkat dulu"
Rin menoleh demi menatap adiknya dan menanggapinya dengan anggukan kepala.
"Inget kata adek, kak??"
"Iyaaaa.."
"Apa?"
"Don't need to have anything related to him"
"Alright.. good", ujar Mark tersenyum bangga. Lihatlah malah dia yang kelihatan seperti kakak untuk Rin sekarang.
"Yaudah, sana berangkat"
"Iyaaaa.. baru nunggu Jeno ini, dia mau sekalian bareng"
Tak lama kemudian, Jeno datang.
"Mark hyung, ayo"
"Okee.. sissy, I'll go now. Byeee~"
Rin hanya menggelengkan kepala menyaksikan tingkah adiknya. Rin kembali berkutat pada buku yang tadi ia baca.
Buku dari Jung Jaehyun kemarin.
---
"Gimana, Jae?"
Jaehyun, orang yang ditanya oleh Johnny barusan hanya mengendikkan bahunya sambil memainkan sedotan es cappuccino-nya.
"Menurut lo gimana, hyung?"
"Gimana apanya? Udah jelas, kan?", jawab Johnny menghampiri Jaehyun dan duduk di depannya.
"Kemaren dia juga diem aja sih waktu gue ajak ke sini. Niatnya ya ngobrol biasa, malah jadi gue sendiri yang cerita, haha"
"Emang lo mau kalian gimana?"
"Huft.. emang salah gue sih, hyung"
---
"Makasih, ya mau nemenin aku muter muter. Ada ada aja emang Mr. Park, ini buku susah banget dicari"
"Santai sih, kak.. aku juga lagi senggang kok gak ada kelas"
"Habis ini mau ngapain?"
"Em.. nyantai aja mungkin"
"Gak ada janji atau acara lain, kan?"
"Hahaha.. janji sama siapa juga, kayak aku orang penting aja"
"Tapi kamu emang orang penting buat aku, Rin-a"
Rin tertegun.
"Kak Doyoung ada ada aja"
"Tapi emang bener. Kamu tetep orang yang terpenting buat aku setelah bunda"
"Rin-a"
"Eoh?"
"Apa kita bisa bersama?"
"Maksud kakak apa? Ini kita kan lagi sama sama, kkk~"
"Bukan itu maksud aku. Kita bisa bersama kayak dulu lagi?"
Rin terdiam. Melamun. Ini apa maksudnya? Doyoung ngajak dia balikan?? atau gimana? Dia sungguh bingung.
"Hey.. kenapa malah ngelamun?", ujar Doyoung membuyarkan lamunan Rin.
"E-eoh?"
"Hahaha.. aku bercanda. Aku gak ada maksud apa apa kok, tenang"
"Lagian aku juga tau kalo kamu gak bisa mau balikan sama mantan kamu, benar?"
Rin terkekeh. Ya bener sih.
"Dengan kita masih bisa temenan gini aja aku udah seneng", ujar Doyoung lagi.
"Oh iya, katanya Jaehyun pulang, ya? Kalian udah ketemu?"
Apa apaan Doyoung tiba-tiba malah membahas Jaehyun?
Rin mengangguk menjawab pertanyaan Doyoung.
---
Happy birthday, Jaehyunnie-ku sayang.. 🥺💚